Sudah sebulan sejak Veya menginap dirumah Celine,awalnya keadaan mereka sangatlah canggung namun setelah berjalannya waktu Veya dan Celine menjadi akrab. Bahkan saat kedua orang tua Celine kembali dari perjalanan bisnis mereka, saat itu Veya ingin keluar dari rumah Celine tapi kedua orang tua Celine melarangnya dan meminta dirinya untuk tetap tinggal bersama mereka. Veya tidak menolak sama sekali karena dirumah itulah dia mendapatkan bagaimana kehangatan sebuah keluarga yang sangat diinginkan olehnya.
Veya baru saja tiba dikampus saat dirinya berpapasan dengan Heta, wajah Heta terlihat sangat pucat saat berpapasan dengannya membuat fokus Veya sedikit teralihkan. Semenjak tinggal bersama keluarga Celine dirinya sedikit banyak tahu tentang cerita hidup Heta yang tidak lain adalah Kakak laki-laki Celine. Celine menceritakan banyak hal tentang Heta dan alasan kenapa dosen itu tidak pernah tersenyum dan tidak akur dengan Heta.
Veya yang merasa khawatir pada Heta memutuskan untuk menemui Heta diruangannya, Veya ingat ucapan Celine jika Heta itu mudah sekali kelelahan apa lagi saat Heta tidak teratur dalam mengatur pola makannya. Veya membawakan makanan yang dia beli dari Kantin Kampus untuk Heta mungkin saja Heta belum makan sejak pagi jadi dirinya berinisiatif untuk membawakan makanan, Veya sudah sampai didepan ruangan Heta saat tangannya ingin mengetuk pintu yang tidak tertutup rapat dengan tidak sengaja Veya mendengar suara Heta sedang berbicara dengan seseorang. Veya yang penasaran dengan apa yang di katakan Heta membuat dirinya memberanikan diri untuk menguping pembicaran Heta.
Sudah hampir 15 menit Veya menempelkan telinganya didepan pintu ruangan Heta saking fokusnya sampai Veya tidak sadar jika gagang pintu ruangan itu bergerak dan akhirnya..
Brakkk!!
Tubuh Veya terjatuh kedepan tepat di dada bidang Heta, Heta yang terkejut pun dengan reflek memeluk Veya agar gadis itu tidak terjatuh namun sialnya kaki Heta tersandung sesuatu yang membuatnya harus terdorong kebelakang karena tidak siap. Alhasil Heta dan Veya terjatuh dengan posisi Veya berada diatas tubuh Heta, Veya masih memejamkan matanya sedangkan Heta menahan sakit disekujur tubuhnya akibat ulah Veya.
Ringisan keluar dari mulut Heta yang merasa sakit dibagian belakang tubuhnya juga bagian belakang kepalanya ditambah lagi dirinya merasa keberatan saat ini karena Veya menindihi tubuhnya. Sedangkan Veya dia masih terus memejamkan mata dan memeluk erat Heta bukan karena takut tapi karena Veya tiba-tiba saja merasakan kenyamanan saat berada di atas tubuh Heta. Karena kesal Heta mendorong tubuh Veya agar bangun dan menjauh darinya membuat pelukan Veya tiba-tiba saja terlepas secara paksa. Heta bangun dari lantai lalu menatap Veya dengan tatapan penuh intimidasi.
"Sedang apa kau disini!?" Tanya Heta, wajah laki-laki itu terlihat marah membuat nyali Veya ciut seketika.
Veya yang tidak langsung menjawab membuat Heta harus mengulang pertanyaannya sekali lagi. "Sedang apa kau disini,Nona Veya?"
"Aku.. Aku membawakanmu makanan,Pak." Jawab Veya lalu menyerahkan makanan yang dia bawa dari kantin.
Heta menatap bungkusan yang dibawa oleh Veya tangannya terulur untuk menerima bungkusan yang berisi makanan itu. "Terimakasih." Ucap Heta pada Veya.
Veya yang merasa senang makanannya diambil oleh Heta, namun rasa senang itu tiba-tiba saja hilang.
"Lain kali jangan membawakanku makanan,aku bisa membelinya sendiri." Kata Heta membuat Veya menatap marah Heta.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Veya pergi meninggalkan Heta yang masih berdiri di depan ruang kerjanya.
Veya terus saja mengumpat saat mengingat ucapan Heta barusan,perasaan marah tengah berkobar di hatinya. Harusnya dirinya tidak usah berbaik hati membawakan Dosen Killer itu makanan hanya karena dia melihat kondisi Heta tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
RomanceHeta dan Veya dua kesatuan yang saling tolak menolak, dibalik sikap tolak-menolak mereka tanpa disadari keduanya mulai terbiasa dengan keadaan dan akhirnya saling jatuh cinta.