Nih mumpung suasana gw lagi baik!
Wrng! Sehun disini rada-rada nakal🌚
Tzuyu terbangun mendengar suara Raya yang tertawa, cahaya matahari pagi menembus jendelanya yang telah terbuka lebar. Tzuyu mengernyit, seingatnya dia telah menutup tirai jendela itu semalam. Mungkin dia lupa.
Rupanya Raya sudah bangun lebih dahulu daripadanya, Tzuyu pun berjalan ke kamar Raya melihat keadaan putrinya.
Darah Tzuyu berdesir cepat saat melihat Sehun tengah bercanda dengan Raya. Dia ingin mengatakan sesuatu tapi mulutnya terkunci. langkah kakinya berhenti cepat di ambang pintu.
Semalam bukan mimpi, itu adalah nyata! Sehun benar-benar ada bersamanya, di ranjangnya!
Sehun segera menyadari kehadiran Tzuyu, dia menurunkan Raya dari gendongannya dan membiarkan balita itu berlari memeluk kaki mamanya.
"Maa... Papa!" Ujar Raya sambil menunjuk Sehun.
"Ya, sayang." Hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut Tzuyu, dia masih terkejut dengan kehadiran Sehun yang tiba-tiba.
Raya pun berlari ke ruang depan dan menyetel televisi untuk menonton acara kartun favoritnya.
"Aku sudah memberinya susu," ujar Sehun dan menunjukkan botol susu yang telah kosong di dalam boks Raya. Sehun memandang kaki Tzuyu yang telanjang, rupanya Tzuyu hanya mengenakan celana panjang itu saat tidur.
Tzuyu menelan ludah, kapan Sehun datang? Pria itu tidak terlihat seperti baru datang, kemejanya kusut, begitu juga dengan celana panjang yang dia kenakan. Sehun terlihat seperti orang yang baru saja bangun tidur.
"Aku tidak tahu kau datang," ujar Tzuyu masih berdiri dengan kaki di ambang pintu.
"Tentu saja, kau sudah tertidur."
"Kapan kau datang?"
"Semalam."
"Semalam?" Ulang Tzuyu. "Bagaimana kau bisa masuk?"
"Melalui pintu itu," tunjuk Sehun pada pintu. "Jangan tanya bagaimana caranya, kau tidak akan mengerti."
Tzuyu memandang Sehun, pria itu tetap terlihat luar biasa meskipun dengan baju yang berantakan. Dan kerinduan Tzuyu kembali datang. "Kenapa kau tidak membangunkan ku?"
Kalau kubangunkan maka aku tidak mungkin bisa tidur denganmu, jawab Sehun dalam hatinya. "Tidak masalah," jawab Sehun sambil mendekati Tzuyu. "Seberapa sering kau memimpikan ku?"
Suara Sehun yang berbisik mengirimkan getaran aneh ke sekujur tubuh Tzuyu. Wanita itu memandang Sehun dengan bingung, dia memang sering memimpikan Sehun tapi bagaimana mungkin Sehun bisa tahu?
"Apa maksudmu?" Tanya Tzuyu berpura-pura tidak mengerti.
Sehun tersenyum dan mengangkat dagu Tzuyu dengan ibu jari dan jari telunjuknya. "Kau merindukanku?"
Tzuyu menepis tangan Sehun. "Jangan sok tahu!"
"Aku tahu," ujar Sehun dan meletakkan tangannya di bahu Tzuyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permata di Hatiku : ctz - osh
Fanfictionapa pun yang terjadi, cinta layak untuk diperjuangkan.