3-Mantra Elyfuno

69 17 6
                                    

"Sebenarnya, kegunaan mantra Elyfuno selain untuk memberi kekuatan yang sama seperti Unicorn kepada Pegasus dan Poni Bumi,  adalah ...," jelas Profesor Riveraice,"untuk mendapatkan kembali milik kita yang telah menjadi milik orang lain.  Lalu bisa juga untuk melancarkan misi kita untuk membalaskan dendam terhadap sesuatu."

"Hah?!" seru Starlight pelan.Wajahnya memucat. Starlight jadi teringat pada misinya untuk membalasakan dendam kepada Moonlight dan Fabiest. Starlight melamun memikirkannya. Hingga lamunannya dihentikan oleh Profesor Riveraice.

"S ... Starlight!" seru Profesor Riveraice mememecah lamunan Starlight.

"Oh, iya!" sahut Starlight tiba-tiba.

"Em, ada apa, Prof?" tanya Starlight.

"Lho,  seharusnya aku yang bertanya padamu. Kamu ini kenapa?" sahut Profesor Riveraice.

"Kamu tidak suka dengan mantra ini?  Oh, tak apa. Aku tidak memaksamu untuk menyukainya. Tapi, yah ...," kata Profesor Riveraice.

Starlight menggelengkan kepalanya,"Mm!"

"Tidak, aku menyukainya. Itu adalah alasan kenapa dari tadi aku melamun.  Sebenarnya ...," Starlight ragu, apakah dia akan menceritakan semuanya pada Profesor Riveraice atau tidak, "dulu aku punya sahabat," jelas Starlight.

"Dia adalah poni yang baik, ramah, dan menyenangkan. Tapi, aku tidak menyangka kalau dia akan mengkhianatiku."

"Rasanya aku tidak percaya. Tapi aku berusaha untuk mempercayainya," lanjut Starlight.

Starlight mengangkat kepalanya,  "Sampai sekarang pun aku masih tidak bisa percaya, sungguh."

"Beberapa hari sebelum  kejadian pengkhianatan itu, aku melihat dari matanya, bahwa dia ingin mengatakan padaku, "Aku adalah sahabatmu selamanya." Tapi aku yakin bahwa itu pasti. Karena terlalu yakin," Starlight menundukkan kepalanya,  "Huft ...." Starlight merasa tak perlu ceritakan semua perasaanya pada sahabatnya yang telah mengkhianatinya.

Starlight tau,  bahwa Profesor Riveraice hanya mencari intisari dari apa yang dia ceritakan. "Lupakan saja, itu tidak penting."

"Jadi?" tanya Profesor Riveraice.

"Jadi aku ingin bekerja sama denganmu, boleh?" tanya Starlight.

Profesor Riveraice menyahut,  "Wah, tentu saja boleh! Inilah yang kutunggu dari dulu!" Profesor Riveraice tau, Starlight bukanlah poni yang ia cari untuk menjadi partner dalam kerjasama kali ini. Tapi,  apa salahnya mencoba. Profesor Riveraice bisa mengeluarkan Starlight bila Starlight tak pantas.

"Benarkah?!" teriak Starlight yang merasa tak percaya. "Apakah jawabannya tak salah, Profesor?"

Dengan santai, Profesor Riveraice menganggukkan kepalanya.

"Eum, Profesor ...," panggil Starlight pelan. 

"Iya!" sahut Profesor Riveraice.

"Bolehkah aku memanggilmu dengan panggilan 'guru'? Karena dalam kerjasama ini, aku yakin kamu akan banyak mengajariku," tanya Starlight.

"Oh, tentu saja!  Aku akan merasa senang," jawab Profesor Riveraice.

"Aku pasti akan mengajarimu banyak sekali tentang mantra mantra dan ilmu pengetahuan lainnya yang akan kita gunakan nanti," lanjut Profesor Riveraice.

Setelah beberapa waktu Starlight dan Profesor Riveraice mengobrol ....

"Besok, kamu datang kembali kemari ya!" seru Profesor Riveraice.

"Baiklah, guru!" seru Starlight.

Sesampai nya di rumah ....
Saat makan malam ....

"Ibu, aku tadi bertemu dengan seorang Profesor yang hebat! Dia ingin mengajarku, dan pada suatu hari nanti, dia ingin mengajak ku untuk berpetualang mencari mantra yang bisa membuat Moonlight kembali menjadi sahabatku!" jelas Starlight panjang lebar.

Keesokan harinya di pagi hari ....

"Hoam ...!"

Starlight mergangkan tubuh, berusaha mengumpulkan kesadaran, dan dia telah menyadari bahwa ....

"Wah, sudah pukul 04.00! Aku harus bergegas!" seru Starlight pada dirinya sendiri.

Starlight langsung mandi, sarapan, dan segera berlari menuju rumah Profesor Riveraice.

Sesampai nya di rumah Profesor Riveraice ....

"Wah, wah ... kamu sudah semangat sekali ya! Pagi pagi begini sudah berangkat dengan semangat penuh!" seru Profesor Riveraice.

"Hehehe! Aku memang begitu tidak sabar menanti pelajaran pertama yang akan aku dapat, guru!" seru Starlight.

"Hoho! Baiklah, ayo masuk dulu. Duduklah di sekitar meja itu ya!" perintah Profesor Riveraice.

"Baik, kapten!" sahut Starlight sambil berjalan menuju meja yang di tunjuk oleh gurunya, Profesor Riveraice.

Profesor Riveraice tertawa kecil melihat perlakukan Starlight yang sudah memanggilnya dengan sebutan "Kapten."

Starlight dan Profesor Riveraice pun duduk di sekitar meja di ruang tengah.

"Starlight, aku akan mulai, dengan pelajaran pertama kita," kata Profesor Riveraice.

"Baik, guru!" sahut Starlight.

"Aku ingin memperkenalkan sebuah mantra kecil yang sangat mudah di kuasai," kata Profesor Riveraice.

"Oh iya, guru! Sebenarnya, buku tebal berwarna merah maroon itu buku apa? Kelihatannya kuno," tanya Starlight pada gurunya.

Profesor Riveraice pun berdiri lalu berjalan menuju meja tempat buku yang di maksud Starlight.

Profesor Riveraice pun mengambil buku itu dari meja dan Profesor Riveraice membawa buku itu ke meja Starlight.

"Apa ini buku yang kamu maksud?" Tanya Profesor Riveraice. "Iya, guru!" Jawab Starlight sambil menunjuk buku itu.

"Ini ... buku mantra," jelas Profesor Riveraice.

"Mantra-mantra, kegunaan, level menguasai, yang menemukan, cara melakukan nya, semuanya ada di sini. Tapi sebenarnya, masih ada banyak mantra yang tidak tercatat disini," jelas Profesor Riveraice.

Profesor Riveraice pun membuka halaman yang berisi informasi tentang mantra Protust. "Wah!" seru Starlight. "Bacalah!" perintah Profesor Riveraice.

"Eh! Em ... aku tidak bisa membacanya. Itu tulisan apa?" tanya Starlight.

"Wah, jadi kamu belum bisa membaca dan menulis bahasa mantra, ya! Bahasa mantra sangat di butuhkan dalam penggunaan mantra. Jadi, sebelum kamu belajar mantra protust, kamu akan belajar membaca dan menulis bahasa mantra. Oke?"

"Baik, guru!"

Bersambung...

Wehee, gimana caranya Starlight belajar menulis dan membaca bahasa mantra? Yuk, ikuti terus ceritanya!

Starlight Greamas [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang