Ting Tong..
"Siapa?"
"Good Morning,Kak."
================================"Kenapa pagi-pagi sekali bertamu kesini."
"Memangnya kenapa ? Kau tidak suka jika adikmu ini kemari." Ucap seorang gadis.
Gadis itu berjalan menuju dapur tanpa memperdulikan seseorang yang sedari tadi menatapnya dengan tanda tanya besar dikepala. Gadis itu yang awalnya tidak sadar dengan adanya orang lain di Apartemen sang kakak lalu menatap aneh kearah orang itu.
"Kau siapa ?" Tanya gadis itu.
Veya,orang yang sedari tadi melihat kelakuan gadis itu hanya tersenyum kikuk.
"Aku.. Aku Veya." Akhirnya Veya memperkenalkan dirinya.
Gadis itu hanya menganggukan kepalanya lalu pergi ke dapur. Veya yang merasa suasana di tempat ini semakin aneh saat gadis tak dikenal datang ke apartemen ini.
Veya berdiri dari tempatnya dan berniat untuk pulang saja dari pada jadi orang yang tidak dianggap ditempat ini. Baru saja melewati dapur gadis itu kembali bersuara.
"Apa kau kekasih kakak ?" Tanya gadis itu sambil mengupas beberapa buah.
Veya menatap kearah lain mungkin saja bukan dirinya yang ditanya oleh gadis aneh itu. Namun di tempat itu hanya ada dirinya dan gadis itu.
"Aku bertanya padamu."
Veya menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. "Aku bukan pacarnya." jawab Veya.
"Lalu kenapa kau ada disini ?" Gadis itu menatap tajam Veya sepertinya gadis itu mulai mencurigai Veya.
"Begini.. Kemarin malam aku pingsan dan kebetulan dia yang menolongku."
Gadis itu hanya ber- oh riya saja. Memang terasa aneh saat melihat Veya namun bagi gadis itu dia tidak perduli tentang Veya. Keadaan mereka semakin kikuk sampai pandangan gadis itu beralih ke arah lain.
Sosok laki-laki yang mengenakan kemeja berwarna biru dengan celana dengan warna yang senada. Laki-laki itu menatap kedua wanita yang tengah berbincang di Dapur.
"Mau kemana ?" Tanya gadis berbaju
"Ada urusan sebentar." Jawab laki-laki itu seadanya yang hanya di angguki oleh orang yg bertanya tapi beberapa saat kemudian mereka mulai berdebat.
Veya yang berada disana ingin sekali cepat-cepat keluar dari rumah orang ini, di rumah ini orang-orangnya tidak ada yang waras.
"Emm.. Permisi. Kalau diperbolehkan lebih baik aku pulang saja." Kata Veya membuat kedua orang yang berdebat tadi menatap secara bersamaan pada Veya.
"Silahkan!" Ucap keduanya secara bersamaan tanpa membuang waktu Veya langsung pergi meninggalkan tempat itu.
🌷🌷🌷
Langkah kaki Veya terus membawanya berjalan keluar dari gedung besar tempat dirinya berteduh tadi malam. Veya berjalan tak tentu arah dirinya bingung harus kemana disaat seperti ini, mungkin jika dirinya pergi kerumah Clarissa akan dipastikan dia pasti diterima namun Veya sadar dirinya sudah banyak menyusahkan Clarissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
RomanceHeta dan Veya dua kesatuan yang saling tolak menolak, dibalik sikap tolak-menolak mereka tanpa disadari keduanya mulai terbiasa dengan keadaan dan akhirnya saling jatuh cinta.