9-Pengkhianatan Lagi

40 12 0
                                    

Kapten Vhan menghembuskan napasnya "Huh ...."

"Apa kamu tidak tau, kalau Profesor Riveraice telah tiada?" teriak Kapten Vhan.

"Tidak! Dia hanya pingsan! Kau salah, Kapten!" teriak Starlight lebih keras.

Duar!!

"Starlight, kamu harus terima kenyataan!" sahut Kapten Vhan.

Duar!!

Starlight membisu. Tertunduk lesu. "Ba ... baiklah, selamat tinggal ... guru!"
Starlight merasa sangaaat sedih, dia merasakan telah kehilangan seseorang penting dalam hidup nya.

Starlight pun menghapus air matanya.

"Kita lanjutkan petualangan kita?" tanya Starlight sambil menyembunyikan kesedihan yang mendalam di balik senyumannya kepada Kapten Vhan.

Kapten Vhan yang juga menyembunyikan kesedihan yang mendalam di balik senyumannya pun berjalan ke arah Starlight.

"Kita harus berlindung," kata Kapten Vhan sambil tetap menyembunyikan perasaan sedih nya.

Duar!!

Starlight mengangguk.

Mereka berdua pun berjalan menuju bawah pohon pisang. Yang mereka rasa paling kuat. Tanpa mereka sadari, suhu telah naik dan menjadi normalnya suhu saat badai. Mulai kapan? Entahlah, Starlight dan Kapten Vhan tidak memikirkannya.

Duar!!

"Sebenarnya, ada cara agar bisa sampai di pulau yang lebih luas lagi, di sebelah sana ... tapi ..." kata Kapten Vhan.

Duar!!

"Tapi kenapa, Kapten?" tanya Starlight.

"Berenang!" teriak Kapten Vhan.

"Apa?!"

Duar!!

"K ... kau sudah gila? Apa? Aku tidak salah dengar?"

"Apa?"

"Berenang?"

Duar!!

Starlight sangat kebingungan melihat tingkah laku kapten Vhan yang memberikan solusi dengan berenang di samudera luas.

Kapten Vhan melontarkan senyuman kecut nya, "Karena itulah, aku belum yakin kamu bisa menjalani petualangan yang begitu panjang ini!"

Starlight terkejut. "Ma ... maksudmu?"

"Bahkan, kamu tidak tau apa maksud perkataan ku ... perkataan yang hampir di ketahui oleh semua nya,"

"Apa maksudmu, Kapten?" tanya Kapten Vhan.

"Kata berenang, bukan berarti berenang seperti ini, Starlight!" seru Kapten Vhan.

"Menurutmu, berenang di samudera luas, atau berenang di kolam, lebih pantas yang mana?" tanya Kapten Vhan.

"Te ... tentu saja berenang di kolam, Kapten!" sahut Starlight.

"Itulah, Starlight. Saking polosnya sampai tidak tau apapun ...," kata Kapten Vhan pelan.

"Be ... beritau aku, apa makna dari kata berenang itu!" seru Starlight.

"Kamu akan tau sendiri nantinya! Selamat tinggal!" sahut Kapten Vhan sambil berlari dan meloncat ke arah perahu kecil milik kerabat nya yang datang jauh jauh dari daratan.

Perahu itu pun mulai berjalan menjauh menuju daratan.

"Ka ... Kapten! Ajak aku juga!" seru Starlight.

Kapten Vhan terdiam.

Kapten Vhan terdiam beberapa detik, lalu ...

"Resapi dulu kata kata 'berenang' itu, nak!"

Starlight pun melihati perahu Kapten Vhan yang berjalan menjauh.

Dan, Kapten Vhan pun mendekati kapal layar milik Starlight dan Profesor Riveraice.
Kapal pun tiba di daratan yang di injak Starlight.

"Kamu datang di waktu yang tepat, Shine!" seru Kapten Vhan kepada temannya yang sudah membawa perahu.

"Kerja bagus!" puji Kapten Vhan.

Temannya, yang bernama Shine tersenyum manis. Shine membuka kacamata.

Keluar cahaya silau dari dalam kacamata Shine. "S ... silau!" seru Starlight sambil menutupi wajah nya.

Tak lama kemudian, cahaya silau itu menyusut dan hilang. "Apa yang tadi silau itu, Kapten?" tanya Starlight.

"Apa itu ... cahaya dari temanmu itu?" tebak Starlight.

"Ha ha!" Kapten Vhan hanya tertawa.

"Naiklah ke kapal, nak! Sebelum hujan kerikil di sertai angin kencang dan petir menyambar datang lagi!" perintah Shine.

Tanpa Starlight sadari, cuaca sudah membaik dan sudah tidak ada hujan kerikil di sertai angin kencang dan petir menyambar. Starlight merasa lega, tapi...

Wajah Starlight memancarkan wajah wajah yang kebingungan.

Starlight pun berjalan menaiki kapalnya.

"Ingat, Starlight! Kapal ini sekarang bukan lagi milik kamu, kalau gurumu sudah tiada,"

Starlight menghentikan langkahnya. "Eh!"

"Tapi aku juga muridnya!" teriak Starlight kesal.

"Huh? Murid? Hanya seorang murid? Itu alasan yang tidak masuk akal!" sahut Kapten Vhan.

"Apa?!" teriak Starlight.

"Kalau kamu bisa menjawab pertanyaanku ini, akan ku izinkan kamu menaiki kapal kami,"

Shine menatap langit yang sudah ada matahari di sebelah timur.

"Ke .. kenapa begitu?" keluh Starlight pelan yang sedang sangat kesal.

"Haha, jawab saja! Apa kamu terima tawaran kami?" tanya Kapten Vhan.

Starlight diam membisu. Ia memikirkan jawaban yang akan dia keluarkan kepada Kapten Vhan. Starlight sangat kecewa, ternyata orang yang dipercayainya telah mengkhianatinya.

"Hm ... tidak!" seru Starlight.

"Aku ingin menantang kalian, siapapun yang bisa memancarkan mantra sampai ke bintang, akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Jika aku menang, kalian pergilah dari sini dengan kapal itu, dan aku akan tinggal disini seumur hidup. Tetapi, bila kalian menang, maka, aku akan menjadi pemilik kapal layar ini, dan izinkan aku pergi membawa guru ku," jelas Starlight panjang lebar.
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
Bersambung...

Penasaran sama cerita selanjutnya gak? Gimana jawaban Kapten Vhan dan Shine? Kalau di terima, siapa pemenang nya? Dan kalau tidak di terima, apa yang terjadi? Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya? Yuk, ikuti cerita nya!
·

.
.
.
.
.
.
Oh, iya! Silahkan aja yang mau request judul :) Soalnya Author bingung mau kasih judul apa.

Dan,

Jangan lupa vomment :)

Starlight Greamas [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang