29° : Our Journey

1.2K 141 18
                                    

Eun Kyung's POV.

"Aku makin dibuat kacau dengan visualnya pagi ini. Entah sudah berapa lama aku tidak pernah memujinya seperti yang aku lontarkan sekarang,"

"Tae, apa kau tidak bosan?"

"Denganmu? Terkadang, sih." Ucapnya yang tiba-tiba membuatku jengkel.

"Yak! Aku sedang memujimu! Bahkan aku terlalu jatuh cinta dengan hidung dan matamu." Balasku padanya, dan aku tidak peduli jika sifatnya yang angkuh itu semakin membuatku malas mengucapkan pujian untuknya."

"Apa kau ingin sesuatu dariku?"

Taehyung yang masih menempati singgasananya sembari menggunakan sweater hijau yang akhir-akhir ini sangat senang ia gunakan.

"Bergayalah, aku hanya ingin mengambil fotomu. Siapa tau ada yang berminat untuk membelimu." Ucapku kesal, sembari menahan tawa, Taehyung pun menepuk sudut tempat tidur dan memintaku untuk mendekat padanya."

"Kau ingin menjualku? Kemarilah," Taehyung memintaku untuk mengucapkan kalimat itu tepat di daun telinga miliknya.

"Uhm, selera humormu sepertinya kurang bagus, sudahlah, aku akan bersiap dulu."

Aku pun bergegas untuk membersihkan diri setelah menghabiskan semalam suntuk untuk mempersiapkan dokumen perusahaan yang harus segera diproses oleh Park Jimin.

Ah, iya!

Jika kalian penasaran dengan penampilannya pagi ini, coba lihatlah hasil editanku, "Sungguh muak, bukan? Pria itu sangat bersemangat untuk menambahkan bentuk hati pada wajahnya."

"Kyung-ah, kau sangat beruntung karena memiliki suami sepertiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kyung-ah, kau sangat beruntung karena memiliki suami sepertiku." Dan Taehyung pun tertawa lalu mendorongku untuk masuk ke dalam toilet agar segera bersiap.

"Dasar! Aku malas memujimu lagi, tuan menyebalkan!" Sahutku lantang, lalu menutup pintu dengan cepat.
...

Sekitar pukul satu siang, kami berdua sudah membuat janji untuk pemeriksaan lebih lanjut yang Taehyung inginkan.

Namun, karna waktu yang sangat singkat, kami pun memutuskan untuk menginap di sebuah hotel yang jaraknya cukup dekat dengan rumah sakit ini.

"Mengapa tidak pulang saja? Aku tidak suka jika harus menginap di sini."

"Tae, dengarlah, doktermu sedang ada jadwal operasi dengan pasiennya yang lain, jadi, kita harus menyesuaikan waktu yang singkat ini sebelum ia bertugas ke luar kota."

Taehyung pun menuruti semua perkataanku. Selanjutnya, jam tujuh malam nanti kita akan kembali ke rumah sakit, lalu dilanjutkan jam tujuh pagi keesokan harinya untuk mengetahui hasil pengecekan sang dokter.

Sebelum berangkat, Minkyu ingin sekali memeluk ayahnya dan memberi sebuah kecupan kasih sayang pada ayahnya yang masih saja menolak kehadirannya.

"Ayah, apa aku boleh mencium pipimu?" Ucap Minkyu yang berada dalam pelukanku.

Bipolar Husband | Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang