27-Dia....

28 9 0
                                    

Starlight melihat ke belakangnya. Starlight memutar wajah nya perlahan... perlahan...

"Hah!?"

"G... guru!" Teriak Starlight.

Profesor Riveraice yang sedang di gendong di punggung Starlight pun melontarkan senyuman nya.

"Ba... bagaimana?" Starlight ketakutan.

Starlight melompat tinggi dan Profesor Riveraice pun terjatuh.

"Duk!"

"Aduh!"

"Ka... kamu bukan guru ku! Ka... kamu hantu!!!" Teriak Starlight.

Starlight pun berlari ke dalam kapal. Dia menutup jalan kapal.

"Starlight... tunggu!" Seru Profesor Riveraice.

"Tidak... kamu bukan guru ku!" Teriak Starlight ketakutan.

"Percayalah, aku akan menjelaskan semuanya!" Sahut Profesor Riveraice.

"Tidak!" Teriak Starlight lagi.

"Starlight, aku mohon!"

"T... Tidak!"

"Aku mohon..." suara profesor Riveraice suara memelas.

"Ah... a... aku akan t... turun..." Starlight pun membuka jalan kapal dan berjalan pelan ke arah guru nya sambil ketakutan.

"Starlight, dengar..." Profesor Riveraice memegang pundak Starlight.

"Eh... eh..." Starlight ketakutan.

"Sebenarnya, waktu itu, aku tidak mati..."

"Hah!" Starlight kebingungan. Tapi dia tidak takut lagi.

"Ma.. maksudmu?" Tanya Starlight.

"Aku tak akan mati dengan hal sepele seperti itu, Starlight!"

"Sebenarnya, begini ceritanya" :

Duarrr!!!
Aku terlempar jauh.
Saat terjatuh, aku membuka mata sekejap. Lalu, aku menutup nya kembali.

Apa lebih baik aku berpura pura mati saja ya? Aku ingin tau, apa yang akan Starlight lakukan, kalau tidak ada aku... Pikirku.

"Jadi begitu cerita nya..."

"Eh..."

"Jadi Kapten Vhan berbohong padaku ya?" Tanya Starlight.

"Tidak juga..."

"Karena aku gunakan mantra yang bisa menghentikan semua operasi tubuh ku. Tapi, aku tetap bisa mendengar, merasakan... Dan setelah mereka pergi, aku tarik kembali mantra itu" Jelas Profesor Riveraice.

"Jadi begitu ya, guru?"

"Aku sudah dengar semua nya, kamu hebat sekali, Starlight! Tidak sia sia aku mendidikmu selama ini" Puji Profesor Riveraice.

Starlight tersipu malu.

"Aku dengar, Raja Roland itu, ayah kamu?" Tanya Profesor Riveraice.

"Em... Tidak begitu... Tapi.. aku benar benar menganggap nya sebagai ayah ke dua ku. Di Mobica, aku selalu mendapat semua pelayanan bangsawan. Bahkan, Ayah Roland lebih menyayangiku daripada ayah kandung ku sendiri!" Jelas Starlight.

"Baiklah..."

"Em..."

"Ada apa, Starlight?" Tanya Profesor Riveraice.

"Bagaimana kalau kita menyelamatkan ayah ku dulu?" Tanya Starlight malu malu.

"Tapi masalah Qreus lebih penting! Aku tidak mau semua rakyat tertindas! Kita ini berlayar untuk menyelamatkan Qreus kan?!" Bentak Profesor Riveraice.

Starlight Greamas [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang