10; Tawaran

44.1K 2.7K 102
                                    

"Hayoloh keciduk hahaha, ngaku!!" cecar Lilly yang ingin Maura ngaku siapa pria yang mengantarkannya tadi sore.

Sebenarnya bukan hanya Lilly saja yang menunggu jawaban jujur dari Maura, tapi teman-temannya juga, yang sedang menatapnya sekarang. Maura sudah seperti kucing yang dikepung.

"Pantesan anjir, masa tangan bapaknya cakep banget." kata Nadine.

"Ngaku lu eh, selingkuh di belakang gue lu ya," Gerry menoyor jidat Maura pakai jari telunjuk.

"Ih! Bukan pacar itu, cuma-"

Maura menjeda. Ia bingung ingin alasan apa.

"Jujur adalah sebuah perbuatan terpuji Ur." sabda Angga yang sedang menyemil kacang pilus.

Kalo gue jujur, bakal dicengin satu kampus anjir ini mah.

Masa iya gue bilang tadi dianterin pak Devan? Yang ada gue bakal dikira pacaran sama dosen gue sendiri duh harga diri gue mau ditaro di mana?

Akhirnya Maura menjawab, "Dia temen doang, gue kalo punya pacar mah pasti jujur."

"Kurang percaya masa gue." kata Nadine.

"Sama." timpal Arfah. Lilly mengangguk setuju.

Maura memutar bola matanya lumayan gerah dengan pembahasan ini, "Nih ya, tadi kita ngomongin cowo kan Ly? Cowo kalo cewenya ngomongin cowo lain pasti bakalan marah udah gitu tadi si sableng," Maura nunjuk Gerry, "Ngaku-ngaku pacar gue. Nah ini yang kata lo pada pacar gue gak marah tuh. Kita cuma temen, ya emang udah akrab. Jadi biasa aja."

"Make sense, sih." kata Lilly.

"Temen SMA lo Ur?" tanya Gerry sambil ikut nyemil kacang pilus sama Angga.

"Bukan, temennya abangnya temen gue."

"Et dah bocah ribet amatsi." Angga melempar kacang pilus ke kepala Maura.

"Kenalin dong Maur!!" pinta Arfah.

"Edo mau lo kemanain ego," Nadine menoyor Arfah. "Gue aja Ur, duh tangannya aja ganteng tadi ..."

"Apaan lo Din gebetan lo banyak, mending gue aja Ur!!" Paksa Lilly.

"Au lo Din serakah amat," kini Arfah yang menoyor Nadine.

"GUE AJA KENALIN KE GUE!!" teriak Gerry.

"Berisik anjir!" Nadine menyumpal mulut Gerry dengan donat.

Maura memijat-mijat kepalanya, Kalian gak tau aja orang yang kalian rebutin itu siapa. Dosen kalian sendiri, dosen sok cool.

***

Hari ini tidak begitu banyak berkas yang harus Devan kerjakan, jadi ia menyempatkan diri untuk bersantai yang hampir ia tidak pernah melakukannya. Ia menonton film juga menyeruput kopi di ruangan kantornya yang luas itu.

Jika ditanya apakah Devan menontonnya atau tidak, jawabannya tidak. Ia sibuk dengan ponselnya sekarang. Banyak sekali pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Entah dari koleganya, karyawannya, teman-temannya, atau pun dari mahasiswa-mahasiswa yang sengaja mengiriminya pesan ingin bertanya seputar pelajaran tapi Devan tahu betul apa maksud mereka mencari perhatian seperti itu. Devan tidak membalas jika tidak ada yang penting.

Tapi ada satu pesan yang menarik perhatiannya,

Devan:
Kalau tidur jangan ngiler.

+628172398+++:
O

Devan pun langsung menamai kontak Maura dan membalasnya,

Mr. MelvianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang