Chapter 21

599 47 0
                                    

#Jungkook pov on

Kami masih melakukan sesi pertanyaan dan tiba tiba ada seorang staff yg membisikkan sesuatu pada Namjoon hyung.

Seketika wajah Namjoon hyung berubah.

"Ada apa hyung?" Tanyaku setengah berbisik.

"Jika aku menjawabnya, berjanjilah untuk tidak langsung pergi" katanya.

"Ada apa sebenarnya?" Tanyaku yg mulai cemas.

Lalu dia mengangkat tangan ke arah wartawan.

"Maaf, dengan sangat menyesal, kami harus menyudahi sesi tanya jawab ini, karena ada situasi darurat. Atas nama Bangtan dan Big Hit, kami mohon maaf" kata Namjoon hyung sambil berdiri.

Sontak aku dan semua member BTS sangat kebingungan dan terkejut mendengar pernyataan dari Namjoon hyung.

Lalu kami membungkuk ke arah wartawan dan segera melangkah menuju ruang make up, di jalan Namjoon hyung baru menjawab pertanyaanku.

"Sebenarnya ada apa?"

"(y/n) diculik!" Jawabnya.

Mataku membulat seketika, mulutku ternganga dan detak jantungku berubah cepat.

"Kau pasti bohong padaku! Jangan bercanda hyung! Katakan padaku kau bercanda!" Kataku sambil meremas kerah bajunya.

"Staff yg memberitahuku tadi" katanya.

Tanpa basa basi aku langsung pergi ke ruang keamanan, aku dikejar oleh member lainnya.

#ruang keamanan

Aku segera memukul pintu dengan keras saat melihat para penjaga yg malah asyik bermain kartu.

Mereka langsung menghentikan aktivitasnya itu, dan segera berdiri.

"Apa yg kalian lakukan?!" Tanyaku menatap mata mereka satu persatu

Mereka menunduk.

Airmataku sudah tidak bisa ku bendung lagi, begitu juga dengan emosiku.

"Tenangkan dirimu Jungkook" kata Jimin hyung sambil menahan diriku dari belakang.

"Karena kelalaian kalian, tunanganku sekarang diculik! Bisakah kalian bertanggung jawab atas ini semua, huh?"

Semuanya diam

"Jawab aku!!!" Aku berteriak di depan mereka dan di depan hyung hyung ku.

"Ma-maafkan kami tuan" lirih salah satu petugas keamanan di sana.

"Maaf? Apa dengan kata maaf dari kalian (y/n) bisa selamat? Apa (y/n) bisa kembali? Huh? Jawab!" Kataku yg sudah sangat emosi.

Melihat wajah mereka yg sudah pucat aku pun segera pergi dari situ dan memutuskan untuk mencari (y/n) walaupun itu mustahil.

Aku segera mencoba menelfon (y/n), untuk saat saat darurat seperti ini aku rasa itu bukan hal yg mustahil.

Dan benar saja, telfonku diangkat olehnya.

Telfon on

"(y/n)? Kau dimana? Katakan padaku, kau dimana (y/n)?"

"(y/n) mu sudah mati!!!"

"Siapa kau?! Kemana kau membawa (y/n)?!"

"(y/n) akan aman bersamaku, tapi dengan beberapa syarat"

"Jika kau berani menyentuhnya, akan kucari kau sampai ke lubang cacing! Katakan! Dimana (y/n)?!"

"Woo... sepertinya aku sudah memancing kemarahan Jeon Jungkook... Hmm... mari kita lihat, apakah dia masih bisa melakukannya jika--"

(Don't) Leave Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang