Dua setengah jam berlalu, dan bel istirahat yang sedari tadi ditunggu-tunggu oleh kelas X1 berbunyi dengan sangat nyaring.
Disha yang merasakan tubuhnya menjadi kaku segera melakukan sedikit peregangan simple untuk melemaskan otot-ototnya kemudian mengeluarkan dompet dalam tas ranselnya dan bersiap-siap menuju ke kantin.
"Cieee yang mau ketemu sama Azka" goda Della minta di tabok sama Disha.
"Tuh kan mulai lagi. Disha capek ahh, terserah deh kamu mau bilang apa. Bodo amat!!" Disha berusaha untuk tidak meladeni Della yang sedang usil dan lagi gempar-gemparnya menggodanya.
"Ehh!! Ada Azka tuh.." pancing Della dan bodohnya Disha malah kemakan pancingan temannya itu.
"DELLA!!! NYEBELIN BANGET DEH" teriak Disha mengeluarkan kekesalan yang sedari tadi ditahan-tahannya.
"Sorry, sorry. Habis kamu lucu sih" Della memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa terus sedari tadi. Menertawakan tingkah serta reaksi Disha yang begitu lucu saat dia mengerjai temannya itu.
"Jahat!!!" ucap Disha sambil berjalan cepat meninggalkan Della yang belum ada niat untuk menghentikan tawanya.
"Tungguin dong Dish" teriak Della berusaha untuk menyusul temannya yang sedang ngambek.
Della yang saat ini sedikit berada jauh di belakang Disha dapat melihat sosok Naufal yang datang dari arah lapangan dan tampak seperti sedang mengikuti Disha. Tanpa pikir panjang Della segera mengeluarkan smartphone dari saku bajunya dan berusaha untuk menghubungi nomor Disha.
Walaupun saat ini Disha masih kesal pada temannya itu, namun begitu melihat panggilan dari Della dia langsung mengangkatnya dan segera melupakan acara ngambekannya itu.
"Ngapain sih pake nelpon-nelpon segala, lagi banyak pulsa yah!!?"
"Dish, ada Naufal" beritahu Della cepat.
"Pliss deh Dell, jangan boong mulu. Lagian Disha nggak akan percaya sama tipuan kamu lagi, udah basi tau"
"Aku serius Dish, dia sepertinya pengen nyamperin kamu"
"Disha juga serius Dell, Disha nggak bakalan percaya lagi sama omongan kamu itu. Udah deh, mendingan kamu tuh buruan ke kantin, Disha udah laper banget nih" ucap Disha sambil memegangi perutnya yang sudah sedari tadi berbunyi, meminta untuk segera diisi makanan-makanan enak yang ada di kantin sekolahnya itu.
"Coba deh balik bentar Dish" pinta Della gregetan.
"Nggak mau, Disha nggak bakalan kena tipu kamu lagi. Bye!!" Disha langsung mengakhiri sambungan telponnya kemudian melanjutkan langkahnya menuju kantin.
Sebenarnya Disha ingin sekali berbalik seperti yang diminta Della tadi di telepon, namun egonya yang besar menahannya dengan keras. Disha tidak ingin diperdaya oleh Della lagi. Pasti Della akan langsung menertawakannya begitu dirinya menengok. Dan Disha merasa sudah cukup lelah menjadi bahan tertawaan bagi Della. Disha merasa dirinya sudah cukup baik membuat Della tertawa hari ini.
Namun sebenarnya, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam Disha ingin sekali mempercayai ucapan temannya itu. Disha ingin Naufal ada saat dia berbalik. Dia ingin melihat tatapan dingin laki-laki itu. Tatapan yang sudah beberapa hari ini tidak tertangkap oleh kedua matanya.
Apa dia sedang merindukan Naufal?
Ketika sibuk dengan pikirannya sendiri, Disha merasakan tangannya tertarik kebelakang dan mendapati sosok tampan yang sedari tadi mengganggu pikirannya itu.
"Naufal!!" pekik Disha tertahan, dia bahkan sampai mengedipkan matanya berkali-kali untuk memastikan penglihatannya sedang tidak salah saat itu.
"Mata lo kenapa?" tanya Naufal aneh melihat Disha yang terus berkedip.
"Ahh!? Mata Disha nggak kenapa-napa kok, baik-baik aja" Disha yang sudah beberapa hari ini tidak melihat Naufal merasa salah tingkah dan canggung didekat laki-laki itu.
"Disha!!" teriak Della memanggil yang entah kenapa tiba-tiba saja terlihat seperti dewi penolong baginya. Mata Disha berbinar-binar ketika melihat Della datang menghampirinya.
"Della!!" teriak Disha nyaring membuat Naufal sampai harus menutup kedua telinganya untuk melindungi pendengarannya dari gelombang suara Disha yang seketika naik beberapa oktaf itu.
"Bisa nggak biasa aja manggilnya, budeg nih gue" sindir Naufal kesal.
"OMG Sorry banget yah. Disha emang suaranya jadi kenceng banget kalo lagi laper gini" dusta Disha sambil menanti kedatangan Della.
"Pelan-pelan dong Dish, penjual banyak kok di kantin" Della yang sudah sampai di depan Disha segera diseret paksa menuju kantin. Disha tidak lagi memperdulikan tatapan mencurigakan dari Naufal yang sedari tadi dengan setia memerhatikan gerak geriknya itu. Tingkah Disha sekarang ini sangat mirip seperti orang yang sedang berusaha melarikan diri dari mantannya.
"Naufal, Disha duluan ke kantin yah, bye!!"
"Okay" jawab Naufal seadanya.
###
Dont forget yah guys untuk vote, komen dan juga sarannya.
Thanks and see u in part 12-2 :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Faith, Promise and Love
RomanceGuys follow gue yah biar kita bisa saling kenal, eaaa... ### Hidup Disha yang dulunya biasa-biasa aja nih layaknya sayur yang lupa dikasih garam kini malah berubah menjadi penuh drama semenjak mengenal seorang cowok bernama Naufal. Berkat informasi...