Part 19

23 1 0
                                    


21 Februari 2019

15.22

Karla masih terdiam setelah menceritakan bagaimana ia bertemu dengannya. Bisa dibilang, itu sedikit konyol dan juga ekstrim. Ia tertawa pada saat mengingat salah satu kejadian  yang memalukan dan juga menyakitkan. Bagaimana mungkin, ia bisa salah sangka. Karena itu, ia jadi merasa tidak enak hati kepada yang lainnya.

Keyrl dan juga Gara pun ikut terdiam. Mereka tidak tahu ingin bersikap bagaimana melihat Karla sebahagia itu menceritakan kisahnya.

Keyrl termenung, memikirkan sebagian cerita Karla. entah kenapa ia penasaran dengan nama perempuan yang ditanya oleh Karla itu.

"Karla?" panggil Keyrl mengawali

Karla menatap mata Keyrl dengan senyum yang bertahan dibibirnya. Keyrl melanjutkan ucapannya, "Siapa nama perempuan itu."

Senyum dibibir Karla pudar dan Gara segera menengok kearah Karla. Mereka saling bertatapan, seakan ada komunikasi tak kasat mata. Sedangkan Keyrl menatap mereka berdua saling bergantian.

Suasana apa yang terjadi disini, apa aku salah bertanya? batin Keyrl heran

"A--" ucapan Keyrl terpotong karena Karla langsung menjawabnya dengan terburu-buru "Nanti, sesuai dengan ucapan yang dikatakan oleh Leonard," katanya

Keyrl membelakak, tidak menyangka mendapat jawaban seperti itu dari Karla. Anak itu memang selalu penuh dengan kejutan!

Gara terkekeh, "Namanya Juga Karla, ada saja yang membuat orang lain terkejut."

Karla mendelik.

Ia melihat pada jam tangannya, dan menepuk keningnya "Ya tuhan, ini sudah malam. Bercerita itu semua sampai membuatku lupa waktu," ucapnya

ia menatap Keyrl, dan berkata "Kalau begitu, aku pulang dulu."

"Tidak ingin menginap disini?" tawarnya

Karla menggeleng, menolak ajakan Keyrl dan lagipula banyak yang harus ia kerjakan di Apartmentnya. jadi, ia tidak bisa menginap.

sebenarnya, Karla ingin sekali menginap karena ia ingin bercerita lebih banyak lagi. Keadaan yang membuatnya harus pulang ketempatnya.

"Maaf, aku tidak bisa. Lain kali akan aku usahakan," jawabnya

"Yaa.. aku harus menerimannya bukan?" ujar Keyrl tertawa diikuti Karla.

Gara hanya memperhatikan interaksi mereka berdua, baginya melihat perbincangan dua perempuan ini sedikit lebih seru.

Mereka semua berdiri, menuju pintu keluar. Karla berucap, "Aku pulang dulu key, hati-hati dirumah." Keyrl mengangguk memperhatikan Karla yang masuk kemobil.

Ia menengok, menyadari bahwa Gara masih berada disana.

"Kamu masih disini?" tanya Keyrl spontan

Gara mengernyit, "Kamu ngusir aku?" tanyanya tidak menyangka, ia tidak suka mendengar Keyrl berbicara seolah-olah ingin Gara pergi dari sini.

"Apa? Bukan.. Bukan itu maksudku.." jawabnya terbata-bata

Gara menaikkan alisnya sebelah, meminta penjelasan lebih "Lalu apa?"

"Karla udah dimobil, jadi kamu ya harus pulang juga."

"Jangan berpikir yang tidak-tidak," ucapnya pada saat Gara ingin membalas perkataannya.

"Siapa juga yang berpikir macam-macam, yang ada kamu duh," balasnya seraya menyentil kening Keyrl.

"Aww!!" refleks Keyrl mengusap-usap keningnya seraya berkata, "Apa-apaan sih Gar!"

Gara melihat kening Keyrl yang langsung memerah, ia mengernyit "mengapa secepat itu.." gumamnya.

Ia membantu Keyrl untuk mengusapnya, "Kamu ambil Cream Vit A di kotak obat," katanya lalu mendorong Keyrl masuk kedalam.

Gara berbalik ke arah Karla, ia berbicara sesuatu kepadanya.

"Don't say his name!"

Karla menggeleng heran, "Kenapa? Ada yang salah?"

"Jelas ada Karla! Kalau sampai dia tau, siapa namanya. Keyrl tidak akan mengingatnya sedikitpun, Percuma! Tapi, Jika kau memaksa, lihat saja reaksi dari Keyrl sendiri," ucapnya berbisik pada Karla. Gara tidak ingin ada yang tahu pembicaraannya dengan Karla tentang ini apalagi menyangkut sesuatu yang baginya sangat penting. 

"Oke-oke... baik! tidak akan aku lakukan itu," kata Karla pasrah, ya memang sebaiknya ia menurut saja, itu lebih baik.

"Key, lebih cepat!" ujar Gara dari luar sedikit keras

"Sebentar, aku cari tidak ada," teriak Keyrl membalas ucapan Gara.

Gara menggeleng heran, bagaimana mungkin tidak ada? Ia menengok kearah Karla dengan bosan, "Perempuan, kenapa selalu seperti itu?"

"Kalau begitu, tunggu sebentar, aku akan kembali lagi."

Gara masuk kembali kedalam rumah meninggalkan Karla yang menatap punggungnya dengan senyum tipis hadir menghiasi wajahnya. "Dari dulu, tidak pernah berubah," ucapnya terkekeh.

Senyum dibibirnya perlahan menghilang, mengingat akhir dari kisahnya. Sebuah kisah tidak seterusnya berakhir bahagia, bisa dikatakan akhir sebuah cerita mempunyai sad ending tetapi bisa juga happy ending  tergantung bagaimana peran yang menjalankan itu semua. 

Melihat ke dalam masa lalu, Membuatnya tidak menyangka mendapat bagian happy dan juga dapat bisa bertemu orang itu, Lelaki yang membuatnya tidak habis pikir, bahwa ada orang dengan sifat sepertinya didunia nyata. Selama ini, yang ia tau hanya ada didunia fiksi bukan non fiksi. Semenjak tau itu, kini Karla dapat merasakan seperti yang dirasakan perempuan dalam novel itu.

Andai dia tidak ikut kala itu, mungkin akan beda lagi ceritanya. Lelaki itu pasti tidak akan mengalami hal itu, sehingga dapat membuatnya tiada.

Masa lalu biarlah berlalu sebagaimana adanya hal itu, tidak perlu diungkit kembali atau dimenyesalkan. Tidak ada untungnya juga jika menyesal karena itu semua sudah terjadi dan keadaan tidak akan kembali seperti semula.

Gara sudah kembali bersama Keyrl disebelahnya, Melihat mereka berdua juga mengingatkannya tentang dia dan Lelaki itu.

"Oke, kalian hati-hati ya!" ucap Keyrl pada saat sudah berada didepan mobil.

"Kamu yang seharusnya hati-hati," bantah Gara

Karla tertawa, "Iya tuh Key, seharusnya kamu yang hati-hati. Karena kamu sendirian dirumah," katanya.

Keyrl tersenyum, "Udah malam.. pulang-pulang. Aku ngantuk," ucapnya seraya mengibaskan tangannya.

Karla melongo dan Gara mengernyit, Ia memegang kening Keyrl. "Tidak panas, Kamu tidak sakit," ujarnya

Kini, bergantian respon yang diberi oleh Keyrl sama seperti dengan mereka berdua, "Ish! Udah-udah!"

Mereka terkekeh, "Key, kami pulang dulu ya!"

Keyrl mengangguk, "Oke, hati-hati dijalan!"

Gara mengusap kepala Keyrl dan berucap, "Hati-hati selama aku tidak ada," katanya pergi masuk kedalam mobil.

Mobil perlahan meninggalkan perkarangan rumah, Keyrl melambaikan tangannya. Setelah benar-benar sudah pergi, ia berbalik masuk kedalam rumahnnya.

...

19 feb 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang