5; Sesuatu

47.8K 2.6K 149
                                    

Maura berlari setelah keluar dari mobil menuju fakultasnya. Menelusuri koridor, berlari menaiki tangga untuk ke lantai empat. Padahal kampusnya ini ada lift, tapi Maura tidak fokus karena dia sudah telat 30 menit.

"Mati gue ..." pikirnya.

Maura sudah di lantai empat tapi ia berhenti, "Astaga ... Gue di kelas mana ya," bingungnya sambil mengusap jidatnya.

Maura pun buru-buru membuka ponselnya, untuk membuka grup. Ternyata grup kelasannya sudah ramai mencari Maura,

R1A PSIKOLOGAUL

08.06

Lilly: dosennya udah masuk nih

Fadli: dul lo dimana

Nadine: maura lo dimana

Abdul: gue lagi di toilet, belom absen kan?

Angga: udah, gw bilang alfa

Abdul: GOBLOK LU

Ratu: buruaaan, dosennya mukanya ga ngenakin

08.15

Nadine: gila maurrrr lo dimana?
Lo gak masuk ur?

Mina: ur lo dialfain tau

Abdul: killer dosennya ur

Gerry: lagi molor kali dia

08.35

Maura: guysss kelasnya yg manaa😭

Tiga menit Maura menunggu balasan tetapi tidak ada yang membalas, mungkin teman-temannya sedang belajar. Terpaksa Maura tidak mengikuti matkul jam pertama. Dia harus menunggu hingga jam sepuluh tiba.

Maura memutuskan untuk ke cafe di dekat fakultasnya.

"Steak Mozzarella sama air mineral satu ya mas," pesan Maura sambil mengembalikan buku menu ke waiter.

"Baik mbak,"

Maura kembali membuka ponselnya, ada notifikasi masuk dari grup kelasannya,

R1A PSIKOLOGAUL

Gerry: kan jadwal+ruangan ada di pp grup ini cantik :)

Nadine: maurr mauurrr

Maura pun langsung melihat ke photo profile grupnya itu, dan benar saja ada jadwal + ruangannya di sana.

Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur.

-

"Wiyyyy anak yang punya kampus datenggg." sambut Abdul ketika Maura masuk kelas.

Tak banyak omong, Maura langsung meng-geplak kepala Abdul menggunakan makalahnya.

"Ly, tadi bahas apa dan ada tugas gak?"

"Bahas BAB I, dan untungnya gak ada tugas. Tapi minggu depan lo sekelompok sama Gerry dan Abdul."

"Ha?! Apa apaan! Kok gue gak sekelompok sama lo? Ih jahat banget." Maura terkejut lebih ke tidak terima.

"Ga boleh gitu Maur syayang. Aturan neng seneng sekelompok ama aa'." kata Abdul menggunakan wajah imut.

"Idih, yang ada bala kerja kelompok sama lo berdua!"

Mr. MelvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang