Puber

3.2K 324 46
                                    

Hunkai YAOI

.
.
.

suara musik nge-beat terdengar sayup sayup dari speaker mini di samping komputer LCD datar, kabel mouse dan keyboard yang menjuntai,  si empunya rebahan di kasur dengan tenang sambil memainkan ponsel.

"Hyun..!" Teriakan pelan dari luar kamar terdengar,  merasa namanya di panggil pemuda tampan berkulit putih salju itu beranjak cepat dari kasur.

"Iya Ma!" jawab nya. Berlari kecil keluar kamar dan menghampiri mamanya di dapur.

Jongin tersenyum kecil melihat putra sulung nya datang sedikit tergopoh. Hyun bilang prioritas di rumah ini adalah mamanya. Jadi saat di panggil seperti saat ini harus cepat setor wajah sama mama.

"makan siang dulu,  jangan banyak menatap ponsel dan mengurung diri di kamar." Semenjak sudah jadi istri dan ibu anak anak nya, Jongin secara auto atau memang sudah naluri menjadi sedikit cerewet.

"Di luar panas Ma. Lagian di rumah juga ramai, kan ada twins."

"tapikan mereka lagi di luar. Kulit kamu tuh butuh vitamin matahari."

"matahari pagi Mams, bukan siang bolong begini." Hyun mencomot tomat cerry dan melahapnya. Membantu mamanya menata makanan ke atas meja makan.

"kita berdua aja nih Ma?"

"bentar lagi mereka sampai rumah,  sudah di jalan kata Pak Song." Jongin membawa mangkuk besar berisi sup ayam pedas permintaan anak anak nya hari ini.  Meletakkan nya di kompor dan menghidupkan api kompor dengan api kecil,  biar sup nya tidak dingin.

Hyun mengangguk.  Duduk rapi di kursi dan menatap makanan di atas meja.

Masih ingat Hyun dari lapak sebelah? sekarang dia sudah besar dan menjadi pemuda tampan di lingkungan nya. Wajah yang copy-paste papa nya itu dengan kombinasi rambut dan mata mamanya menjadi pemuda yang di kagumi di sekolahnya.  Hyun bukan bayi nakal yang menggemaskan lagi, sudah jadi remaja tanggung penuh pesona.

Hyun lebih memilih untuk berada di rumah setelah sepulang sekolah, atau setelah ekstrakurikuler selesai Hyun akan pulang ke rumah.  Tidak nongkrong dengan siapapun keluar.  Padahal mama nya bilang Hyun harus keluar berbaur dengan remaja seusia nya, bersosialisasi dengan siapapun.

Hyun hanya bilang, papanya lebih banyak bekerja di luar rumah jadi Hyun bertanggungjawab menjaga mama dan adik adiknya selaku anak sulung di keluarga Oh. Bagaimana Jongin tidak bangga? Bangga sekali mendengar anak nya berkata begitu.

Pemikiran Hyun memang sedikit lebih dewasa.

"Mama! Twins pulang!" Nah yang barbar ini adalah si bungsu Kyung Hwan.  Jongin tidak tau Kyung itu meniru siapa hingga tingkahnya terbalik dengan sang kakak.  Walau begitu Jongin sayang anak anak nya kok.

"Di dapur Kyung!" pekik Jongin biar anak nya dengar.  Beberapa detik kemudian si kembar masuk dapur dengan seragam sekolahnya.

Jongin mendapat kecupan manis dari si sulung kembar,  Shin Yoo yang sifatnya sebelas dua belas dengan Hyun Ki. Dan menyusul pelukan bar bar dari Kyung Hwan yang energinya tidak pernah habis.

"wah mama masak sup ayam pedas." Mata Kyung Hwan berbinar.  Segera duduk dan mendapat tepukan gemas dari Hyun Ki di tangan nya.

Kyung Hwan langsung menoleh dan merengut menatap Hyun. "kenapa Hyung?"

"Ganti pakaian dulu, cuci tangan baru kemari lagi."

"aku sudah lapar."

"cepat sana, Shin sudah ke kamar nya dan kau di sini pakai baju sekolah penuh kuman."

HUNKAI 💞💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang