First

3.1K 342 49
                                    

Hunkai YAOI

18+

Harap bijak dalam memilih bacaan. Wkakak.
.
.

.
.
Jongin menyandang tas nya dan keluar rumah sambil teriak pamit pergi sekolah. Menutup kembali pagar rumah.

Mantel tebal menutupi tubuh sintal itu dari tetesan salju. Dingin dengan temperatur minus itu di halau mantel tebal.  Waktunya berangkat sekolah.

Suara derap langkah di belakang punggungnya terdengar, Jongin tidak perlu menoleh atau apa. Jongin hafal.  Itu Sehun tetangga beberapa blok dari rumah Jongin.

"Ya! tunggu, kenapa jalanmu kencang sekali?" pekik Sehun sambil mempercepat langkah kaki.

Kemudian Sehun berjalan sama di sisi Jongin. Uap dingin keluar dari celah bibir mereka. Berjalan cepat ke halte bus, dan menunggu bus beberapa menit lagi.
.
*

Mereka duduk di kursi tunggu halte.

"PR ku belum siap." celetuk Jongin.

"apa sih kerja mu di rumah?" Sehun menggerutu. Jongin itu selalu begitu, asyik melakukan hal tidak mutu dan selalu tidak mengerjakan PR. Tapi Sehun dengan rela memberikan bukunya. 

"cepat salin." ucapnya dengan nada jengkel yang dibuat buat.

Jongin senyum sumringah.  Mengambil buku di tangan Sehun dan memasukkan nya ke dalam tas. Tidak mau tau orang yang punya buku rela atau tidak.

"kau harus nya belajar dan berhenti menulis cerita aneh di  *logmu.." Sehun mulai ceramah. Jongin mendengus.

"Sehun please deh jangan ceramah, sudah syukur bukumu ada yang mau pinjam. Itu artinya kau berguna untuk orang orang di sekelilingmu."

Sehun langsung (-_-)
"ya semaumu saja. Kalau nanti tidak lulus jangan cari aku." Ucap Sehun malas.

Hening.

Semenit kemudian bus datang dan mereka bergegas masuk bus. Menuju sekolah.

.
.
.

*
Riuh suasana kelas dimana mana. Biasa lah, musim dingin begini waktu luang nya lebih banyak, padahal maksudnya bukan waktu luang hanya saja metode belajar mandiri lebih tepatnya. Tapi namanya anak anak labil, sesuka mereka saja.

Jongin masuk kelas. dan meletakkan tas. Duduk dan kemudian mulai menyalin tugas. Sehun sudah duduk dimeja yang lain, hanya saja mereka berdekatan. Gabung dengan anak laki laki jangkung lainnya.

Jongin tidak peduli lagi karena fokus memindahkan seluruh jawaban sehun ke buku tugasnya.

.
.

Kriss, Luhan,  dan Sehun duduk dengan nyaman. Luhan duduk membelakangi papan tulis nya, Kriss duduk menyandar pada dinding, dan Sehun yang duduk dengan normal.

"Sehun bagaimana?" Kriss dengan earphone sebelah di telinga dan satunya lagi dilepas, menatap Sehun antusias.

"belum."

"ah gak asik." keluh Kriss.  Luhan tertawa pelan.

"Sehun mana berani sama beruang nya, takut di gigit dong." ucap Luhan.

"ck,belum ada waktu yang tepat. Eh tapi beneran gak apa apa kan? kalau hamil gimana?" Sehun berbisik.

"Aku kan sudah beri satu kotak pengaman untuk mu." ucap Kriss dengan malas. Sehun itu lamban, padahal Kriss mau tau bagaimana cerita bercinta versi Sehun.

"kau sudah bicarakan ini pada Jongin?" - Luhan

"belum sih."

"berarti kau belum tuntas dikatakan seme sejati. ya nggak Lu?" Kriss memberi gas bocor sebagai umpan.

HUNKAI 💞💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang