Hari ini Maura sudah membuat janji dengan sahabat-sahabat SMAnya untuk berkumpul di sebuah cafe di kawasan Mall elit. Dua bulan lamanya mereka tidak bisa bertemu karena kesibukan masing-masing, akhirnya mereka bisa menyocokkan waktu dan berkumpul sabtu malam ini. Sekalian juga Maura ingin membeli sepatu sport keluaran baru.
"Gimana Ra kampus baru?" tanya Cindy sambil menyeruput lemon tea-nya.
"Cie mahasiswi." goda Farah.
"Gak ada yang naksir Ra? Secara lo cantik beud ampe terkenal sejagad raya SMA dulu." kata Anna.
"Dia mah terkenal bukan pas SMA doang, dari TK juga udah jadi artis kali wkwk." timpal Vinka.
"Ah lebay lo pada, ga segitunya kali," Maura menyomot kentang goreng Farah, "Gak ada yang naksir gue dan temen kampus gue receh dunia akhirat dah," Maura terkekeh mengingat grup chat semalam.
"Ah! Sama anak cowoknya pada gesrek!" lanjutnya lagi.
"Kalo gitu mah namanya seru plus asik Ra! Daripada kelasan gue, krik banget astaga. Seketika gue kaya nyesel masuk pertanian." curhat Vinka.
"Jangan gitu lah Vin, lama kelamaan juga mungkin jiwa receh mereka keluar. Mungkin lagi adaptasi." nasihat Cindy.
"Kalo kelas gue mah gak perlu adaptasi udah gila semua wkwk." tawa Maura.
"Tapi Ra, beneran gak ada yang naksir lo?" tanya Farah lagi, penasaran.
"Ya mana gue tau, yang gue tau sih gak ada. Tapi gue gak pernah mikirin ada yang naksir gue atau nggak. Yang gue pikirin cuma pengen bahagia terus, nilai gue sempurna and then making money as a career woman." kata Maura.
"Anjay," sahut Cindy.
"Gaes tau gak, gue sama anak kelasan dipanggilnya Annaconda tau," kata Anna sambil merengut.
"HAAAHAHAHA ANJIR." tawa Maura meledak.
"Annaconda syit," pasrah Vinka karna tidak tau ingin tertawa model apa.
"HUMOR GUE AMBLES." kata Farah.
Cindy hanya tertawa geli.
"Berarti masih mendingan gue ya, dipanggil Maur doang hahaha." tawa Maura.
"Anjir Maur hhahahaha." tawa Vinka.
"Tapi tetep sih Annaconda juara." kata Cindy menghapus air matanya sambil tertawa yang mulai mereda.
"Oh iya gue mau cerita dari tadi lupaa!" kata Farah.
"Apa apa??" kepo Anna.
"Sekarang yang jomblo diantara kita cuma Maura!!" cengir Farah.
Mereka semua berbarengan berkata, "Whatt?!"
"Maksud lo, lo udah taken gitu?" tanya Vika.
Farah mengangguk-ngangguk senang.
"Hahahaha Maura gak punya temen ngejomblo." ledek Cindy.
Maura menoyor Cindy.
"Cowok lo siapa Far? Temen kampus lo??" tanya Anna penasaran.
"Bukan, dia satu kampus dan satu fakultas sama Maura!" senyum Farah lebar.
Lagi-lagi mereka berbarengan berkata, "Whatt?!"
"Lah lah siapa anjirr?" tanya Maura penasaran.
Jangan-jangan si Abdul lagi. Duh jangan deh, gak rela sahabat gue pacaran sama katembat. Batin Maura.
"Namanya Aidan Jaafir hehe." jawab Farah malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Melviano
Novela JuvenilHanya sedikit deskripsi, Keraguan Devan terus berlanjut hingga penantian Maura terbalaskan oleh si peragu. Warning; author tidak bertanggung jawab jika pada akhirnya kalian begitu menyayangi kedua karakter yang disebutkan di atas. Selamat membaca da...