7

1.6K 243 2
                                    

«●»

"Dia sungguhan pernah berkuliah di fakultas Hukum Universitas Seoul, benar-benar punya seorang kakak, namanya Jennie Kim," ucap Jiyong pada seseorang yang di telponnya— lagi-lagi itu Gray. "Bagaimana dia di kantor?"

"Aku tidak yakin apakah dia memiliki file itu atau tidak, tapi dia benar-benar sulit, dia... sangat mudah curiga," jawab Gray dari ujung telpon.

"Tentu saja, dia harus curiga kalau mau bertahan di pekerjaannya. Bagaimana dengan Mino? Dia memiliki file itu?"

"Kurasa tidak, saat hari kejadian, Lisa dan Mino bersama ketua tim Lee Jaejin. Dan apa kau tahu? Siapa yang membawa Lisa ke pekerjaan ini?"

"Siapa? Apa itu penting sekarang? Kita hanya perlu tahu siapa yang memiliki file itu, siapa yang berhianat dan membunuh ketua Lee,"

"Appamu," jawab Gray, disusul gumaman tidak percaya dari Jiyong. "Appamu yang merekomendasikannya, appamu juga yang medukungnya selama ini- maksudku selama appamu masih hidup. Ajhumma itu juga datang saat pemakaman appamu. Sudah ku kirim berkasnya, bacalah,"

"Berapa banyak agen yang di dukung appaku?"

"Sudah ku duga kau akan menanyakannya, jadi aku sudah mencaritahunya tadi. Hanya dua, Lalisa Kim dan Jung Joonyoung," jawab Gray dengan suara santainya. "Kau tidak termasuk agen yang di dukung appamu sendiri,"

"Tsk... kau tidak perlu memperjelasnya. Aku sangat tahu kalau dia tidak pernah mendukungku. Bahkan walaupun aku menjadi kepala badan intel, sepertinya, dia tidak akan senang. Tidak akan ada keluargaku yang senang mendengarnya. Apa menurutmu alibi agen Mino dan Agen Lisa sesuai dengan hari kejadian?"

"Aku meragukan keduanya. 1 jam sebelum kematian ketua Lee, mereka berdua pergi bersama. Seharusnya mereka bersiap untuk misi tapi... bukankah aneh? Kalau agen baru justru meninggalkan atasan mereka satu jam sebelum misi? Mereka harusnya bersiap untuk mengantarkan file itu padamu," ucap Gray mengungkapkan asumsinya.

"Tentu itu aneh, tapi asumsi itu tidak bisa dijadikan bukti kalau mereka menang berhianat,"

"Lalu bagaimana dengan Joonyoung? Aku mengerti alasanmu melibatkan mereka berdua dalam kasus ini, tapi bagaimana dengan Joonyoung? Aku tidak mengerti alasanmu membawanya kesini, bukankah membiarkannya di Roma akan lebih menguntungkan? Dia bisa sangat berguna untuk Seungri yang harus menyelesaikan seluruh kasus AlphaO sendirian,"

"Seungri cukup hebat untuk bisa menyelesaikan kasus AlphaO sendirian. Sebenarnya aku menginginkan agen TOP tapi dia harus melatih maknaenya dan menggantikan pekerjaanmu di Roma. Aku butuh Joonyoung. Kau pikir filenya hanya akan di simpan dalam flashdisk begitu saja? Kalau filenya mudah di akses, file itu pasti sudah tersebar dimana-mana sekarang. Dan siapa yang lebih baik dibanding Joonyoung dalam hal seperti itu? Dara noona? Oh ayolah... kalau dia tidak membuat masalah, Joonyoung akan berada ditempat yang lebih tinggi daripada Dara noona,"

Jiyong mencurigai Lisa dan Mino. Sebagai pemilik file itu juga sebagai seseorang yang membantu kejahatan itu. Hanya saja, ia tidak punya bukti apapun. Hanya saja, yang dimilikinya hanyalah asumsi-asumsi setelah membaca hasil introgasi dan penyelidikan sebelumnya. Jiyong juga membutuhkan kemampuan Joonyoung, kalau nanti mereka mendapatkan filenya, karena itu ia meminta si pemberi perintah agar mengizinkannya membuat timnya sendiri. Agar si pemerintah— ketua AlphaB— memberikan seluruh kuasa tentang kasus pembunuhan itu padanya.

Hari-hari berlalu dengan Gray yang diam-diam mengawasi Mino dan Lisa di tempat kerja sembari mempelajari berkas lama dari kasus penembakan itu. Hari-hari berlalu dengan Jiyong yang diam-diam mengawasi Lisa dari dekat sembari memantau Joonyoung yang mulai menggali informasi tentang file incaran mereka.

"Apa yang sedang kau perhatikan?" tanya Jiyong yang sengaja membuat sebuah 'kebetulan' dengan menghampiri Lisa yang baru saja mengantar Leo kesekolahnya. Jiyong berpura-pura sedang berolahraga dan berpapasan dengan Lisa di taman dekat apartement mereka, berbasa-basi sampai kini mereka duduk bersama ibu rumah tangga lainnya di sebuah toko roti.

"Ada apa Leo eomma? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya seorang ajhumma yang duduk di depan Lisa. Sebelumnya Jiyong tidak mengira kalau ia akan berakhir di rapat penghuni apartement seperti ini.

"Anniyo. Aku hanya sedikit penasaran kenapa pengasuh Joon Soo dan Joon Hee memperhatikan kita sejak tadi," jawab Lisa sembari melihat keluar jendela toko roti itu. Disusul tolehan hampir semua orang yang duduk bersamanya— enam orang termasuk dengan Lisa dan Jiyong.

"Ah... Kim Bon?" tanya seorang ajhumma lainnya. "Namanya Kim Bon, dia tetangga si kembar dan karena ibu si kembar bekerja disebuah perusahaan sekarang, Kim Bon menjaga anak-anaknya. Aku mengenal mereka," lanjut ajhumma itu sembari melambai pada pria bernama Kim Bon yang hanya membalas lambaian itu dengan sebuah senyum canggung. "Kurasa dia pengangguran, aku pernah bertanya apa pekerjaannya tapi dia tidak mau menjawabnya. Ah... kalau Jiyong-ssii, bagaimana denganmu? Apa pekerjaanmu?"

Lisa hanya mengangguk. Berpura-pura puas pada jawaban ajhumma di depannya walaupun sebenarnya Lisa tahu kalau pengasuh itu bukanlah seorang pengangguran.

"Ah aku? Aku baru saja mengundurkan diri dari pekerjaanku dan sekarang sedang mencari pekerjaan," jawab Jiyong sembari tersenyum. Meluluhkan hati 4 ajhumma didepannya. Tentu Lisa tidak termasuk kedalam wanita yang luluh akan senyum Jiyong itu, karena sekarang isi kepalanya sedang berkelana ketempat lain. Lisa sedang mencari kemungkinan-kemungkinan yang membuat seorang agen sekaligus buronan berada di lingkungannya.

"Memang apa pekerjaanmu sebelumnya?" tanya ajhumma itu kembali antusias. Terlalu antusias untuk mengenal seorang tetangga baru yang terlihat sangat menarik dihadapannya.

"Aku bekerja di perusahaan asuransi, tapi tidak menjual asuransi, aku hanya mengurus asuransi yang akan di klaim," jawab Jiyong tanpa terdengar ragu sedikitpun. Salah satu kemampuan yang di miliki Jiyong untuk bertahan menjadi yang terbaik dalam bidangnya adalah kemampuannya berbohong.

Tidak lama, sebuah pesan baru masuk ke handphone Lisa. Sebuah pesan dari Mino, yang meminta Lisa untuk segera datang ke markas karena Mino baru saja menemukan sebuah informasi penting. Sesaat, Lisa berpamitan untuk pergi ke toilet dan menelpon Mino disana.

"Jiyong-ssii, aku benar-benar minta maaf, tapi baru saja aku dapat sebuah pekerjaan dan harus datang untuk interview. Kalau tidak keberatan, bisakah aku minta tolong untuk menjemput Leo dan menjaganya sampai aku pulang? Aku janji itu tidak akan lama," pinta Lisa setelah pertemuannya bersama para ibu rumah tangga selesai. "Sebenarnya aku sudah menelpon Jennie eonni, hanya saja hari ini dia tidak bisa datang karena harus mengurus pernikahannya,"

"Ah tentu saja, aku tidak punya jadwal apapun hari ini,"

"Benarkah? Astaga... terimakasih, aku akan membalas kebaikanmu lain kali, kalau begitu, aku pergi dulu,"

«●»

Midnight SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang