Maaf sudah menunggu.
Ini part dua minggu kemarin yang seharusnya dipost tapi engga :v sorry. Dan part minggu sebelumnya dan minggu ini aku usahakan selesai minggu ini akan segera dipublish.10 Oktober 2018
20.41"KEYRL!"
Tangan Keyrl berhenti pada ketikan Keyword ketika mendengar suara ketukan dan teriakan dari luar yang membuat bayangan tadi menghilang dalam sekejap.Ia mengerjapkan matanya pelan "Yang tadi itu apa."
Ia segera berusaha mengusir bayang-bayang yang sempat terlintas dikepalanya tadi.
"Gak-gak itu bukan apa-apa. Iya bukan apapun." Keyrl berusaha meyakinkan diri sendiri. Ia
Namia masuk berlari menuju keyrl yang masih sibuk melamun memikirkan yang tadi. Setelah pintu dibuka secara paksa karena tidak ada respon. Ia mengecek seluruh tubuh Keyrl. Namia khawatir. Dari ruangannya, ia memang melihat keyrl mengetik tetapi pandangannya kosong, Jiwa Keyrl seperti tidak ada pada tempatnya. Diketok dari sebelahpun masih tidak ada respon. Namia takut ada apa-apa pada Keyrl. Ia trauma. Beberapa kali ia mengetok, tidak ada hasil apapun. Untuk menghindari yang tidak-tidak dan juga kekhawatirannya bertaambah banyak. Namia memanggil temannya untuk membukanya. Dicoba lagi mengetuk pintu dengan keras.
"Kelamaan! Dobrak aja udah. Masalah atasan gampang deh itumah." serobot Zio saat itu yang langsung mencoba memdobrak pintu. Hingga ketiga kalinya baru berhasil.
Semuanya ikut masuk kedalam, menengok keadaan Keyrl.
"Key, lo gapapa."
"Masih hidup kok." ucap Leo kala mengecek pergelangan nadi Keyrl.
Jeje mengetok kepala dengan pulpen yang ia bawa "Kalau bicara dipikir dulu pake otak baru ngomong."
"Apa salah saya kali ini." dramatis Leo. Dalam keadaan seperti ini masih saja.
Jeje tidak lagi memerdulikan Leo. Ia memfokuskan perhatiannya kearah Keyrl.
Namia masih berusaha menyadarkan Keyrl. Ia menggoncangkan tubuhnya. Ia menyerah, tidak ada lagi pilihan saat ini.
"Maaf key." ucapnya
PLAK!
Terdengar bunyi tamparan yang mendarat disalah satu tubuhnya. Semua orang yang berada disana melotot terkejut. Namia itu loh. Perempuan tapi tenaganya. Walau tidak terlalu kencang menurut Namia tetapi yang mendengarnya itu terasa kuat dan pasti sakit.
"Aw! Gila-gila makan apa sih lo Nam." ujar Leo seraya mengusap-usap bagian tubuh tempat dimana Namia menampar Keyrl. Seakan-akan ia yang terkena tamparan.
"Eh! Yang kena itu Keyrl. Kenapa jadi lo yang aw-aw'an?" balas Zio
Keyrl mengerjap-ngerjapkan matanya kala tangan mendarat pada pipinya yang kembali menyadarkan dirinya. Ia memegang pipi itu dan menatap keseliling.
Keyrl bingung, ia melihat keselilingnya, kenapa banyak orang-orang disekitarnya dan juga pipinya lumayan sakit seperti abis kena tamparan.
"Kok pada disini." ucap Keyrl pelan lantaran memang masih bingung. Ia memang mendengar suara ribut-ribut tetapi ia tidak sadar.
"Kok pada disini." ulang Namia mengikuti perkataan Keyrl tadi "Jelaslah! Wong, situ kaya orang kemasukan tau gak!" tambahnya
"Key, lo gapapa kan?" ujar Zio memegang dahi Keyrl.
"Hah syukurlah. Gue kira lo ada apa."
Keyrl mengeryit "Memangnya kenapa."
"Gak-gak apa. Lo gak kenapa-napa." ucap Namia meyakinkan Keyrl sekaligus meyakinkan diri sendiri. Rasa khawatir dan paniknya masih terasa sampai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Together
General FictionBersamamu membuat hidupku berwarna. Bersamamu aku menjadi lebih hidup Kamulah penyemangat hidupku Semua seakan mudah saat kamu ada Semua menjadi terang saat melihatmu tersenyum Senyummu, itu favoritku Ingin bersamamu terus tapi aku sadar Kamu gaperl...