Chapter 15

705 60 0
                                    

Aku dibawa ke sebuah ruangan, entah mengapa aku merasa berada di dimensi yg berbeda dari berbagai tempat yg aku kunjungi sebelumnya.

Aku melihat diriku sedang ditangani oleh para dokter, dan salah satu diantaranya ada Dokter Han.

"Appa harus berjuang" kata 'anakku' itu.

Lalu aku mendengar suara (y/n) yg menangis di luar ruangan.

"Appa ingin menemui eommamu, apakah kau mau ikut?" Tanyaku.

Dia mengangguk dengan bersemangat.

"Persis seperti (y/n)" gumamku.

Lalu aku menggandeng tangan anakku itu dan membawanya mendekati (y/n).

Aku tidak tega melihat (y/n) menangis sampai seperti ini.

"Jungkook..." Dia menangis di pelukan Rose.

"Eomma sangat cantik" kata anakku.

"Ya... sama seperti mu" kataku.

Dia nampak senang setelah aku puji seperti itu.

Aku mendekati (y/n) dan berusaha menggapai tangannya, namun aku dan dia berbeda dunia.

"Appa... buatlah eomma menyadari bahwa Appa ada di sini" katanya.

"Bagaimana caranya?" Tanyaku

"Apa yg membuat eomma bisa mengingat Appa?" Tanyanya.

"Entahlah... mungkin tatapanku?" Kataku.

"Cobalah tatap eomma dalam dalam" katanya.

Aku mengangguk dan menuruti saran darinya.

Aku menatap (y/n) tepat di manik matanya.

Tiba tiba saja (y/n) seperti menyadari sesuatu.

"Ada apa (y/n)?" Tanya Rose.

"Entahlah... Aku seperti merasa ada Jungkook di sini" jawab (y/n).

"Berhasil!" Kataku senang.

"Sekarang katakan sesuatu pada eomma" kata anakku.

"(y/n)... Apa kau bisa merasakan kehadiranku? Atau apakah kau bisa mendengar suaraku?" Tanyaku.

(y/n) nampak mencari cari wujudku. Lalu dia langsung terdiam.

"Aku ada di sini. Aku yakin kau bisa merasakannya... (y/n), doakan aku supaya aku bisa selamat dari operasi itu... kita harus mewujudkan keinginan anak kita" kataku lagi.

Lalu (y/n) menangis.

#(y/n) pov on

'Kenapa aku seperti mendengar suara Jungkook? Apa aku sudah gila??'

Aku hanya bisa menangis, tapi yg pasti mulutku tak henti hentinya berdoa agar Jungkook dapat selamat.

"I will" Ucapku berkali kali menjawab pertanyaan Jungkook yg belum sempat aku ucapkan.

"(y/n). Makanlah ini" kata Jimin oppa sambil memberikan sebuah roti untukku.

"Tidak terimakasih oppa" kataku menolak roti itu secara halus.

"Aku tau kau sedih, bukan hanya kau yg sedih dan khawatir disini, kami semua juga merasakan hal yg sama. Tapi, kau juga harus menjaga kesehatanmu" kata Jimin oppa dengan suara berat seperti habis menangis.

Lalu aku mengambil roti itu dan memakannya.

'Kenapa operasinya sangat lama? Apa yg terjadi di dalam?'

(Don't) Leave Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang