Sudah satu bulan setelah aku keluar dari rumah sakit, dan aku mulai aktif kembali di dunia entertain. Banyak sekali ARMY yg merindukan Bangtan, dan terlebih merindukanku.
"(y/n), bisa tolong ambilkan jas ku?" Tanyaku sambil merapikan dasi yg kupakai.
(y/n) langsung bergegas mengambilkan jas ku dan memberikannya padaku.
Aku melihatnya dari pantulan cermin.
"Gomawo chagiya" kataku sambil mengelus kepalanya.
Lalu dia membalikan tubuhku hingga aku menghadap ke arahnya.
"Ada apa?" Aku melihat ada pancaran aneh di matanya.
"Jangan terlalu lelah. Kau harus menjaga kesehatanmu" katanya sambil membenarkan dasiku.
Aku tersenyum seraya mengelus kepalanya.
"Tenang saja... terimakasih sudah mengingatkanku" kataku.
Lalu dia memelukku. Sangat aneh karena beberapa hari ini dia terlalu manja padaku.
"Sebentar lagi kita menikah, aku tidak mau terjadi sesuatu yg buruk" katanya.
'Ah, ternyata itu masalahnya...'
"Tidak akan ada hal buruk yg terjadi padaku" kataku mencoba menenangkan hati yeoja ku yg satu ini.
"Bekas operasimu belum sembuh benar, jangan terlalu over bila di atas panggung" katanya yg terdengar seperti eommaku.
"Bukankah kau menyukai jika aku liar di atas panggung?" Tanyaku menggodanya.
Lalu dia menatapku dengan wajah tak percaya atas apa yg dia dengar dari mulutku.
Dan dengan segera aku mengeluarkan senyuman jahilku untuk meredam semua kata kata mutiara yg akan dia keluarkan.
"Iya iya... Aku tidak akan liar bila di atas panggung" kataku sambil mencubit hidung mancungnya.
Lalu dia mulai tenang, bahkan senyumnya mulai timbul di bibir manisnya
"Tapi jangan salahkan aku jika aku liar di hadapanmu" kataku sambil menyeringai.
Lalu aku segera pergi sebelum dia berteriak di wajahku.
"JEON JUNGKOOK!!"
"Aku mencintaimu Chagiya!!!"
#(y/n) pov on
Aku mengusap hidungku yg habis dicubit olehnya.
"Andai saja sejak dulu kita bisa seperti ini..." Ucapku pelan.
"Ekhem!" Tiba tiba Taehyung oppa mengagetkanku dari belakang.
"Omo! Kau membuatku kaget oppa!" Kataku sambil mengelus dadaku
"Sejak kapan kau disitu?" Tanyaku.
"Hey! Memangnya kalian tidak menyadari kalau sedari tadi aku ada disini? Aku sudah ada sejak kalian bermesraan! Kalian memang tidak tau situasi! Cepatlah menikah! Aku tidak mau mendengar kau hamil diluar nikah!" Katanya yg bagaikan sambaran petir di telingaku.
"W-what? Oppa!!! Tidak mungkin!! Apa apaan kau ini?! Jungkook tidak akan macam macam padaku! Cam-kan itu baik baik!" Kataku sambil memukul dada bidangnya.
"Kau tidak akan bisa menebak pikiran lelaki (y/n)-ah... ingat itu baik baik" katanya sambil mengambil jas nya.
"Baiklah, aku pergi dulu... Dan, jangan lupa hal tadi oke?" Lalu di pergi meninggalkan aku yg masih membeku di sana.
'Big NO (y/n)... percaya pada Jungkook! Dia tidak akan berani macam macam denganmu!'
Aku segera menghempaskan semua pikirkan burukku itu. Bagaimanapun Jungkook tidak akan melakukan hal aneh padaku. Aku percaya itu.
Lalu seorang pria paruh baya mendatangiku
"Permisi, nona Jeon, ada yg bisa saya bantu?" Tanyanya
'nona Jeon?'
"Ah, maaf... Aku... Aku dan Jungkook belum menikah, jadi tolong jangan memanggilku begitu" kataku
"Ah... maafkan saya, kalau begitu... saya harus memanggil anda siapa?" Tanyanya
"(y/n)... panggil aku (y/n)" jawabku
"Baiklah nona (y/n). Jadi, apa yg bisa saya bantu?" Tanyanya
"Tidak ada, terimakasih... tapi, siapa yg mengutusmu?" Tanyaku
"Tuan Jeon" jawabnya
'Ah, anak ini benar benar'
"Astaga... maafkan Jungkook, pasti ini merepotkan untuk mu" kataku.
"Sama sekali tidak nona. Kalau begitu, jika ada yg diperlukan, nona bisa memanggil saya." Katanya.
Aku mengangguk, lalu dia pergi dari tempat itu.
Sudah 1 jam aku menunggu di ruang make up BTS, dan aku mulai bosan.
Tiba tiba ada yg mengetuk pintu ruangan tersebut, karena tidak ada orang, jadi aku segera membukakan pintu untuknya.
Saat aku membuka pintu, aku melihat seorang bertubuh lebih tinggi daripada aku, seluruh tubuhnya di tutupi oleh pakaian yg serba hitam, bahkan aku hanya bisa melihat matanya.
Karena aku ketakutan aku segera menutup pintunya dan berlari ke dalam ruangan make up BTS dan segera bersembunyi di balik sofa.
Aku benar benar ketakutan sekarang ini. Terlebih saat aku mendengar suara pintu yg dibanting dan suara langkah kaki yg benar benar kuat.
Aku membekap mulutku sendiri, menyumbat semua kata kata yg bisa keluar dari mulutku
'Jungkook... tolong aku...'
Dan tiba tiba orang itu sudah ada di depanku dan menarik tanganku, hingga aku sejajar dengannya.
"Aw!!!" Ringisku karena dia terlalu keras menarik tanganku.
"Siapa kau?!" Kataku di depan wajahnya.
Bukannya menjawab, dia malah tertawa keras.
"Jungkook mu tidak bisa menolongmu sekarang ini!" Suaranya benar benar menakutkan.
Lalu dia menyekap mulutku dengan kain yg beralkohol hingga membuatku pingsan saat menghirupnya.
'Jungkook... Kau bilang tidak akan ada hal buruk yg terjadi...'
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) Leave Me [END]
FanfictionJeon Jungkook, namja tampan yg sangat ramah pada para Yeoja terlebih jika itu ARMY. Namun dia sangat berbeda jika di depanku, dia begitu dingin, kejam, dan bahkan sering kali membuat ku menangis. Entah sampai kapan aku bisa menahan semua ini, yg pas...