"Caranya?"
"Kita buat mereka salah paham."
"Enggak mungkin. Gimana kalau kita lenyapkan saja perempuan itu," usul Selvi.
"Mungkin rencana itu bisa kita lakukan tapi kita harus jalankan rencana yang pertama," ucap Ando.
"Rencana pertama kita, kita buat mereka salah paham dulu," sambung Ando.
"Keuntungan buat lo apaan?"
"Lo cukup bayar gue saja kok. Tapi kali ini enggak murah."
"Cuma itu doang!" sinis Selvi. Bagi Selvi uang adalah urusan kecil baginya. Harta orang tuanya sangat banyak.
"Iya," jawab Ando.
"Oke, kalau masalah itu gampang buat gue!" Sesekali Selvi meminumkan alkohol ke dalam mulutnya.
"Gue bakal hubungi lo, saat waktunya sudah tepat untuk kita jalankan rencana kita."
"Oke, gue tunggu. Gue gabung sama mereka dulu ya." Ando meninggalkan Selvi sendiri.
Aryo berada di kamar Erland hanya untuk sekedar main PS bersama. Erland tengah sibuk mencari informasi tentang mantan kekasih terakhir Anna yang bernama Flabizio Orlando. Erland sibuk stalker sosial media Zio.
Aryo main PS hanya sendiri. Aryo merasa bosan bermain PS sendiri, ia menghampiri Erland yang sedang menatap laptopnya dengan serius.
"Woi! Lo sibuk amat sih," ucap Aryo yang melirik kearah laptop yang berada di meja belajar Erland.
"Ini siapa, Lan?" tanya Aryo.
"Flabizio Orlando, mantan Anna," ucap Erland.
"Gantengan dia, daripada lo hahaha." Erland menatap tajam Aryo.
"Sialan lo!" ucap Erland.
"Haha lo kenapa stalker mantan Anna. Bukannya Anna sudah jadi pacar lo."
"Gue mau tahu saja, kenapa mereka bisa putus. Anna bilang, dia enggak pacaran lagi setelah Zio. Gue curiga, apa Zio nyakitin Anna sampai Anna trauma untuk pacaran lagi."
"Kurang kerjaan amat sih lo. Itu kan masa lalunya Anna. Yang terpenting sekarang lo sudah sama-sama dia."
"Iya gue tahu. Itu cuma masa lalu Anna tapi gue ngerasa ada yang ganjal gitu," ucap Erland.
"Terus? Apa yang bakal lo lakuin sekarang?" tanya Aryo.
"Gue mau tanya langsung sama Anna terus gue mau cari tahu tentang asal usul tu cowok," ucap Erland.
"Terserah lo deh! Gue ngantuk, gue nginep di sini ya." Tanpa persetujuan Erland, Aryo segera merebahkan badannya ke tempat tidur milik Erland.
Erland hanya bisa menghela napas panjang melihat tingkah Aryo. Erland memilih untuk menghubungi Anna. Malam yang sunyi membuat rasa rindu menghampirinya untuk mendengar suara Anna. Sedangkan Aryo sudah terlelap ke dunia mimpi.
Halo
Suara itu sebagai obat rindu bagi Erland. Suara yang sehari saja tidak mendengar, membuat Erland gelisah tidak karuan.
Halo, An. Sudah tidur?
Belum. Baru sudah ngerjain tugas
Oh. Kamu di mana sekarang?
Di kamar. Kenapa emangnya?
Seandainya hari ini belum malam, pasti aku akan datang ke rumah kamu.
Padahal tadi siang sudah ketemu, masa sudah kangen saja
Kenapa? enggak boleh?
Boleh dong. Oh iya, kenapa belum tidur?
Aku enggak bisa tidur
Kenapa?
Tempat tidur aku di kuasai sama Aryo
Dia nginap di kamar kamu?
Iya. tiba-tiba dia datang langsung main PS sekarang dia sudah tidur.
Kalau gitu, Ikut tidur saja sebelahnya
Enggak mau, Aryo tidur kasar banget
Terus kamu tidur di mana?
Terpaksa aku tidur di sofa
Sama saja di kamar aku kalau gitu
Gimana kalau sekarang aku ke kamar kamu?
Enak saja. Kalau kamu mau di rebus sama Papa aku, enggak papa
Duh ngeri banget
Iya lah., Kan ini anak satu-satunya
Iya-iya deh, tunggu halal saja nanti. Tidur gih! Besok kan kuliah.
Iya. Goodnight Erland
Goodnight too sayang
Rindu Erland sudah terobati dengan mendengar suara Anna. Ia merasa manusia yang paling bahagia di dunia ini, saat ia bisa bersama dengan seseorang yang sangat berarti dan ia sayangi. Erland segera tidur di sofa karena ia tidak mungkin tidur di tempat tidurnya karena semuanya sudah terpenuhi oleh badan Aryo.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's For Me [END]
Teen FictionAnna dipertemukan kembali dengan Erland, adik tingkatnya dua tahun di bawahnya. Anna melihat Erland bersama cewek yang sebenarnya kakak Erland saat mereka pertama kali di pertemukan lagi. Anna dan Erland akhirnya dekat, dan tidak butuh waktu lama un...