15.

755 117 66
                                    

Yg kgk vote palanya di sleding bang thehun :v.




"Jadi bagaimana menurutmu? Di sini atau di kastel keluarga ku?"

Tzuyu memindahkan pistolnya dengan kesal, sudah dua hari ini Sehun terus membicarakan pernikahan. Kemarin dia membicarakan siapa saja yang akan hadir di pernikahan mereka dan sekarang pria itu terus bertanya tentang tempat mereka akan menikah. Sehun memang mengajarinya menembak, tapi telinga Tzuyu juga harus terus mendengarkan rencana pria itu seputar pernikahan mereka.

"Berapa kali aku harus mengulangnya?" Tzuyu mendelik kesal. "Tidak akan ada pernikahan!"

"Kau setuju atau tidak, kita tetap akan menikah akhir minggu ini," kata Sehun tegas dan ikut meletakkan pistolnya di atas meja.

"Ya Tuhan! Kau ini gila, ya." Tzuyu melipat tangannya di dada dan menatap Sehun lekat-lekat. "Kita tidak bisa menikah hanya karena kau mengkhawatirkanku dan Raya. Masih ada cara lain yang bisa kita lakukan."

"Misalnya?" Tantang Sehun dan ikut melipat tangannya di dada.

Tzuyu memutar otak mencari jawaban dari pertanyaan Sehun. "Mungkin aku bisa bersembunyi dan mengganti identitasku. Sesuatu semacam itu."

"Resikonya terlalu besar dan itu butuh waktu."

"Bagaimana kalau kau menangkap Stamp lebih dulu?"

"Aku bukan diktator dan negaraku adalah negara hukum."

"Pikirkanlah sesuatu!" Seru Tzuyu bertambah kesal karena sepertinya Sehun lebih memilih cara yang mudah.

"Sudah. Kau saja yang tidak menerimanya," jawab Sehun santai.

"Jadi menurutmu sebaiknya kita menikah karena hanya itu satu-satunya jalan agar aku dan Raya aman?"

"Itu bukan satu-satunya jalan, tapi itu adalah jalan termudah dan tercepat."

"Dengar, Sehun, kau tidak harus bertanggung jawab padaku..."

"Aku harus," potong Sehun, "demi Tuhan, Tzuyu! Aku berutang nyawa padamu, di mana pantasnya jika aku diam saja sementara kau dan Raya berada dalam bahaya?"

Tiba-tiba rasa kecewa memenuhi hati Tzuyu, alasan Sehun menikahinya adalah pria itu ingin balas budi. Tzuyu pernah menolongnya dan sekarang Sehun akan menolong Tzuyu. Itu saja.

"Hanya karena dulu aku pernah menolongmu jadi sekarang kau ingin balas budi padaku?" Tzuyu bertanya dengan nada pahit dalam suaranya. Apakah dia terlalu berharap banyak jika menginginkan lebih dari sekedar balas budi?

Kening Sehun berkerut, dia tidak sepenuhnya mengerti dengan maksud perkataan Tzuyu. Tapi jika dengan cara berpikir seperti itu bisa membuat Tzuyu bersedia menikahinya maka Sehun tidak keberatan sama sekali. "Di antaranya..." Jawab Sehun dengan ragu.

"Baiklah, kita akan menikah," ujar Tzuyu sambil menatap Sehun. "Kau pernah berkata jika masalah Stamp ini selesai aku bisa mendapatkan kehidupanku lagi, apa itu masih berlaku?"

Sehun berusaha agar tidak melompat kegirangan di depan Tzuyu, tanpa pikir panjang dia akan menyetujui apa pun yang diinginkan Tzuyu. "Tentu saja."

Permata di Hatiku : ctz - oshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang