Setelah melewati perjuangan yang cukup panjang, pria itu pun kembali datang. Sekian lama ia memperbaiki diri, sekian lama itu pula ia menunggu seseorang untuk kembali.Banyak yang tidak pernah menyangka bahwa parasnya yang tampan dan bentuk tubuhnya yang proporsional adalah sebuah pengalihan dari sifatnya yang bertentangan. Pria itu telah menghabiskan waktunya selama hampir enam tahun lamanya untuk meninggalkan Korea demi mencari ketenangan dan kesembuhan di belahan dunia yang lainnya.
Jeon Jungkook, pria itu tahu bagaimana ia berusaha keras untuk menyembuhkan dirinya dari perilaku sadisme yang selalu menghantuinya. Sejujurnya, ia hanya ingin sembuh, dan dapat mencintai sang pujaan dengan sepenuh hati tanpa harus melukai dan memberi rasa sakit yang tak pernah berhenti.
Sebagai seorang sadistik, sudah tentu ia sangat menyukai dan menikmati berbagai kesakitan yang tak masuk akal yang akan ia berikan kepada pasangannya. Hampir setiap hari dan setiap saat, pria bermarga Jeon tersebut selalu merindukan perbuatannya, terlebih lagi disaat sang wanita meronta dan ikut bereaksi terhadap perilaku sadisnya.
Disaat hubungan keduanya harus berakhir, semata-mata bukan karena ia sudah tidak lagi mencintai wanitanya, hanya saja, ia tak mengerti bagaimana cara untuk menjelaskan kepergiannya itu. Dan kalimat terakhir yang tak mampu dikatakan olehnya saat itu adalah...
"Bukan, bukan karena aku tidak mencintaimu lagi lalu memutuskan untuk pergi. Hanya saja, aku tidak ingin membuatmu semakin terluka dengan semua perlakuanku yang semakin menyiksa. Jadi, bisakah kau tetap menungguku untuk kali ini saja?"
Jungkook menatap kepergian wanita yang amat sangat dicintainya itu dengan perasaan terluka, dan perlahan punggung sang wanita itu pun menghilang entah kemana. Namun, masih ada satu hal mengapa ia membiarkan Eun Kyung untuk tetap pergi. Karena, selama ia tidak berada di sisinya selama itu pula Eun Kyung akan terbebas dari perlakuannya yang menyiksa.
"Aku akan datang lagi dan membuktikan semuanya kepadamu, bahwa aku akan benar-benar sembuh dan tidak akan menyiksamu lagi hanya untuk memenuhi nafsu dan perilaku buruk dariku."
Saat ini, pria itu telah kembali ke negara di mana masa kecilnya tumbuh dan berkembang. Iya hanya tinggal sendiri, di sebuah hunian sederhana yang terletak di pinggiran pusat kota. Jangan tanya apakah dia kesepian, karena bagi Jungkook, hidup itu tidak butuh keramaian, karena sesungguhnya, hidup hanyalah sarana untuk para manusia memenuhi kebutuhan pribadinya.
"Ah, aku lapar."
Jungkook memutuskan untuk pergi ke luar dan mencari sesuatu yang dapat memenuhi ruang kosong di dalam perutnya. Cukup sederhana, dua bungkus mie instan dan dua buah telur serta sebungkus kimchi adalah menu terbaik untuk menjaga keseimbangan deposit tabungannya.
"Apa lebih baik jika aku menghubungi dokter itu saja? Ah, aku sungguh-sungguh ingin bekerja!" Keluhnya saat itu juga.
Setelah makanan matang, ia pun menikmatinya dengan cepat. Tiba-tiba saja, pikirannya kembali teringat pada satu hal.
Flashback,
Saat pria itu menginjakkan kakinya kembali di Korea, ia sempat bekerja untuk sebuah rumah sakit selama ia menjalani tahap akhir penyembuhannya. Namun, pekerjaannya tidak bertahan lama karena teman-teman dari masa lalunya kembali datang lalu mengusik kehidupannya yang mulai tenang. Jungkook memustuskan untuk berhenti dan meninggalkan pekerjaannya tersebut dengan sangat terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bipolar Husband | Kim Taehyung
Fanfiction[ON GOING] [🔞SEQUEL OF BIPOLAR BOSS] "Jika suatu saat aku benar-benar pergi, apakah kau akan tetap setia untuk menungguku kembali?" -Kim Taehyung- "Ketahuilah, bahkan sejak awal kita bertemu. Aku sudah memutuskan untuk tidak akan pernah menyerah p...