Hunkai YAOI.
.
.
Jongin selalu mengagumi tempat tinggal Sehun, berapa kalipun ia kemari. Furniture nya tidak banyak, tidak glamour juga. Semua tertata dengan baik dan point pentingnya adalah bersih. Sehun itu terlalu menjunjung perfect dalam segala hal. Jongin selalu berpendapat begitu tapi benar yang dikatakan pepatah, tidak seorang pun manusia sempurna.
Fakta Sehun, yang pertama pria itu judas minta ampun, ekspresi nya datar sekali. Yang kedua dia masih jomblo. Yang ketiga dia pelit. Ini pendapat Jongin, Sehun harusnya bersyukur Jongin masih betah berteman dengan nya bertahun-tahun. Jongin lupa bagaimana bisa mereka sedekat ini berteman.
"Heh, mikir apa geleng-geleng sendiri?"
Jongin terperanjat. Membalik tubuh dan langsung berhadapan dengan tubuh menjulang yang bertitle teman jongin itu. Jongin nyengir cengengesan.
Sehun menaikkan alis kemudian mendengus pelan. "Kenapa selalu norak sekali kalau kemari? Berapa kali kau menginap disini?"
"Hm. Aku tidak ingat." Jongin berjalan ke sofa dan duduk. "Sehun aku mau buka cake shop, bagaimana menurutmu?"
Sehun mengikuti duduk disamping Jongin. "Sound's good. Sudah tau mau menyediakan kue apa saja?"
"Itu dia. Aku sudah merancang ide. Nanti cake shop nya juga menyediakan minuman manis, tapi untuk kue nya aku belum memikirkan nya."
Sehun tersenyum tipis tanpa sepengetahuan Jongin. Pria itu begitu suka pada hal manis. Tidak heran kalau dia juga...
"Ah Sehun, mau ya jadi koki di cake shop ku."
Manis.
"Kau memang suka sekali memanfaat kan ku." Ucap Sehun. Jongin tertawa tidak akan tersinggung bagaimana pedasnya Sehun berbicara. "Aku sibuk ."
Jongin melotot. " Yah, padahal cake buatan mu enak sekali. Aku tidak bisa lagi menunda membuka cake shop. Gedung nya juga sudah selesai, semua sudah selesai tinggal koki dan menu cake. Ya Sehun~~"
Sehun bahkan tidak tega mengatakan tidak di hadapan beruang memelas di hadapan nya.
" Aku tidak bisa sering-sering bolos dari Hotel Jongin."
"Hm..apa kau bisa mengajariku?"
"Kau akan meledakkan dapurmu."
Jongin cemberut. "Aku juga tidak percaya pada yang lain, maksudku iya sih banyak yang jago membuat dessert tapi aku akan canggung. Ini perdana aku buka usaha. Lagian biar hemat pengeluaran."
"Aku sudah duga tidak akan dapat upah."
Jongin nyengir. "Seperempat gaji mu dari Hotel. Aku kan tidak setajir itu memberi mu upah penuh."
"Hei, aku akan berdoa agar kau bertemu calon istri kalau mau membantuku."
Sehun mendengus. Siapa juga yang tergoda dengan iming-iming seperti itu? Memang nya Sehun anak-anak? Jongin itu memang aneh .
"Aku sesuaikan jadwal ...."
Jongin langsung berteriak semangat. "Yey! Besok kita bisa mulai coba buat kue untuk dipakai promosi." Jongin memeluk Sehun bahagia.
Sehun menghela nafas pelan. Padahal Sehun belum bilang iya. Tapi, yasudah lah untuk Jongin , Sehun akan mewujudkan itu.
.
.
.
.
"Kau akan sering keluar?" Chanyeol menatap Sehun seklias dan kembali menekuni laporan dari berbagai divisi. "Sehun , bahkan saat kau tidak pernah keluar pekerjaan ini menumpuk setinggi lemari, apa kau mau membunuhku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUNKAI 💞💋
FanfictionThis hunkai area. Lapak isinya Oneshoot semua Silahkan baca....