Roman Picisan

3.7K 432 24
                                    

hunkai Yaoi

comedy|romance

.
.

"apa apaan ini. Kau tidur dengan wanita bayaran mu disini? aish, lihat.... dasar jorok." Jongin mengomel melihat bagaimana berantakan nya apartemen sehun yang digadang gadang harganya millyaran itu.

bungkus makanan, plastik k**dom, lain lagi gelas dan botol wine. si sehun itu memang tau bagaimana cara bersenang senang.

"eoh, Jong kau datang." Sehun dengan wajah bantal dan rambut acak acak - masih kelihatan handsome- menghampiri Jongin.

"Datang datang kepalamu. Kau menelpon ku untuk jadi pembantu mu kan?" Jongin masih melotot marah yang sama sekali tidak menakutkan untuk sehun.

"masak sup dong, perut ku mual sekali."

"tidak mau. Siapa suruh kau minum berbotol botol begini? merepotkan."

"Jong~." sehun yang baru bangun dan bertelanjang dada itu mendusel dusel Jongin yang sedang marah. Kenapa si tengil ini masih berani sama beruang marah?

"setelah senang senang, giliran susah susah baru menelpon ku."

"kau yang tidak mau ku ajak senang senang. "

" jadi penampung benih mu begitu?!"

" tidak hanya itu, jadi pendampingku sekalian dan ibu anak anak kita."
Jongin menoyor kepala sehun.

"aigo,.. kepalamu sudah miring otak nya. cepat sana mandi, sup nya akan matang." Ucap Jongin sambil mendorong punggung sehun untuk kembali masuk kamar dan mandi.

"tidak ada kiss?"

"kau mau aku tampar?"

"tidak. "

" yasudah, sana."

"dasar pelit." gerutu sehun pelan.

"aku mendengar mu Oh." Pekik Jingin kemudian membuat sehun nyengir dan melipir cepat ke kamar.
.
.
.
.
.

"kau bolos kantor." sehun sadar itu pernyataan bukan pertanyaan. Jongin berkata tapi fokus nya pada sup yang tengah di nikmatinya.

"hm."

"paman memberitahuku kau juga tidak pulang ke rumah."

"hm. "

Kalau Jongin seorang tokoh anime, perempatan akan muncul dikening nya. demi Tuhan, Jongin susah payah membuka topik pembicaraan dan malah ditanggapi kata sependek itu.

Jongin melirik sehun yang memakan sup nya hikmat. Dengan hembusan nafas pelan, Jongin kemudian meletakkan sendok nya.

"sehun...."

"aku tau, aku akan pulang. begitukan mau mu?" Sehun mendongak melihat Jongin yang juga sedang menatapnya.

"ya, setidak nya katakan apa mau mu bukan nya lari dari masalah seperti ini. Bicarakan dengan paman dan bibi Oh."

"mereka tidak menerima argumen bantahan Jong."

"kau belum mencoba."

TAKk

Jongin terperanjat. Kaget karna sehun meletakkan sendok nya dengan kasar.

"aku sudah bilang menolak di jodohkan, tapi mereka masih saja menjodohkan ku.!

Sehun kemudian pergi masuk ke kamar. Jongin hanya mengelus dada sisa sisa rasa kaget. "kan tidak perlu membanting sendok." lirih jongin dan melirik sendok korban sehun tadi.

.
.
Sehun membuka mata payah, sehabis marah marah tadi sehun dengan kekanakan masuk kamar dan tertidur.

19.55

sudah malam.

'haaah' hembusan nafas sehun. sudah selama itu ia tertidur. Ingat sesuatu, sehun dengan gesit melompat dari atas tempat tidur dan berlari kecil keluar kamar.

"eoh, kau sudah bangun?" suara lembut yang familiar itu menyapa sehun saat baru saja membuka pintu.

dengan kikuk sehun mengangguk. ternyata jongin tidak pulang.
"kau tidak pulang?" basa basi. sehun mendekat dan duduk di samping jongin.

"aku tidak tega meninggalkan orang yang sedang merajuk." ucap jongin santai.

sehun mencebik. "karna kau tidak mau menikah dengan ku jadi papa mama sibuk mengenalkan ku pada pria wanita yang gak jelas." cerocos sehun, wajahnya yang tengil saat sedih begini begitu lucu dimata jongin.

"yak, kenapa kau tertawa?" alis sehun menukik kesal.

Jongin kelepasan tertawa setelahnya. Sehun melirik ganas pada Jongin. Apa perasaan cinta nya pada jongin itu lelucon?

"jongin.." desis sehun.

Jongin diam. melihat sehun dengan sorot lembut. Lama menghabiskan waktu dengan pria tampan dihadapan nya tidak mungkin Jongin tidak punya perasaan. apalagi dulunya sehun marah marah kalau dia menjalin hubungan dengan orang lain.

dua minggu lalu sehun melamar nya, tentu saja jongin kaget. jongin tidak menjawab dan laki laki itu melampiaskan nya dengan bermain wanita.

dan kini laki laki itu merajuk.
mereka sama sama diam.
.
.
.
.

"Hun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hun..."

"hm, aku tidak dengar."

"yasudah kalau tidak mau dengar."

"....."

"....."

"aish....apa sih!" sehun yang tidak tahan memekik kesal.

Jongin terkekeh. sehun itu tsundere

"yes, I will."

"ha?" sehun membalikkan tubuhnya yang sedang ditiduri jongin dari belakang.

"apa maksudmu?"

"untuk lamaran mu." Jawab jongin dengan wajah polos. sehun kedip kedip.

"kyaaaaa...... aku harus telpon papa mama." ucap sehun kemudian, memeluk jongin dan menghujami nya dengan kecupan. mereka tertawa


end.

hahahahahaha😅 bener bener absurd..

11/10/2018

11/10/2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HUNKAI 💞💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang