Part 17

23 1 0
                                    


Lama Karla melamun, membuatnya tidak sadar jika sebuah mobil baru saja masuk kedalam perkarangan rumah. seorang perempuan yang sedang menggendong Anak kecil dan sesosok laki-laki keluar dari dalam mobil tersebut. mereka berdua terpaku melihat siapa yang membelakanginya---yang berada beberapa jarak ditempatnya berdiri.

dia masih tidak menyadari Bahwa ada orang dibelakangnya sampai anak kecil yang digendong perempuan itu terbangun dan memanggil, "Kak Karla?"

ia tersentak, menengok kebelakang dan heran dengan mereka bertiga yang menatapnya secara bergantian, Karla memperhatikan anak kecil itu yang menatapnya dengan binar hadir didalam matanya, seakan anak kecil itu menunggu kehadirannya. dan juga kedua orang yang tadi dilihatnya didalam foto, semarang ada dihadapannya!

Yang pasti, saat ini Karla sadar akan satu hal, Errr.... kenapa suasananya jadi Kaku seperti ini.

***

Semua berkumpul diruang tamu, setelah ada insiden yang membuat keadaan menjadi beku. pada akhirnya, yang membuat mencair adalah para orang tua.

"Kalian seharusnya masuk kedalam, kenapa jadi berdiri didepan tanpa suara," ucap Cathrine pertama kali, memecah keheningan. Awalnya, Cathrine membiarkan saja Karla berlama diluar tetapi ia bosan jika menunggu kemauan karla untuk masuk. daripada menunggu lebih lama lagi, Cathrine yang disusul dengan lainnya menghampiri Karla untuk masuk ikut bergabung bersama dengan mereka tetapi yang didapatkan Karla tidal sendiri melainkan ada tiga orang yang ikut berada disekitarnya.

"Kalian baru bertemu kembali, kenapa hanya diam? Karla, waktu itu pertama kali datang, kamu yang banyak bicara," timpal Venord ikut memojokkan

Karla mengernyit, "Kok Aku sih Dad."

"Lah, memang benar itu kenyataannya." 

"Ish, Aku tidak pernah berbuat seperti itu," bantah Karla, setaunya ia memang sering menyapa orang terlebih dahulu tetapi tidak seperti apa yang dikatakan oleh Daddynya.

Venord tertawa, meskipun sudah tua aura ketampanannya masih terpancar dan didukung dengan status ayah yang melekat pada dirinya membuat semua semakin Perfect untuknya, "Iya, sampai Ashley nangis."

Karla menyipit, tatapannya menyelidik penuh ketidakpercayaan "Daddy, bohong 'kan?"

Venord tidak menjawab membuat karla semakin yakin bahwa Daddynya itu berbohong kepadanya. Daddynya memang selalu usil, melebih-lebihkan sesuatu hanya untuk membuat Karla kesal.

"Tuh kan, Daddyyy!!" ucapnya mencebik, Kesal dengan usilan beliau yang selalu ikut dimanapun dia berada.

----

Dari pertama kali Karla duduk di sofa ini sebenarnya ia Sudan merasakan jika ada yang memperhatikannya terus-terusan. Dan karla juga tahu siapa yang melihatnya dalam jangka waktu yang panting itu.

Gue tau gue cantik, tapi gak gitu juga kali, batin Karla

Meskipun Karla hanya diam tidak menanggapi, tapi dalam hati sebenarnya ia sangat risih dipandang seperti itu. siapa yang tidak risih bila dipandang orang secara terus-menerus.

"Apa sih liat-liat!" garang Karla kesal, dia harus menegur orang itu.

Orang itu menaikan sebelah alisnya, "Apa?"

"Kau! Kenapa melihatku seperti itu." Karla menujuk lelaki itu dengan tatapan menyelidik.

"Salah?" ucapnya dengan raut muka yang sama

Always TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang