Chapter 17

721 54 3
                                        

#Jungkook pov on

Aku sendirian di ruangan ini, aku terus menatap jam dinding yg menunjukan bahwa hari benar benar sudah malam.

Tiba tiba, dokter Han datang dan langsung duduk di sebelah kasurku.

"Kenapa kau belum tidur?" Tanyanya.

"Aku lelah tertidur, tapi mungkin lebih tepatnya aku takut untuk tertidur" jawabku.

"Itu wajar... kau baru saja melewati keadaan dimana nyawamu pergi dari tubuhmu. Mungkin kau akan mendapat mimpi mimpi aneh" katanya.

Aku mengangguk

Lalu aku teringat atas lamaranku terhadap (y/n) sebelum aku meninggal.

"Umm... dokter, apakah aku boleh bertanya sesuatu? Tapi ini menyangkut kehidupan pribadi dan masa depanku juga anakmu" tanyaku ragu ragu.

Dia menatapku dengan tatapan horor dan aku menganggap itu adalah jawaban 'ya'.

Aku membenarkan posisi dudukku

"Sebelum aku dinyatakan meninggal, aku sempat melamar anakmu..." kataku pelan sambil menatapnya dengan tatapan takut.

Dia menatapku dengan tatapan terkejut.

"Maaf, sudah lancang melakukan itu... Tapi, aku sangat mencintai putrimu" kataku lagi

"Apakah (y/n) sudah menjawab?" Tanyanya.

"Belum... Tapi setidaknya aku ingin mendengar bahwa kau setuju" kataku

Lalu dia menatapku horor dan langsung melemparkan tatapannya ke arah lain

"Aku rasa kau belum pantas untuk menjadi suami dari anakku" katanya.

Jantungku langsung berdegup kencang.

"Apa itu maksudnya kau--"

"Aku belum selesai bicara" katanya.

"Ma-maaf" kataku.

"Kau sangat sibuk, dan bahkan kau tidak peduli jika kau harus mati di atas panggung, aku tidak mau kau mementingkan semua itu dan menyia nyiakan putriku!" Katanya.

"Aku tidak akan melakukan itu lagi. Aku berjanji! Aku akan mementingkan kebahagiaan putrimu diatas apapun" kataku meyakinkannya.

"Apakah kau rela keluar dari Idol grup mu? Untuk (y/n)" tanyanya.

Aku sangat terkejut mendengar pertanyaanya.

'Apa? Keluar dari BTS, atau menikah dengan (y/n)? Tidak! Itu dua pilihan sulit!'

"Kau tidak bisa menjawabnya? Kau bilang kau akan mendahulukan kebahagiaan putriku, tapi kenapa saat mendengar pertanyaan semudah itu kau sudah kebingungan?" Tanyanya.

'Skak mat Jeon Jungkook!'

Aku hanya bisa diam, aku tidak bisa menjawab pertanyaan darinya.

"Orang yg tidak bisa mendahulukan kebahagiaan putriku, tidak pantas menjadi menantuku" katanya

'Kau ditolak!'

Aku benar benar merasa sangat kecewa sekarang.

"Aku--"

"Tapi jika anakku mencintaimu, aku tidak bisa berbuat apapun" lanjutnya.

'Sebenarnya situasi macam apa ini?? Apakah aku sedang di prank?'

"Jadi? Kau menerima aku menjadi menantumu?" Tanyaku menanyakan kepastian.

"Jika (y/n) menyetujuinya" jawabnya.

(Don't) Leave Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang