"Sejauh ini aman tapi tadi setelah gue pulang dari rumah Anna, Erland datang. Gue enggak tahu mereka ngomongi apaan."
"Lo harus selesaikan rencana lo, kalau enggak. Kita nggak akan dapat duit!"
"Santai, ini masih terlalu awal untuk membuat rencana ini berjalan dengan sempurna," ucap Zio.
"Oke, gue tunggu secepatnya." Erland dan Aryo segera bergegas keluar sebelum Zio ataupun temannya mengetahui keberadaan mereka. Setidaknya mereka sudah mendapatkan informasi.
"Parah Zio! Dia bohongi Anna dengan pura-pura sakit supaya bisa dekat dengan Anna lagi!"
"Lo harus kasih tahu Anna sebelum dia tambah dekat dengan Anna," sambung Aryo.
"Jangan, gue mau kumpul kan semua informasi dulu. Gue takut kalau informasi gue kurang, Anna akan bilang kalau gue bohong."
"Zio itu laki-laki miskin?" tanya Aryo.
"Gue enggak tahu, gue enggak pernah ketemu dia. Gue cuma tahu dia mantan Anna. Mungkin saat itu gue masih sakit jadi gue enggak tahu orangnya sebelumnya. Gue juga tahu akhir-akhir ini."
"Untuk hari ini penyelidik kan kita sampai sini saja," sambung Erland.
Mereka segera meninggalkan klub itu dan kembali ke rumah masing-masing.
Erland berlari kecil saat ia mendapatkan telepon bahwa Aryo berada di rumah sakit. Erland menanyakan ruangan Aryo kepada bagian informasi di rumah sakit. Erland menemukan ruangan Aryo. Di sana Aryo terbaring lemah, banyak luka di sekujur tubuhnya. Luka lebam yang mengeluarkan tetesan darah.
"Lo kenapa?" tanya Erland saat ia masuk ke dalam ruangan Aryo.
"Gue pagi tadi enggak sengaja ketemu mobil Zio. Gue ikuti mobil dia, Zio berhenti di sebuah base camp dia. Di sana banyak sekali preman-preman. Zio di panggil Ando sama preman-preman itu. Gue ingat saat lo kasih tau gue nama lengkap Zio, Flabizio Orlando. Gue terus nguping dan ngintip sampai akhirnya ada seseorang yang gebuki gue dari belakang. Mungkin salah satu dari mereka lihat mobil gue tapi setidaknya gue dapat informasi. Ternyata Zio pacaran sama Anna bukan karena suka melainkan Zio ingin dapat tubuh Anna dan hartanya Anna. Kalau harta, Zio sudah dapat banyak, karena Anna orangnya enggak tegaan. Tapi kalau tubuh Anna, ia enggak pernah dapat karena Anna selalu nolak untuk di ajak jalan sama Zio. Makanya Zio selingkuhi Anna sama Desi karena Desi ngasih tubuhnya buat Zio. Itu yang sempat gue denger sebelum mereka digebuki gue. Gue harap dia enggak tahu kalau gue temenan sama lo tapi gue yakin sebentar lagi mereka akan tahu kalau gue temen lo." Erland mengepalkan tangannya.
"Kurang ajar!! Itu tandanya dia enggak sakit!"
"Enggak, itu cuma rencana dia doang agar hubungan kalian pisah. Dan dia bisa dapat tubuh Anna dan uang Anna," jelas Aryo lagi, membuat emosi Erland naik sampai ke ubun-ubun. Ia ingin sekali menghajar Zio.
"Kalau gitu,, lo istirahat saja. Gue mau nyusun rencana selanjutnya."
Erland membawa obat untuk Aryo, yang ia tebus saat dokter memberi resep. Erland melihat Anna keluar dari mobilnya dengan langkah tergesa-gesa. Erland segera mengejar Anna yang sedikit jauh dari Erland.
"Anna," pekik Erland dan Anna segera menengok ke belakang.
"Erland?" Anna berhenti dan Erland mendekati Anna.
"Kamu kenapa di sini? Siapa yang sakit?" tanya Erland.
"Lan, penyakit Zio kambuh. Aku khawatir terjadi sama dia. Aku harus segera ke sana, Lan," ucap Anna. Erland merasa cemburu karena ia melihat mata kekasihnya penuh kekhawatiran kepada Zio.
"Tapi, An." Erland menghentikan kata selanjutnya yang hendak ia ucap.
"Tapi apa Lan?" tanya Anna.
"Enggak," ucap Erland singkat.
"Kalau gitu, aku tinggal ya, aku harus ke ruang Zio." Anna segera meninggalkan Erland tanpa menunggu jawaban Erland.
Erland kembali ke ruangan Aryo. Erland sangat emosi, saat Zio membohongi Anna dengan penyakitnya. Erland meletakkan obat Aryo ke sembarang tempat dan segera mendaratkan bokongnya ke sofa.
"Lo kenapa?" tanya Aryo yang sudah dari tadi memerhatikan Erland.
"Gue emosi lihat Zio. Sekarang dia pura-pura masuk rumah sakit dan gue ketemu Anna yang mau pergi untuk melihat Zio."
"Lo serius? Gila! cepet banget langkahnya, baru tadi pagi dia ketahuan sama gue, sekarang dia sudah pura-pura masuk rumah sakit. Kayaknya kita harus hati-hati," ucap Aryo memperingatkan.
"Betul, gue harus bisa membongkar semuanya!" Sofa yang di duduki Erland menjadi pelampiasan bagi Erland untuk meluapkan emosinya. Ia meninju sofa dengan kepalan tangannya, seolah-olah itu adalah Zio.
Erland menunggu Anna didekat mobil Anna. Erland sengaja berdiri di mobil Anna karena jika menyusul ke ruangan Zio, ia akan sangat emosi. Anna akhirnya datang, saat rasa bosan menghampiri Erland. Anna yang berada dikejauhan terkejut melihat Erland berdiri di dekat mobilnya.
"Erland?" Erland mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk dan memainkan batu krikil dengan kakinya.
"Anna?" Anna berlari kecil untuk segera sampai di hadapan Erland.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's For Me [END]
Novela JuvenilAnna dipertemukan kembali dengan Erland, adik tingkatnya dua tahun di bawahnya. Anna melihat Erland bersama cewek yang sebenarnya kakak Erland saat mereka pertama kali di pertemukan lagi. Anna dan Erland akhirnya dekat, dan tidak butuh waktu lama un...