"Kenapa kamu menanis dicini cendilian?" ucap lucu seorang anak laki-laki tampan membuat yang ditanya langsung mendongakkan kepalanya yang sedari tadi terus menunduk memandangi rerumputan hijau didepannya dengan sesegukan kecil. "Kok menanis? Kamu lagi cedih yah?" tanya kembali anak laki-laki itu sambil ikut berjongkok menemani gadis kecil berbando pink itu.
Namun sepertinya niat baik anak laki-laki itu telah disalahartikan oleh gadis kecil itu dan malah membuat gadis itu berdiri dari jongkoknya lalu mundur beberapa langkah sambil memandang takut anak laki-laki tersebut.
"Naupal bukan olang jahat kok, pelcaya deh cama Naupal. Naupal juga tidak cuka cama olang jahat" ucap anak laki-laki itu belepotan namun terdengar menggemaskan bagi siapapun yang mendengarkannya, apalagi dengan wajah tembemnya yang seperti minta dicubitin gemes.
Perlahan namun pasti anak laki-laki itu mendekati gadis kecil itu sambil menampakkan senyuman lucunya dan memperlihatkan gigi ompongnya. "Naupal cuma mau temenan cama kamu, boleh?" anak laki-laki itu dengan sangat bersahabat mengulurkan tangannya yang ditatap ragu oleh gadis kecil tersebut.
"Kata mama Naupal, Naupal anak yang baik. Mama Naupal olangnya jujul dan tidak cuka boong, jadi kamu bica pelcaya cama Naupal" anak laki-laki itu tidak pernah lelah untuk membujuk gadis kecil itu agar mau berteman dengannya, bahkan senyuman lebarnya pun tak pernah hilang dari wajahnya yang menggemaskan.
Dan sepertinya semua usahanya itu membawakan hasil yang baik, gadis kecil itu mulai percaya dengan semua bujukan dari anak laki-laki bernama Naupal tersebut alias Naufal, buktinya si gadis kecil mulai membalas uluran tangan Naufal yang sedari tadi disodorkan kepadanya. Dengan senyum sumringah Naufal menjabat tangan gadis kecil itu dengan penuh semangat, sakin semangatnya gadis kecil itu sampai meringis kesakitan membuat Naufal langsung terperanjak dan meminta maaf dengan wajah penuh dosa, merasa bersalah karena membuat gadis kecil itu merasa kesakitan karena tingkahnya yang berlebihan.
"Maapin Naupal yah, Naupal cuma ceneng aja bica punya temen balu. Naupal tidak akan cakitin..." Naufal menggantungkan kata-katanya di udara sebelum melanjutkannya dengan hati-hati. "Kamu kan cudah tau nama Naupal, apa Naupal boleh tau nama kamu ciapa?" gadis kecil itu mengangguk kecil membuat Naufal senang bukan main karena sebentar lagi dia akan mengetahui siapa nama teman barunya itu.
Tidak seperti Naufal yang cadel dan belepotan, gadis kecil itu dapat berbicara dengan normal dan jelas. "Biasanya bunda panggil aku Disha, tapi kamu boleh memanggil aku Yesha" tutur gadis kecil itu membuat Naufal sedikit bingung karena teman barunya bisa memiliki dua nama.
Melihat wajah bingung dari lawan bicaranya membuat Disha si gadis kecil itu melambai-lambaikan tangan mungilnya tepat di depan wajah Naufal yang segera terperanjak kaget. "Maapin Naupal yah jadi melamun. Naupal cuma bingung aja, nanti Naupal manggil kamu ciapa? Dicha atau Yecha?" komentar Naupal sambil menggaruk-garuk lehernya yang baik-baik saja.
"Bukannya sudah kukatakan tadi, kamu bisa memanggilku Yesha" jelas Disha gemas sebelum melanjutkan kembali kata-katanya. "Karena kamu teman baru Disha" Naufal ber-O ria sambil mangguk-mangguk sok ngerti.
"Kalau gitu, Naupal juga mau kacih nama cepecial untuk Dicha. Ehh.. makcudnya Yecha" ralat Naufal masih sedikit bingung sambil terkekeh pelan.
"Kenapa nggak Naufal aja?" tanya Disha penasaran.
"Kalena kamu temen balu Naupal" Naufal mengulang kata-kata terakhir dari Disha tadi. "Kalena Yecha cepecial untuk Naupal" lanjut Naufal sok romantis, untung aja masih anak bocah jadi belum bisa baper-baperan.
Naufal mengambil ranting kayu yang tidak jauh dari tempat dia berdiri kemudian menarik tangan kecil Disha yang sedikit terkejut karena tiba-tiba tertarik, Naufal membawa Disha ketempat yang beraspalkan pasir agar dia bisa menuliskan sesuatu disana.
"Yecha bica baca kan?" Disha mengangguk sambil terkekeh kecil mendengar cara ngomong Naufal yang aneh.
Dengan susah payah Naufal menuliskan sebuah kata diatas pasir menggunakan ranting kayu yang tadi diambilnya. Disha hanya bisa mengernyitkan dahinya sambil menungguNaufal menyelesaikan aktifitasnya itu.
"Celecai.." teriak Naufal puas sambil menarik tangan Disha lagi agar lebih mendekat dengannya. "Ini nama cepecial untuk Yecha, cuma Yecha ceolang yang manggil Naupal cepelti ini" lanjutnya.
Seperti Naufal yang sudah bersusah payah menuliskan nama spesialnya itu, Disha juga mendapat kesulitan untuk membacanya hingga membuatnya harus berkonsentrasi penuh agar dapat menalarkan tulisan tangan Naufal yang lebih mirip cakar ayam itu.
"Derald?" baca Disha pelan membuat Naufal tersenyum ceria dan penuh semangat karena Disha berhasil membaca nama spesial yang diberikan Naufal untuknya, hanya untuknya seorang.
"Mulai cekalang kita cama-cama punya nama cepecial, ya kan?" tanya Naufal antusias yang dibalas anggukan kecil dari Disha dengan sedikit senyuman di bibirnya yang kecil.
"Holee... Delald dan Yecha cekalang temenan" Disha tertawa kecil karena Naufal tidak bisa menyebutkan namanya dan juga namanya sendiri dengan benar. Disha kemudian mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik Naufal yang sudah sedari tadi ada didepannya meminta untuk segera disambut.
Dua anak bocah imut yang berbeda jenis kelamin itu akhirnya meresmikan pertemanan mereka yang entah sampai kapan akan belanjut, entahlah. Sepertinya hanya mereka berdua yang tahu nasib pertemanan mereka kedepannya, lebih tepatnya takdir kehidupan mereka di masa yan akan datang.
###
Guys, perkenalin nama gue Tika. A faith, promise and love ini adalah salah satu cerita dari banyaknya khayalan yang gue miliki. Sorry yah kalo gaje, tapi gue harap cerita gaje ini bisa menghibur kalian semua, semoga kalian bisa menikmatinya.
So guys, gue butuh support dari kalian semua. Gue bakalan post cerita ini 2-3 kali seminggu, tapi kalo banyak yang request sih bakalan gue post lebih banyak lagi, kalo bisa sehari sekali. hehe.
GUYS!! Dont forget to support with like, komen (apa aja boleh), dan saran kalian :)
Bye, see you in p
KAMU SEDANG MEMBACA
A Faith, Promise and Love
RomanceGuys follow gue yah biar kita bisa saling kenal, eaaa... ### Hidup Disha yang dulunya biasa-biasa aja nih layaknya sayur yang lupa dikasih garam kini malah berubah menjadi penuh drama semenjak mengenal seorang cowok bernama Naufal. Berkat informasi...