Hunkai YAOI
.
.Musim panas. Jongin benci musim panas karena teriknya matahari menyengat sekali dan membuat kulit nya semakin gelap. Untung nya adalah pekerjaan nya menghabiskan banyak waktu di dalam gedung. Saat ini Jongin sibuk meratakan lotion ke kulit tangan. Sial sekali untuk Jongin karena ketua tim mereka ingin merayakan keberhasilan mereka di restauran yang ada di seberang kantor. Bikin susah dan capek karena mereka akan jalan kaki.
Jongin menggerutu dalam hati. Padahal kantin kantor ada dan praktis di lantai satu gedung kantor.
Kenapa harus repot repot jalan keluar gedung?"Jongin senyumlah sedikit, wajah mu itu jangan di lipat begitu semakin jelek tau."
"Diam Baek, cukup matahari saja yang panas jangan sampai aku panas juga." Ucap Jongin dengan ketus. Rasa humor nya menguap di serap panas matahari.
Suara cekikikan di samping nya di abaikan. Jongin cepat-cepat nasuk ke dalam restauran dan menghela nafas lega.
"auh, sejuk sekali." gumam Jongin. Pendingin ruangan langsung bekerja pada kulitnya, rasanya sungguh lebih baik. Mereka memutuskan untuk duduk di meja yang dekat jendela. Meja panjang kosong kini mulai di letaki benda benda yang di genggang sedari tadi. Tablet, buku Nota mini dan beberapa hal lain. Mulai memesan sesuai selera sambil di selingi obrolan program kerja mereka.
Judul nya saja yang makan gratisan perayaan keberhasilan toh fakta nya malah tetap bekerja dan sambil makan. Jongin bosan. Menatap sekeliling rastauran yang sepi. Apa di booking?
15 menit kemudian datang berbagai piring dan mangkuk, desisan panggangan di meja, meja semenit kemudian penuh dengan berbagai macam makanan. Jongin sudah lapar sekali taoi urung telinga nya mendengar Irene dan YoungJa menggosip di sisi nya. Wanita wanita itu senang sekali bergosip, tapi kali ini Jongin tertarik karena objek gosipan mereka.
"wah, rasanya seperti musim semi di saat musim panas." YoungJa dengan wajah mupeng melihat ke meja seberang mereka.
Jongin melirik YoungJa aneh. Tidak terkecuali Irene, tatapan nya ouh, Jongin sampai geleng geleng. Ikut menatap ke meja seberang. Seorang pria pale dengan celana hotpants Jeans dan kaus. Makan salad sambil bermain ponsel. Oh ternyata restauran tidak di booking.
Jongin terkesiap saat pandangan nya malah bertemu si pria dengan celana super pendek itu. Mata sipit itu mengedip pada Jongin tapi yang berteriak gemas malah YoungJa dan Irene.
Jongin mendengus. Kembali fokus memakan makanan nya. Jongin sudah tidak peduli lagi pada apapun begitu lidahnya mencecap rasa daging panggang.
"Jongin Jongin.. "
Siapa lagi sih yang bisik bisik? Jongin menoleh kesal. Mood Jongin buruk sekali hari ini.
Jongin di suguhi cengiran kaku dari Irene karena melihat pelototan Jongin." apa?!"
"Mm,gak jadi.." Irene terkekeh aneh.
"Dari tadi pria disana melihau terus, kau kenal?" YoungJa yang masa bodo' sama raut Jongin langsung bertanya. Wajah nya itu loh.. Jongin geli melihatnya. Tidak pernah lihat pria hot?
"Tidak kenal. Kalian ini masa iya mau sama bocah begitu, pakai hotpants lagi. Mentang mentang putih terus pakai celana super pendek di hari panas begini?" Omel Jongin. YoungJa melongo karena di damprat oleh Jongin.
"Ya kan jangan marah dong, cuma cuci mata aja kok." YoungJa memberi alasan. Kemudian mereka kembali bisik bisik gak jelas.
"heh, dari tadi marah marah, lama lama rambutmu bisa terbakar sendiri." Baekhyun yang di sisi kirinya menegur. Sudah tidak tahan dengan aura panas dari Jongin. Gerah boy
"Lagian mereka ganggu aja sih, lihat pria yang pakai celana pendek disana, bocah begitu di naksirin." Cerocos Jongin.
Baekhyun sempat melihat ke arah yang di tunjuk Jongin kemudian kembali melihat Jongin dan geleng geleng. "Kalau begitu selera mereka ya sudah."
"Ck,tapikan.."
"..makan dulu, kau pasti lapar makanya banyak bicara."Sela Baekhyun. Mendekatkan berbagai mangkuk makanan pada Jongin.
Sepertinya benar yang di katakan Baekhyun, Jongin memang lapar.
.
.
.hahaha absurd nih, efek lapar.
selamat berpuasa temans 😊5/05/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
HUNKAI 💞💋
FanficThis hunkai area. Lapak isinya Oneshoot semua Silahkan baca....