58-Renungan Starlight

19 7 0
                                    

Starlight sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi.
Dia benar benar sudah kehabisan tenaga kali ini.

Starlight duduk dan diam di dalam lingkaran itu.

Starlight percaya bahwa lingkaran itu tidak akan menyakitinya.

"Lebih baik aku menunggu West disini saja. Tak ada gunanya terus mengeluarkan sihir yang sama sekali tidak bisa menghancurkan lingkaran ini," gumam Starlight.

Starlight terus menunggu West agar datang.

Sebenarnya, Starlight juga merasa penasaran dengan rencana West selanjutnya.
Tapi, ia harus sabar terlebih dahulu. Ia harus menunggu agar West datang.

Sebenarnya, aku juga bukan menyerang West karena ingin mendapatkan kembali uang yang kuberikan padanya.
Sebenarnya, aku ingin, setelah kami berdamai nanti, aku bisa mengajaknya bekerja sama untuk menaklukkan Stras.
Tapi aku ingin perdamaian kita berdasarkan harta.
Dan aku pikir, perkelahian ini hanya sebentar.
Yah, ini memang salahku.
Walaupun aku sudah mengerti bahwa Panglima West, bukan, maksudku West adalah poni yang teguh dengan keputusannya,
dan apabila ia menginginkan sesuatu, maka ia akan berjanji kepada dirinya sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang diingnkannya tersebut,
tapi kenapa aku harus mengajaknya bekerja sama dengan cara seperti ini?
Seharusnya aku membiarkannya mengambil uangku. Setelah itu, aku mengajaknya untuk berkerja sama denganku. Pikir Starlight.

Andai waktu bisa diputar kembali...
Ini,
Tidak akan serumit ini. Pikir Starlight lagi.

Setelah merenung, Starlight teringat kepada sesuatu.

"Hah!" serunya.



























Gimana ceritanya? Di tunggu vote dan sarannya ya ;D
Semoga kalian menikmati ceritanya :D

Starlight Greamas [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang