11-The Secret of Profesor Riveraice

30 11 2
                                    

"Aaaah ...!" teriak ketiga penjahat itu.

Stras, Vras, dan Crash terlempar jauh dan menabrak helikopter yang dia naiki untuk datang tadi.

Starlight menatap kejam ke arah ketiga penjahat itu. Starlight berjalan pelan ke arah Stras, Vras, dan Crash yang sedang terjatuh di dekat helikopter.

"Ma-maafkan aku .... Tolong maafkan aku ...." Stras memberi wajah memelas kepada Starlight.

"Baiklah, aku akan memaaf–"

"Hahaha!"

"Itulah kelemahannya! Sama sepertimu! Mudah ditipu, karena terlalu baik!"

"Hahaha!"

Starlight terkejut. Amarah Starlight pun bertambah. "Rasakan ini!" seru Starlight.

Starlight mengeluarkan sihir berwarna ungu tua.

Dan ketiga penjahat itu berhasil kabur dengan mantra teleportasi jarak dekat. Starlight mulai bertambah marah.

Pedang petirnya bertambah besar. Pedang petirnya itu mengeluarkan kilauan berwarna ungu tua dan kilauan itu pun mengarah ke tiga penjahat itu.

Tapi, hasilnya gagal, Stras sudah terbang dan mengangkat kedua anak buah nya ke atas.

"Sudahlah, Nak! Kami akan mengalah ...," kata Stras seraya turun dan berdiri di atas tanah. Starlight terkejut.

"Jangan salah paham, aku hanya kasihan pada anak ingusan sepertimu ini!"

"Kami akan beritahu di mana ayahmu kami amankan ...," lanjut Stras.

"Katakan!" seru Starlight sambil mengembalikan langit menjadi cerah.

Suasana kembali cerah seperti biasa. Cahaya matahari perlahan-lahan memasuki pulau ini.

"Di dalam Hutan Therrest, ada banyak sekali tawanan penjara kerajaan Mobica. Termasuk ayahmu .... Tapi, kamu pasti tau bukan, bahwa Hutan Therrest adalah hutan, dimana hanya pemiliknya yang bisa keluar? Aku sudah mengganti nama Roland Vernand menjadi nama Stras Maratas. Dan kamu pasti tau bukan, nak, kalau ada orang lain tanpa seizin dariku untuk datang ke sana, hutan itu akan penuh dengan jebakan baginya," jelas Stras.

"Dan aku tidak memberi izin untukmu kesana!"

"Dan aku akan tetap mencarinya!" sahut Starlight dengan penuh tekad yang kuat untuk menyelamatkan ayahnya. Starlight pun berjalan menuju gurunya yang sudah tiada.

"Ups!"

"Apa kamu tidak berterimakasih?" tanya Stras dengan wajah liciknya.

"Kenapa aku harus melakukannya?!" Starlight menatap tajam Stras.

Stras, Vras dan Crash menaiki helikopternya lagi. Dan pergi. Kapten Vhan dan Shine juga pergi menaiki perahu kecilnya dan pergi ke daratan.

"Aku berikan kapal itu untukmu! Kalau kamu memang bisa mengendarainya, kamu tidak akan tenggelam ...."

"Maksudku, kamu akan mati saat menaikinya!" Kapten Vhan menjauh dari Starlight dengan perahu kecilnya.

Tak terasa, sudah sore hari. Starlight menatap langit barat, tempat matahari tenggelam.

"Aku harus berangkat!" tekad Starlight. Dia pun mengangkat gurunya dan membawa masuk ke dalam kapal.

"Maksudku, kamu akan mati saat menaikinya!"

"Huh ...!" Starlight menghembuskan napasnya.

"Tak apa, aku akan berusaha!" seru Starlight sambil berjalan pelan naik ke atas kapal.

Starlight Greamas [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang