Universitas Kalingga
Seseorang berlari dikoridor kampus dan menabrak siapa pun yang menghalangi jalannya, wajahnya penuh keringat dan begitu tak tertata. Orang itu adalah Veya, gadis yang dikenal sebagai primadona Fakultas Hukum Universitas Kalingga. Hari ini banyak pasang mata yang memandang Veya dengan heran karena berlari dengan kencang dan terus menabrak semua orang yang ada di koridor.
"Woy! Vee,Hati-hati dong." Teriak salah satu mahasiswa.
Veya hanya mengatakan Sorry sekilas karena dirinya terus berlari.
"Mampus lu Vee,ngapain sih kemarin malam sok banget begadang! Telat kan jadinya." Rutuk Veya dalam hatinya.
Kakinya terus berlari menuju kelasnya dan akhirnya Veya sampai didepan kelas Fakultas Hukum. Veya menarik nafasnya sejenak lalu mengumpulkan semua keberaniannya agar mampu melewati pintu itu.
"SEMANGAT VEE!" Ucap Veya menyemangati dirinya lalu menepuk pundak kanannya sendiri.
Veya secara perlahan membuka pintu kelas lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas. Saat berada didalam kelas suasana menjadi hening dan semua mata memandang Veya.
"Siapa yang menyuruhmu masuk?" Suara bariton seseorang mengalihkan pandangan Veya.
Veya menatap takut seorang Dosen yang berada didepan papan tulis. Lidah Veya seakan sulit untuk menjawab pertanyaan Dosen itu, pertanyaan yang menurut Veya sangatlah mudah dijawabnya jika yang bertanya adalah Dosen Hukum Agraria.
"Saya tanya sekali lagi! Siapa yang menyuruhmu masuk kedalam kelas ini?" Suara dosen itu kembali bergema ditelinga Veya, Suara yang terdengar dingin dan tajam yang mampu membuat keringat dingin bercucuran di tubuh Veya.
"Emm.. Begini Pak, kemarin saya-"
"Keluar!" Potong Dosen itu saat Veya belum selesai memberikan jawabannya.
Mata Veya seketika melotot kaget saat mendengar perkataan Dosen itu.
"Tapi Pak! Saya belum sel-"
"Keluar!" Ucap dosen itu sekali lagi memotong ucapam Veya, tangan dosen itu menunjuk kearah pintu keluar kelas.
Dengan pasrah Veya akhirnya berbalik dan membuka pintu untuk keluar dari kelas,tapi langkahnya terhenti saat mendengar titah dari sang dosen.
"Tunggu diluar! Jangan kemana-mana. Saya akan memberi kamu pekerjaan tambahan setelah kelas selesai."
Ucapan dari sang dosen yang membuat Veya benar-benar tidak sanggup membayangkan apa pun lagi, kakinya pun melangkah keluar kelas.
🌷🌷🌷
Disinilah Veya, terdampar diperpustakaan kampus dengan wajahnya yang cemberut akibat terus berkutat dengan buku sejarah dan surat permohonan maaf sebanyak 13 kali selama 2 jam lebih.
Veya benar-benar kesal hari ini,dirinya hanya terlambat beberapa menit di pelajaran dosen itu kenapa harus mendapatkan hukuman sebanyak ini. Hukuman yang menurut Veya adalah hukuman terberatnya.
"Hufftt!" Hembusan nafas kasar dari Veya mengalihkan pandangan seseorang dihadapannya yang sedari tadi fokus pada buku.
"Kau kenapa?" Tanya orang itu.
Veya menatap orang itu lalu kembali fokus pada bukunya, Saat ini mood Veya sedang tidak baik dan tidak mau menggubris pertanyaan orang-orang.
"Ck,diabaikan lagi." Ucap orang itu lagi.
Veya tidak menanggapinya dan memilih pergi dari meja itu lalu mencari meja yang baru.
Veya baru saja duduk dimeja pojok perpustakaan sampai Clarissa sahabatnya yang beda fakultas duduk dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
RomanceHeta dan Veya dua kesatuan yang saling tolak menolak, dibalik sikap tolak-menolak mereka tanpa disadari keduanya mulai terbiasa dengan keadaan dan akhirnya saling jatuh cinta.