Pak Aldo:
Saya masih penasaran kenapa
waktu itu kamu nangis?Aldo bertanya disela-sela perbincangan mereka lewat pesan.
Maura:
Saya gak nangis Pak, itu saya
lagi ngantukPak Aldo:
Ngantuk bisa bikin mata bengkak dan memerah ya Maura?Maura:
Hehe iyaPak Aldo:
Kalau ada apa-apa cerita saja
ke saya Maura :)Maura:
Terimakasih ya Pak. :)Pak Aldo:
Hari ini kamu free?Maura mengangkat matanya ke atas, mengingat-ingat apakah hari ini ada janji atau kegiatan lain. Dan ia baru sadar, ia mempunyai janji bersama teman-teman SMAnya.
Maura:
Hari ini saya ada janji sama
teman-teman saya, ada apa ya Pak?Pak Aldo:
Tadinya saya mau ajak kamu ke restoran baru saya, kalau sabtu depan? Kamu bisa?Maura mengingat-ngingat lagi apakah sabtu depan dia ada kegiatan atau tidak.
Maura:
Hmm kayanya gak ada deh PakPak Aldo:
Jadi... Sabtu depan saya jemput ya?Maura:
Siap Pak! Traktir ya??😄Pak Aldo:
Kamu pesan semua menu juga saya
turutin😛Maura terkekeh membacanya hingga suara ketukan pintu menyusutkan tawanya,
"Raa! Bangunn!" seru seseorang di depan kamar Maura.
Maura mendengus lalu beranjak dari kasurnya dan membuka pintu, ternyata Anna yang datang.
"Ngapain lo ke sini? Janji jam 11, tapi dateng baru jam segini! 3 jam ngaret!" Maura memerhatikan hanya Anna yang datang, "Udah gitu lo doang lagi yang dateng!"
"Hehehe kan kita anak ngaret Ra, maklumin dong." Anna langsung nyelonong masuk, "Ckck anak perawan kamarnya kaya gudang," Anna menggelengkan kepalanya melihat kamar Maura yang sangat berantakan. Kertas-kertas yang berserakan di meja belajar juga kasurnya, baju yang tergeletak di lantai dan yang tergantung asal di stand hunger. Anna menengok lagi ke Maura, "Belum mandi lagi!" protes Anna ketika menyadari penampilan Maura.
"Kalian aja belum pada dateng, ngapain gue mandi?" Maura langsung merebahkan kembali tubuhnya pada kasur.
"Mandi!!" protes Anna, "Bau ih Ra!" ia lalu menarik kaki Maura agar mau mandi.
"Na gue mau curhat nih." alih Maura.
"Apa apa??" kepo Anna.
Maura tiba-tiba bingung ingin curhat apa, "Kok gue lupa ya mau curhat apa."
Anna langsung menabok paha Maura, "Ih yang bener dong!"
Maura mengingat-ingat lagi, "Oh iya, gue putus sama Gerry."
Anna menabok paha Maura lagi, "Kebiasaan gak bilang-bilang!"
Maura meringis mengusap-usap pahanya, "Kriminal ih lo mah!" Maura membalas mebabok tangan Anna.
"Lagian kenapa putus coba?"
"Si kunyuk masih suka sama mantannya." kalau diingat-ingat rasa kesal dan sesak Maura jadi timbul lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Melviano
Fiksi RemajaHanya sedikit deskripsi, Keraguan Devan terus berlanjut hingga penantian Maura terbalaskan oleh si peragu. Warning; author tidak bertanggung jawab jika pada akhirnya kalian begitu menyayangi kedua karakter yang disebutkan di atas. Selamat membaca da...