PART 24

8.5K 224 22
                                    

Clarissa dibawa oleh Samudra ke rumah sakit terdekat, Sejak di mobil Clarissa terus meringis kesakitan. Samudra sendiri bingung apa yang harus dia lakukan di mobil selain mengatakan kata sabar pada Clarissa.

"Sangat sakit?" Tanya Samudra.

Clarissa hanya mengangguk tanpa bisa bicara, rasa sakit dikakinya membuat konsentrasi Clarissa buyar.

Samudra mempercepat laju mobilnya untuk segera sampai kerumah sakit agar kaki Clarissa cepat ditangani.

Lima belas menit kemudian akhirnya mobil Samudra sampai dirumah sakit, Samudra bergegas memanggil perawat untuk mengurus Clarissa.

"Tolong tangani dia." Ucap Samudra pada salah satu suster disana.

Suster itu membawa Clarissa masuk ke UGD sedangkan Samudra menunggunya di luar, Tangan Samudra menatap tas kecil milik Clarissa dari dalam tas itu berbunyi nada dering ponsel yang Samudra yakin adalah milik Clarissa. Dengan gugup Samudra mengambil ponsel dari tas Clarissa dan melihat nama yang tertera di ponselnya.

"Eddwyn Brengsek."
Nama itulah yang tertera diponsel Clarissa. Dengan ragu Samudra menggeser ikon hijau di layar ponsel itu.

"Halo,Ris. Dimana kau?" Suara seorang laki-laki.

"Halo."

"Siapa kau?" tanya laki-laki disebrang sana.

"Saya Samudra. Kakak dari teman Clarissa." jawab Samudra.

"Dimana Clarissa? Dan kenapa ponsel Clarissa ada padamu."

Samudra pun menceritakan semuanya pada laki-laki itu, Laki-laki bernama Eddwyn itu terlihat marah dan mengatakan akan menyusul ke rumah sakit tempat Clarissa dibawa.

Setengah jam kemudian Eddwyn sampai dirumah sakit yang dimaksud, Eddwyn bergegas menuju UGD.

"Suster, pasien atas nama Clarissa apa ada disini?" tanya Eddwyn.

Samudra yang mendengar nama Clarissa disebut membuat Samudra mendekati Eddwyn.

"Eddwyn?" panggil Samudra.

Eddwyn berbalik dan menatap Samudra dari atas sampai bawah.

"Samudra, yang mengangkat telponmu tadi." ucap Samudra.

"Dimana Clarissa?" tanya Eddwyn to the point.

"Masih diperiksa oleh dokter."

Samudra dan Eddwyn menunggu dokter keluar dari UGD, tidak berapa lama dokter yang menangani Clarissa berjalan kearah Samudra.

"Wali dari pasien Clarissa." panggil dokter itu.

Eddwyn berdiri. "Saya dok."

Dokter tersenyum pada Eddwyn sedangkan Samudra hanya diam untuk mendengarkan penjelasan dokter.

"Clarissa tidak apa-apa, kakinya hanya terkilir beberapa hari istirahat akan kembali sehat." ucap dokter itu.

Samudra dapat bernafas lega begitu pun Eddwyn. Eddwyn menatap Samudra yang terlihat tegang saat mendengar penjelasan dokter tadi menaruh curiga.

Dokter sudah pergi dan Clarissa bisa pulang, Eddwyn mengurus semua biaya Clarissa sedangkan Samudra melihat keadaan Clarissa.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Samudra.

Clarissa tersenyum. "Katanya istirahat beberapa hari bakal sembuh. Makasih ya bang udah mau nganterin sorry ngerepotin." ucap tulus Clarissa.

"Tak apa."

Samudra memperhatikan Clarissa yang tertunduk menatap kakinya, Samudra menjadi tidak tega melihat Clarissa.

"Ini tasmu." Samudra menyerahkan tas kecil milik Clarissa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang