KTH; I MISS YOU

3K 257 3
                                    

Taehyung berlari kecil disebuah taman bermain yang terletak tak jauh dari rumah nya. Dia mengejar adik laki-laki nya yang baru berumur 4 tahun sambil tertawa riang.

Mereka berdua memegang bunga dandelion ditangan masing-masing. Sehingga butir-butir nya pun terbang bebas diudara saat mereka berlari.

"Hyung! Kejal aku..hahaha.." Adik kecil Taehyung--yang bernama Kim Taegi, menolehkan kepalanya kebelakang dan menatap kakak nya.

"Baiklah, kau yang mintaa..rawrr.." Taehyung memposisikan tangan nya seperti Tirex. Dia lantas kembali berlari dan terus menggeram.

"Hahaha..hyung..kau jangan cepat-cepat lali nya.."  Taegi menepis tangan Taehyung yang sudah berhasil menangkap badan mungilnya. Lantas Taehyung tertawa mendengar perkataan adiknya itu.

Dia bahagia sekali. Bisa bercanda bersama dengan sang adik ditemani dengan langit sore yang indah. Pemandangan matahari tenggelam dapat mereka lihat dengan sedikit jelas karena lokasi taman bermain yang memang ada dibukit.

"Taegi-ah sudah gelap, ayo kita pulang." Taehyung berhenti berlari dan membersihkan pakaian nya yang terkena debu.

"Eumm aniyo! Aku tidack maw.." Taegi cemberut dan mendudukan pantat mungil nya ditanah.

"Oh ayolah, eomma appa akan khawatir.." Taehyung berjongkok dan menoel-noel pipi tembam adiknya.

"Tidack maw!" Taegi menyilangkan kedua tangan nya didepan dada dan mengalihkan pandangan nya kearah lain.

"Ayolah, aku belikan permen--ah aniya kau bisa sakit gigi. Eumm aku belikan su--"

"Nunaaaa!! (Y/n) Nunaaa!!" Belum selesai Taehyung bicara, Taegi sudah berlari kearah ayunan berwarna kuning yang ada diujung taman itu sambil memanggil nama seseorang.

"(Y/n)?" Taehyung menaikkan sebelah alisnya dan berjalan pelan menyusul adiknya.

"Taegi? Apa yang kau lakukan?"

"Hyung! Aku tidack maw pulang.. Aku maw disini saja belsama (Y/n) nunaa." Taegi menarik-narik bagian bawah kaos Taehyung. Berharap Taehyung akan mengizinkan permintaan nya.

Namun, Taehyung hanya diam saja. Dia menatap ayunan berwarna kuning didepan nya dengan ekspresi kosong.

"Kita pulang saja Taegi, (Y/n) nuna lelah, kita tidak boleh mengganggunya." Taehyung menggandeng tangan Taegi dan langsung berusaha menariknya.

"Tidack! Nuna tidak lelah. Untuk apa dia kemali kalo dia lelah! Dia kan kesini maw ketemu Taehyung hyung sama Taegi!" Taegi narik tangan nya dari genggaman tangan Taehyung. Dia mendekat kearah ayunan kuning tadi dan megang tali nya.

"Aku maw disini.. sama nuna.. hiks.." Bibir Taegi membentuk sebuah lengkungan kebawah. Matanya berair dan hidung nya mulai memerah.

Taegi menangis.

"Taegi.." Taehyung yang melihat adiknya menangis juga ikut merasa sedih.

"Taegi.. ayo kita pulang jagoan ku. Nuna ingin beristirahat." Taehyung mengahampiri Taegi dan mengelus rambut coklat adiknya dengan lembut.

"Tapi.. nuna ada disini.. hiks.. aku lindu nuna.." Taegi menangis sejadinya dan langsung memeluk Taehyung.

Dengan sigap Taehyung langsung menggendong badan mungil Taegi dan mengelus punggung anak itu.

"Sudahlah, semua juga rindu kepada nuna. Hyung juga, bahkan hyung juga rindu sekali pada nuna." Taehyung berbicara dengan suara rendah nya yang menenangkan.

"Tapi, Taegi harus selalu ingat. Nuna sudah tidak ada. Nuna sudah pulang kerumah Tuhan. Taegi tidak boleh begitu lagi ya, kalo nuna melihat Taegi nangis, nuna nanti ikutan sedih. Emangnya Taegi mau nuna sedih?" Taehyung tersenyum parau ditengah-tengah perkataan nya.

"Aku tydack maw nuna cedih hyung.." Taegi menatap wajah Taehyung.

"Makanya, Taegi jangan nangis. Oke? Nuna kan sudah bahagia dilangit." Taehyung menunjuk langit sore menjelang malam yang ada diatasnya. Dia tersenyum tenang dan mengelus rambut adiknya lagi.

"Kalau Taegi rindu nuna, lihat saja bintang dilangit. Cari yang paling besar dan paling bersinar. Itu nuna."

Taegi berhenti menangis dan mengelap hidung nya yang basah karena ingus nya sendiri.

"Benalkah? Nuna jadi bintang?"

"Yep. Bintang paling indah di angkasa."

Taehyung dan Taegi menatap langit dengan seksama. Mereka merasakan kehadiran (Y/n) ditaman itu.

Ditaman itulah (y/n) bertemu Taehyung. Ditaman itulah (y/n) menghabiskan waktu bersama Taegi dan Taehyung. Ditaman itulah (y/n) merasa bahagia. Dan ditaman itulah, (y/n) melepas rindu nya kepada Taehyung dan Taegi.

Dia selalu datang. Menunggu Taehyung dan Taegi bermain disana. Namun, hanya Taegi yang bisa melihat keberadaan nya. Betapa dia sangat merindukan Taehyung. Taehyung selalu memasang ekspresi kosong setiap kali Taegi mulai memanggil nama (y/n) ditaman itu.

Sungguh, andai saja (y/n) punya kesempatan kedua untuk hidup dan menjalani perawatan lebih lama, dia yakin, dia masih bisa selamat dengan izin Tuhan.

Tapi, Tuhan memanggilnya untuk pulang. Berkumpul kembali dengan kedua orang tuanya yang sudah terlebih dahulu pergi ke surga.

•••••••

"Aku benar-benar merindukanmu. Kau selalu datang kemari ya? Taegi selalu memanggilmu. Itu membuatku sedikit takut. Tapi aku juga senang, kau masih terus menemani kami. Meski dari alam yang berbeda."
-Taehyung

"Itu benar. Aku selalu datang. Dan Taegi lah yang menyadari keberadaan ku. Senang sekali rasanya melihat pertumbuhan dan senyum kecil Taegi. Kau juga, semakin tampan dan dewasa. Kalian berdua, teruslah bahagia. Aku disini. Lebih merindukan kalian."
-Y/n

💟💟💟

End.
Yow gimana ni? Gak pro bikin sad story:( pasti pada gadapet feel ni.

Tapi gapapa deh, nanti author belajar lagi. Always vote yaaa.

Makasii i purple youu💜

Annyeong^^

ʙᴛꜱ x ʏᴏᴜ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang