Dear, Mantan

3.2K 354 35
                                    

Hunkai YAOI

..

.

Sehun menatap ke cafe di seberang jalan dengan mata memicing. Raut wajah kesal yang tidak bisa di sembunyikan.

'Kenapa cafe itu pakai kaca sebagai dinding nya? kurang kerjaan apa bagaimana?mau pamer pasangan yang duduk di dalam?'  Sehun mendumel dalam hati. Setelah itu melengos dan pergi. Pemandangan di dalam cafe tidak baik untuk jantung dan hati Sehun.

Tanpa sehun tau, mata dengan iris cokelat itu balik menatap nya saat Sehun melangkah pergi.

Dear Mantan
Hunkai

.

"kenapa wajah mu BossQ, kecut banget padahal masih pagi." Baekhyun dengan map tebal di dekapan dada datang dengan wajah sumringah. Baekhyun selalu sumringah saat sepupunya berwajah suntuk begitu.

"apa yang kau bawa?"

"aw,  BossQ dalam mood bagus." goda Baekhyun lagi dengan wajah tengil.

"Diamlah Baek, sebelum ku adukan sama bibi kau bercinta dengan kekasihmu sebelum menikah."

Baekhyun diam. Mata nya memicing sinis. "Dasar tukang pengadu." cibir nya.  Jangan sampai ibunya tahu,  bisa dapat hukuman Baekhyun. Tradisi kolot keluarganya masih di pegang erat. No sex before merried.

Sehun diam saja tidak menanggapi.  Menerima map dari Baekhyun dan membukanya. Membaca perkalimat di kertas.

"Kemarin Jongin minta belikan Tea Thai yang di jalan **. Setelahnya kami malah minum teh bersama." racau Baekhyun.  Matanya menatap interior super waw milik Sehun.  Sambil melirik sedikit pada Sehun. Tapi pria itu hanya diam dan fokus membaca.

"ah, aku jadi mau lagi, apa sebaiknya aku ajak Jongin makan siang?"

"..... "

Baekhyun menghela nafas." Heh, Ravi sepertinya menyukai Jongin, jadi kemarin Ravi mulai mengajak Jongin jalan, saat makan siang dan weekend."

Baekhyun tersenyum saat Sehun berhenti sejenak membalik kertas di tangan nya.

"selesaikan ini.  Aku ada urusan yang lain. Meeting jam 2 nanti tolong batalkan, ganti esok hari di antara jam 9 sampai 11, kau pilih dimana waktu yang tepat.  Aku pergi."

Baekhyun terdiam. Sampai suara klik pintu ruangan Sehun terdengar.  Baekhyun membalik tubuh dan menatap pintu kembali menatap map tebal di atas meja kaca hitam Sehun.

"apa ini yang namanya senjata makan Tuan?" Tanya Baekhyun pada udara kosong.  "Sial." di akhiri dengan umpatan kesal.

.

.

Dua tahun yang lalu pernikahan sakral di altar terjadi. Antara Oh Sehun dengan Kim Jongin, saling mengucap janji suci antara mereka berdua hingga akhir hayat untuk bersama suka dan duka.

Tapi keharmonisan itu hancur saat orang ketiga datang di usia ke 2 tahun pernikahan mereka. Xi Cia, seorang pria mungil dari Hongkong yang kebetulan menjadi klien Sehun.  Kedekatan mereka sering menjadi pemicu amarah Jongin yang pencemburu.

Sehun yang radar peka nya rendah tidak menyadari bagaimana sakit hati nya Jongin pada Xi Cia. Malah menasehati Jongin untuk tidak berburuk sangka, jelas saja Jongin yang di liputi banyak aura suram itu tersinggung dan tidak percaya Sehun lebih memilih menasehatinya dan mempertahankan Xi Cia sebagai Klien nomor 1.

Jongin mulai diam saat Sehun lebih memilih untuk menepati janji temu klien daripada ikut memeriksakan dirinya yang tengah sakit. Walau tidak sakit parah pada saat itu dan Sehun menawari Jongin untuk berangkat dengan supir. Memang masalahnya sepele, tapi jika di tanggapi dengan buruk maka sebara arang aktif saja bisa menghanguskan puluhan rumah.

HUNKAI 💞💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang