[ON GOING]
[🔞SEQUEL OF BIPOLAR BOSS]
"Jika suatu saat aku benar-benar pergi, apakah kau akan tetap setia untuk menungguku kembali?"
-Kim Taehyung-
"Ketahuilah, bahkan sejak awal kita bertemu. Aku sudah memutuskan untuk tidak akan pernah menyerah p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini aku tidak bisa memejamkan kedua mataku untuk sekedar beristirahat bahkan sejenak. Masih ada tersisa rasa takut yang bisa saja terulang kembali akibat sikap Kim Taehyung yang selalu menolak kehadiran anak ini.
"Wajahmu terlalu lugu untuk bersikap kasar, bahkan sudah berulang kali aku tertipu karenanya." Kataku sembari menatap wajahnya yang masih tertidur pulas.
Disaat jam dinding sudah menunjukkan pukul lima pagi, aku pun kembali mengecek kondisi Taehyung yang semalam sempat diberikan obat penenang dosis tinggi oleh Jungkook.
"Taehyung-ah.."
Aku hanya berbisik memanggil namanya. Aku sangat berharap bahwa obat itu masih akan bekerja hingga siang nanti lamanya.
Karena tidak ada pergerakan sedikit pun darinya, lantas aku memutuskan keluar dari kamar dan bergegas menuju dapur untuk membuat susu kehamilan.
"Ada yang bisa kubantu?"
Jungkook kembali menghampiriku dan menawarkan bantuannya.
"Eung? Ti-tidak. Aku bisa melakukannya sendiri."
Aku selalu menyembunyikan susu kehamilanku di dalam rak yang terletak paling atas agar Taehyung tidak bisa melihatnya. Namun disaat yang bersamaan, aku pun sangat kesulitan untuk menjangkaunya terlebih lagi ketika usia kandunganku semakin bertambah besar.
"Kau yakin akan menaiki kursi itu? Bagaimana jika nanti kau terjatuh?" Jungkook kembali bertanya untuk memastikan bahwa aku benar-benar tidak membutuhkan bantuannya.
"Kau duduk saja di sini. Biarkan aku yang akan membuatkannya untukmu."
Dan sejenak aku terdiam.
Aku bisa melihat bagaimana pria itu sangat mengerti untuk mencampurkan susu kehamilan dengan takaran sendok yang sesuai dan diaduk perlahan dengan segelas air hangat.
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Maksudmu?" Jungkook menatapku heran.
"Itu! Takaran susu dengan segelas air hangat yang kau buat." Ucapku sembari mengarahkan jari telunjuk ke arah segelas susu.
Jungkook datang menghampiriku yang sudah menunggunya di sudut meja.
"Bukankah di kotak susu itu sudah dijelaskan bagaimana cara membuatnya?"
"Aish, bodoh." Gumamku cepat.
"Sini, berikan susu itu padaku."
Jungkook sedikit terkekeh lalu menungguku untuk menghabiskan srgelas susu yang sudah ia buat.
"Kau lucu."
"Jangan menggodaku."
"Kyung-ah, apa kau masih benci padaku tentang hari itu?"