"Ya.. Dia putriku, memangnya kenapa? Apa kau mengenalnya?" Tanyanya.
'Tentu saja aku mengenalnya, aku mantan calon menantumu. Aku juga namja yg telah menyakiti hati anakmu, dan akulah orang yg menjadi penyebab semua airmata yg mengalir di pipinya'
"Dia temanku" jawabku singkat.
"Woah... ternyata kalian berteman? (y/n) pasti sangat sedih jika dia tau kau sakit" katanya.
'Aku tau...'
"Oleh sebab itu... Aku mohon kau jangan memberitahunya soal semua ini. Atau bisa dibilang aku mau kau berbohong sedikit pada putrimu" kataku.
Dia mengangguk pelan.
"Jadi? Bagaimana keadaanku?" Tanyaku kembali pada tujuan utama aku kemari.
Dia kembali menatap kertas yg ada di genggamannya sambil menghembuskan nafas panjang.
"Kau harus segera operasi" katanya.
"Apa??! A-aku tidak bisa operasi dalam waktu dekat ini... Apakah operasi itu tidak bisa nanti saja?" Tanyaku
"Mr Jeon, aku khawatir keadaanmu akan semakin memburuk" katanya.
"Aku yakin aku bisa menahan semua rasa sakit ini" kataku.
"Suatu saat, mungkin saja saat kau sedang di atas panggung, di depan semua penggemarmu, di depan semua teman temanmu, kau bisa pingsan secara tiba tiba. Atau lebih parahnya lagi... Kau bisa..." Dia tidak mau meneruskan kata katanya.
"Meninggal?" Tanyaku melanjutkan kalimatnya.
Dia terdiam dan menatapku dalam.
"Kau harus membuat keputusan secepat mungkin. Kau tidak bisa bertahan dengan penyakit ini, cepat atau lambat kau akan merasakan semua kesakitan yg akhirnya membawamu ke titik terbawah dalam hidupmu" katanya.
"Aku yakin aku bisa menahan semuanya" kataku yg masih bersikeras bahwa aku bisa melewati semua ini.
'Rose benar, aku akan sangat mudah melewati semua ini jika bersama (y/n)... tapi yg aku bisa lakukan hanya menyakiti perasaannya... Kau memang bodoh!'
"Kau harus melakukan 2 oprasi besar Mr Jeon. Dan itu harus dilaksanakan dalam waktu dekat" katanya.
"Aku sudah bilang aku tidak bisa! Beberapa tahun ke depan pun aku masih akan sangat sibuk! Sebentar lagi saja aku akan melaksanakan world tour" kataku.
"Percayalah, dengan keadaanmu yg sekarang... Kau tidak akan bisa melewati tur mu dengan baik" katanya.
Aku mengusap wajahku kasar.
"Akan kupikirkan lagi" kataku.
Dia mengangguk.
"Jika kau mau operasi, kapan pun, hubungi saja aku" katanya.
"Ne... Khamsahamnida dokter Han" kataku sambil berdiri dan mengajaknya bersalaman.
Dia membalas uluran tanganku.
"Sama sama Mr Jeon" katanya sambil tersenyum.
Lalu aku keluar dari rumah sakit itu sambil membawa hasil pemeriksaanku tadi dan membuangnya.
'Jika aku membawanya, dan hyung hyung ku tau soal semua ini, Matilah aku'
Aku mengendarai mobil ku menuju dorm ku.
#dorm
Saat aku membuka pintu, semua hyung ku langsung berdiri menyambutku.
"Bagaimana? Apa kata dokter mengenai keadaanmu, Jungkook-ah?" Tanya Tae hyung.
"Umm... Dia bilang aku hanya kelahan saja" jawabku.
![](https://img.wattpad.com/cover/161189011-288-k944422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) Leave Me [END]
FanficJeon Jungkook, namja tampan yg sangat ramah pada para Yeoja terlebih jika itu ARMY. Namun dia sangat berbeda jika di depanku, dia begitu dingin, kejam, dan bahkan sering kali membuat ku menangis. Entah sampai kapan aku bisa menahan semua ini, yg pas...