«●»
Bagi sebagian orang, Lalisa hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang harus mengurus putranya sendiri. Namun, bagi sebagian orang lainnya, Lalisa Kim adalah seorang wanita tangguh yang mampu menjadi seorang ibu sekaligus ayah untuk putranya yang baru berusia 5 tahun, Leo Kim.
“Sajjangnim, tidak adakah seorang pria yang bisa kau bayar untuk menjadi suamiku? Aku kehabisan akal setiap kali Leo bertanya dimana appanya,” keluh Lalisa sembari berjalan melewati beberapa meja dikanan dan kirinya.
Saat itu jam sudah menunjuk pukul 11 malam dan Leo sudah tidur sejak 2 jam lalu. Di pukul 11 malam itu, tidak seperti ibu tunggal pada umumnya, Lalisa harus pergi bekerja. Setiap pukul 11 malam, Lalisa akan mengendari mobilnya menuju sebuah bangunan 25 lantai di tengah kota. Mengatakan pada para tetangganya kalau ia bekerja paruh waktu di restoran dalam gedung itu sebagai pencuci piring.
“Leo sudah tidur?” tanya Choi Seunghyun, seorang pria yang Lisa ajak bicara sebelumnya. "Dan bukankah kau yang harus mencari suami sendiri? Pria mana yang sudi dibayar untuk jadi suami?"
“Tentu saja sudah, dan kapan kau akan memberi tugas sungguhan pada agen Rose? Sudah dua tahun dia hanya bekerja di rumahku. Apa gunanya dia sekolah bertahun-tahun kalau setelah lulus yang dilakukannya hanya membersihkan rumahku dan menjaga Leo? Kenapa tidak ada pria yang sudi menikah denganku? Katakan padanya kalau dia tidak perlu bekerja, aku akan memberinya uang setiap hari,”
“tidak ada orang baru yang bisa melakukan itu nona, kenapa kau memprotes? Bahkan agen Rose sama sekali tidak keberatan,” balas si pimpinan sementara Lisa hanya mengangguk-angguk malas menanggapinya. "Dan soal suami, sebenarnya kau mencari suami untuk sehidup semati atau hanya pajangan?"Tentu saja Lisa kasihan, melihat salah satu juniornya harus melakukan hal-hal remeh seperti mengurus rumahnya selama dua tahun terakhir. Lisa sudah mengambil cuti selama tiga tahun sebelumnya, dan dua tahun lalu ia mulai kembali bekerja setelah merasa putranya cukup besar untuk di asuh seorang pengasuh.
Lisa bekerja untuk negara, menjadi seorang agen mata-mata untuk negara. Hidupnya, karirnya, semuanya berjalan lancar, sama sekali tanpa masalah sampai pada lima tahun lalu sebuah kecelakaan membuatnya harus mengandung dan melahirkan seorang putra. Lima tahun lalu, kestabilan karirnya terganggu dan ia merasa hidupnya sudah hancur. Walaupun seiring berjalannya waktu, ia dapat membiasakan dirinya dan menikmati semua yang terjadi dalam hidupnya.
“Berkumpul,” suruh Seunghyun. Pria itu seharusnya sudah pulang saat Lisa datang. Namun ia masih berada disana karena ada sebuah informasi yang perlu ia umumkan. “Lisa, panggil Joonyoung di ruang istirahat,” suruhnya sementara seorang lainnya mengekori Seunghyun masuk ke dalam ruang meeting.
“Kita akan menyelidiki kembali kematian ketua tim,” ucap Seunghyun membuka pengumumannya. Satu kata yang di ucapkannya itu, tanpa sadar membuat Lisa, Joonyoung serta Mino langsung membeku di tempatnya.
Tim mereka— tim AlphaO sebelumnya terdiri dari 5 orang, dengan Lee Jaejin sebagai ketua tim, dan Choi Seunghyun, Jung Joonyoung, Song Mino serta Lalisa Kim sebagai anggota. Namun, 5 tahun lalu, saat mereka sedang mengerjakan sebuah misi di Timur Tengah, ketua tim AlphaO dinyatakan meninggal dunia karena peluru seorang penembak jarak jauh. Kepergian ketua tim, membuat Choi Seunghyun dipromosikan menjadi ketua tim. Kepergian ketua tim, msmbuat atasan mereka harus mencarikan seorang anggota baru— Roseanne Park yang sekarang menjadi maknae dalam tim itu, walau usianya tidaklah lebih muda dari Lisa.
“Hanya saja, kita tidak diizinkan melakukannya sendiri,” tambah Seunghyun sebelum seseorang mengajukan pertanyaan untuknya. “Tim AlphaB akan membantu kita,”
“Siapa ketua tim AlphaB?” tanya Lisa, yang mulai membuka mulutnya begitu Seunghyun memberi sedikit jeda dalam kalimatnya. “Bukankah AlphaA, AlphaB, dan AlphaC adalah tim terbaik di Korea? Kudengar Alpha A dikirim untuk membantu PBB di Palestina dan AlphaC sedang mengusahakan perdamaian dengan Korea Utara. Lalu apa yang dikerjakan AlphaB? Aku sama sekali tidak pernah mendengar apapun tentang mereka,”
“Kita akan terlihat sangat payah kalau dibandingkan dengan tiga tim terbaik,” komentar Mino.
“Bukankah agen GD dan agen Seungri ada di tim AlphaB? Mereka lulusan terbaik diangkatan kita, iya kan hyung?” tanya Joonyoung disusul anggukan singkat dari Seunghyun. Anggukan Seunghyun itu, sukses membuat Lisa dan Mino semakin merasa buruk.
“Woah… ini berarti kita yang akan bekerja untuk mereka, bukan bekerja sama,” ucap Lisa yang mau tidak mau harus menerima keadaan itu.
“Apa ini karena lima tahun terakhir kita tidak melakukan apapun?”
“Bukan, ini karena kematian ketua tim berhubungan dengan misi AlphaB,” ucap Seunghyun, menjawab pertanyaan Mino. “AlphaB sedang mengurus kasus jual beli senjata illegal, lingkup yang cukup besar untuk mencetuskan perang,”
“Apa ini karena kita tidak berhasil 5 tahun lalu?” tanya Joonyoung dan lagi-lagi Seunghyun mengangguk. “Padahal dulu hanya kasus perdagangan kecil,”
“Aku tidak pernah mengira kasus kecil kita dulu sekarang bisa memicu perang. Kita yang akan pergi ke markas AlphaB atau mereka yang kesini?” tanya Mino. Song Mino sudah 8 tahun bekerja di lembaga itu, ia sudah bekerja untuk negara sejak usianya masih 21 tahun. Mino bekerja 1 tahun lebih lama dibanding Lisa.
“Alpha B tidak akan membawa kita ke markasnya, tentu saja itu tidak akan pernah terjadi, tidak ada yang tahu dimana markas mereka, bahkan database sekalipun,” jawab Joonyoung. “Pangkat mereka jauh diatas kita, mereka orang-orang terpilih bahkan kita tidak dapat mengakses data mereka di database, kita hanya akan jadi anak baru untuk mereka,""Cukup merendahnya, mereka tidak sehebat itu," ucap Seunghyun yang sudah tidak sabar untuk pulang. "Mereka juga hanya mengerjakan kasus terorisme, perdagangan illegal, dan pencegahan wabah seperti kita,"
"Tapi lingkup mereka bukan hanya Seoul atau Korea, tapi di seluruh dunia," tambah Joonyoung. "Tidak seperti kita, yang hanya di markas kecil ini, kita ha-"
"Joonyoung, cukup," potong tegas Seunghyun. "Tugas pertama, Joonyoung dan Rose ikut bersamaku untuk menjemput AlphaB di Roma. Mino siapkan tempat tinggal untuk AlphaB, dan Lisa... aku tahu kau tidak bisa pergi kemana pun, jadi bersihkan saja tempat ini dan tambah 5 meja kerja untuk AlphaB,"
"Ne..." jawab Lisa, Joonyoung dan Mino bersamaan.
"Ah! Tambahan untuk Lisa dan Mino, cek dan siapkan seluruh fasilitas tim ini, anggap ini sebagai inspeksi mendadak dan pastikan catatan dan jumlah peluru kita sesuai," tambah Seunghyun membuat Mino dan Lisa mendesah kesal. Kalau begini ceritanya, mereka benar-benar hanya akan menjadi pesuruh untuk tim AlphaB.
«●»
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Secret
FanfictionSebagian orang memulai harinya di pagi hari. Dan sebagian lainnya memulai harinya di tengah malam.