Chapter 2

1K 92 2
                                    

#fansign

Aku benar benar takut sekarang, kira kira apa reaksinya nanti? Apakah dia akan marah atau malah menyambutku dengan senyuman ramah.

Kini giliranku untuk menemui BTS. Pertama aku menemui Namjoon oppa

"(y/n)-ah??" Tanyanya terkejut.

Aku hanya tersenyum.

"Kenapa kau ikut fansign?" Tanyanya lagi.

"Ah... Aku hanya ingin" jawabku sambil tertawa kecil.

"Bagaimana hubunganmu dengan Jungkook-ah?" Tanyanya.

"Umm... entahlah" jawabku sambil sedikit menunduk.

"Kau ada masalah dengannya?" Tanyanya.

"Tidak" jawabku cepat.

"Ah, ya sudah kita bicara lagi nanti" katanya sambil menandatangani albumku.

"Mana hadiahku?" Tanyanya.

"Ah, aku sampai lupa!" Jawabku sambil memberikan sebuah paper bag untuknya.

"Apa ini?" Tanyanya.

"Lihat saja nanti" jawabku sambil tersenyum.

"Terimakasih (y/n)-ah" katanya.

"Terimakasih juga oppa" kataku sambil bergeser dari Namjoon oppa ke Hoseok oppa lalu akhirnya sampailah aku di ujung antrian yaitu Jungkook.

Dia sangat terkejut melihatku, karena sedari tadi dia tidak melihatku.

Alis matanya menyatu di tengah dahinya.

"Kau?" Tanyanya sambil memicingkan matanya.

Aku hanya bisa membisu.

"Untuk apa kau melakukan ini?" Tanyanya dingin.

"Aku... Aku hanya ingin saja. Apa tidak boleh?" Jawabku.

"Sebaiknya kau tidak melakukan hal hal yg tidak penting!" Katanya masih dengan nada yg sama.

Dia bahkan tidak memperlakukanku layaknya seorang ARMY.

"Kenapa?" Tanyaku.

Dia mengerutkan dahinya.

"Kenapa kau mengacuhkan aku?" Tanyaku to the point.

Dia hanya diam dan alisnya tetap menyatu.

"Kau tidak perlu tau!" Jawabnya dengan nada yg benar benar menghancurkan hatiku.

Airmataku jatuh secara otomatis dari pelupuk mataku

"Aku berhak tau! Apa kau lupa? Aku kekasihmu Jeon Jungkook!" Kataku.

"Apakah itu suatu hal yg spesial untukmu? Kau adalah gadis kesekian dalam hidupku! Jangan berharap lebih dariku! Masih baik aku tidak mengakhiri hubungan ini" katanya nada yg lebih dingin dari sebelumya sambil memutar kedua bola matanya.

Aku menatapnya tak percaya.

"Jadi begitu?" Tanyaku sambil menatapnya tajam.

Aku menghapus airmataku.

Dia tidak peduli padaku, dia hanya menandatangani albumku. Aku langsung mengambilnya dan pergi dari situ, aku yakin banyak orang yg membicarakan kejadian itu.

Aku menangis sejadi jadinya.

'Jadi... Dia hanya menganggapku sebagai sampah?'

Aku pulang menaiki taksi

#taksi

Line on

"maaf aku pulang duluan. Aku pulang naik taksi. Terimakasih sudah mengajakku ke sana"

(Don't) Leave Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang