Chapter 23

739 48 1
                                        

Kami masih mencari cari di setiap rumah di desa itu, dan (y/n) masih belum ditemukan.

Kami kembali mencari (y/n), saat di jalan aku agak curiga dengan rumah di atas bukit yg aku rasa sangat memungkinkan untuk menyekap seseorang.

Aku menelfon Suga hyung

Telfon on
To: Suga Hyung

"Wae? Ada apa Jungkook-ah?"

"Aku rasa aku menemukan tempat yg mencurigakan. Aku akan memberitahu lokasinya, tolong sebarkan ke member lainnya"

"Arraseo"

Telfon off

Aku mencoba memberikan lokasinya, namun ternyata tempat itu tidak ada di map.

Karena tidak ingin membuang waktu aku segera ke tempat itu tanpa peduli ada berapa orang yang akan menghadangku nanti.

Aku menancapkan gasku ke rumah tersebut.

Saat sampai disana aku segera mengetuk pintunya, namun tidak ada jawaban.

aku membuka kenop pintunya, namun tidak bisa.

"Sial!" Umpatku.

"(y/n)!!! Apa kau ada didalam!! Siapapun buka pintunya!!!" Pekikku sambil mengetuk jendelanya dan mengintip ke dalamnya.

Samar samar aku melihat ada pergerakan, aku melihat ada dua orang disana. Kuperjelas lagi pengelihatanku dan...

"(y/n)!!" Aku sadar bahwa yg didalam itu adalah (y/n), aku segera berusaha untuk membuka pintunya

"Ayolah!!! Kau bisa Jungkook!!! Untuk apa selama ini kau berlatih??!!! Come on!!! Kataku sambil mendobrak pintu itu.

Dan dalam 3 kali usaha pintu itu terbuka.

Aku melihat seorang namja yg sedang duduk di depan (y/n) dan mereka nampak terkejut melihatku.

"Jungkook!" (y/n) langsung berdiri dan hampir menghampiriku namun dia ditahan oleh namja itu.

"Apa masalahmu sialan?! Lepaskan (y/n)!" Kataku yg sudah benar benar marah.

"Tidak! Tidak akan kulepaskan!" Katanya

(y/n) menangis, mungkin karena tangannya yg digenggam terlalu kuat.

"Lepaskan!!!" Kata (y/n) sambil menangis.

"Tidak!" Kata namja itu.

Aku menarik tangan (y/n) yg satunya dan menendang perut namja itu hingga genggaman tangannya terlepas.

"Lari (y/n)!! Masuk ke mobil!!" Kataku.

(y/n) mengangguk dan langsung berlari keluar.

Namja itu tersenyum miring.

"Jadi pria seperti ini yg digilai oleh ribuan wanita? Cih! Namja ini tidak lebih daripada sampah!" Katanya dengan penuh kebencian yg terujar disetiap kata yg ia keluarkan.

"Aku tidak mengenalmu! Dan ku rasa kita tidak memiliki satu masalahpun!" Kataku sambil menunjuk batang hidungnya.

Dia menepis tanganku

"Masalah? Masalahmu adalah kau menyakiti adikku!" Katanya sambil mendaratkan tinjunya di pipi kananku yg membuat aku tersungkur ke lantai dan sudut bibirku berdarah.

Oh Shit! He wants to play with me

Aku berdiri dan menarik kerah bajunya

"Apapun masalah soal adikmu, aku tidak peduli! Aku tidak pernah menyakiti hati siapapun! Bahkan aku tidak mengenali adikmu! Sedikitpun!"

(Don't) Leave Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang