18 Februari 2019
08.29
Cahaya Matahari memaksa masuk melalui celah-celah horden yang tertutup. Oleh karena itu, salah satu pemilik rumah tersebut, membukanya dan membiarkan cahaya pagi hari masuk kedalam. Selain untuk kesehatan, dan juga cahayanya bagus untuk membangunkan kedua insan yang masih saja terbaring dikasur.Bibi Naya berbalik, menghadap mereka dengan tangan yang berada dipinggangnya seraya menggeleng heran dan berkata, "Anak ini, kebiasaan sekali kalau bangun harus dibangunkan terlebih dahulu. Tidak heran jika aku melihat anaknya seperti ini."
"Cathrine... Cathrine.." ucapnya terheran-heran.
"Hei, wake up. Ini sudah hampir siang," ujarnya seraya menggoyangkan tubuh kedua insan itu secara bergantian.
"Hm.. Bunda?" ucap salah satu dari kedua insan itu
"Yes baby?"
"Udah pagi ya?" tanyanya seraya menggosokan kedua matanya
"Belum, masih malam kok," kata Bibi Naya.
"Tapi, cahaya matahari masuk Bun." Orang itu menatap mata Bibi Naya dengan polos.
"Sayang, berarti itu udah siang," kata Bibi Naya
"Bundaaaaa...." rengek orang itu
Bibi Naya tertawa seraya berkata, "Maaf-maaf... makanya kalau abis bangun tidur, lihat sekitar dulu. Yaudah, mandi sana. Bunda mau bangunin Karla dulu, lihat sampingmu itu masih tidur."
Orang itu menengok kesamping dan terkejut melihat ada orang disebelahnya. Yang jadi pertanyaan, kapan Karla masuk? Waktu malam ia masuk kedalam kamar ini memang dalam keadaan gelap, apa mungkin dia yang tidak melihat keberadaannya?
"Karla?" tanyanya heran. "Kok dia bisa tidur bersamaku disini?" Orang itu memikirkannya lagi.
"Sementara dia disini, ini adalah kamarnya, jadi kau harus akur-akur dengannya," kata Bibi Naya memberitahu.
"Bunda kenapa tidak bicara dulu denganku," protesnya
"Bunda pikir, kau sudah tahu," bela Bibi Naya
"Aku tahu darimana tentang itu," ucapnya terakhir kali meninggalkan Bibi Naya yang kini duduk dipinggir kasur.
"Karla, wake up!"
"Karla bangun!"
"KARLA!!!"
"Emm.... Mommy jangan bangunin Aku," ucapnya mengambil bantal dan menutupi wajahnya.
"Mommy mu pergi," candannya
Karla terdiam sejenak dan langsung bangun "Mom--"
"Bunda?" panggilnya terheran
"Iya ini Bunda bukan Mommy, karena mommy sudah pulang terlebih dulu."
Karla melotot horor dengan pendangan kedepan dan berbalik menatap Bibi Naya "APA!"
----
"Mommy!"
"Apa sayangku?"
"MOM KENAPA NINGGALIN AKU!"
Terdengar suara Vinord terkekeh, Karla tambah memajukan bibirnya. Jadi seperti ini, Alasan kenapa Karla menjadi bete, Cerita dimulai waktu jam lima pagi, pada saat Cathrine mendapat telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Together
General FictionBersamamu membuat hidupku berwarna. Bersamamu aku menjadi lebih hidup Kamulah penyemangat hidupku Semua seakan mudah saat kamu ada Semua menjadi terang saat melihatmu tersenyum Senyummu, itu favoritku Ingin bersamamu terus tapi aku sadar Kamu gaperl...