13.

886 113 49
                                    

Jadilah pembaca yang bijak❤️


Warning (15+)💦


dosa ditanggung penumpang:v


Happy reading💣






Udara dingin membangunkan rambut-rambut halus di ujung tengkuk Tzuyu, hal pertama yang terlihat olehnya adalah perapian yang sudah mati. Tubuhnya sendiri terbungkus rapat oleh selimut yang semalam dibawanya turun dari ranjang. Tidak ada Sehun di kamar, Tzuyu menyibakkan selimut dan mendesah, entah lega atau cemas.

Kamar remang-remang karena jendela masih tertutup rapat, Tzuyu bangun dan membuka jendela. Jika udara hari ini bagus maka dia bisa kembali ke Royal Palace dan memeluk Raya lagi. Tzuyu mengernyit saat pertama kali menginjak lantai, ada sesuatu yang membungkus kakinya dengan hangat.

Kaus kaki? Tzuyu tidak ingat kalau semalam dia memakai kaos kaki. Pasti Sehun yang memakaikannya ketika dia tertidur, baik sekali...

"Kenapa begini..." Desah Tzuyu kecewa. Langit di luar masih tampak kelabu, memang tidak gelap seperti kemarin namun Tzuyu khawatir langit seperti ini akan manahannya di kastel Tenace. Itu berarti dia belum bisa bertemu dengan Raya.

Apa pagi ini Raya sudah minum susu? Apa Raya sudah makan? Ya Tuhan! Tzuyu bisa gila kalau terus seperti ini.

"Kau akan masuk angin kalau kediri di jendela seperti itu."

Suara Sehun mengejutkan lamunan Tzuyu, dia berbalik dan mendapati pria itu sudah mengenakan setelan rapi. Aroma khas Sehun menyentuh hidung Tzuyu ketika dia berjalan mendekati Tzuyu yang masih berdiri disisi jendela. Sehun tersenyum sambil mengangsurkan baju Tzuyu yang kemarin basah. "Bajuku..."

"Sudah kering," jawab Sehun dan memberikannya pada Tzuyu.

Tzuyu menolehkan wajahnya yang merona ke arah lain. "Apa Jackson yang melakukannya?" Tzuyu akan mati oleh rasa malu karena pakaian dalamnya pasti dilihat pria tua itu.

"Tidak." Sehun tersenyum melihat rona merah di pipi Tzuyu. "Aku sendiri yang melakukannya."

Tzuyu mendesah lega, syukurlah... Keadaan tidak menjadi lebih buruk dari ini. "Terima kasih," ujarnya sambil mengambil tumpukan baju dari tangan Sehun.

Kening Sehun berkerut dengan wajah jenaka yang penuh tanda tanya. "Kau malu jika pakaianmu dikeringkan Jackson tapi tidak masalah jika aku yang melakukannya?"

"Oh!" Tzuyu terkejut dengan analisis Sehun yang tepat, dia juga tidak tahu kenapa.

Sehun tersenyum bijak, mungkin Tzuyu mulai belajar untuk mempercayainya. Satu persatu Sehun akan membereskan hidup Tzuyu, satu persatu.

"Kau ingin sarapan dulu atau ganti baju? 15 menit lagi helikopter akan tiba..."

"Aku akan ganti baju saja," Tzuyu memotong ucapan Sehun dengan mata berbinar senang, "aku akan sarapan di Royal Palace saja, boleh?"

Sehun mengendikkan bahunya. "Baiklah, kalau begitu kita akan sarapan di Royal Palace saja. Aku akan bersiap-siap dulu."

Tzuyu mengangguk. "Terima kasih."

Permata di Hatiku : ctz - oshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang