Delapan

5.2K 490 37
                                    


Happy reading..

Gaara menatap geli gadis didepannya, setelah sedikit merayu dengan sedikit memaksa juga tentunya Gaara akhirnya berhasil membawa mantan kekasih sahabatnya itu keluar untuk makan .

Dan sekarang disinilah Gaara di sebuah cafe kecil dekat UIH menatap Sakura yang kelaparan yah memang Sakura nampaknya begitu kelaparan ,bahkan gadis itu dengan tegas mengatakan dia tak mau mendengar apapun niat Gaara sebelum dia menghabiskan sandwichnya.

Gaara tentu menurut dia kenal Sakura dari mereka high school dia tahu sekali Sakura memang tidak bisa menahan lapar maka Gaara hanya diam menatap Sakura yang tengah menghabiskan makanannya,dia sendiri hanya memesan secangkir espresso sambil menatap Sakura yang sepertinya berusaha sekali mengabaikan keberadaannya.

Satu potongan terakhir telah Sakura telan dan Sakura dengan cepat meneguk air mineralnya, dia juga ingin tahu kenapa Rei Gaara mengajaknya dengan setengah memaksa untuk bicara yang dia bilang sangat penting lagi pula dia tak ingin berlama-lama berduaan dengan cassanova konoha ini tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Wait ini bukan dalam artian dia tertarik dengan Rei Gaara tapi dia hanya malas berurusan dengan orang yang notabene sahabat dari mantan kekasihnya.

Sakura mengelap mulutnya yang basah oleh air dengan tissue lalu mengalihkan pandangannya pada makhluk sok sexy dan sok tampan didepannya.

Gaara yang merasa atensi Sakura mulai kembali padanya tersenyum memperlihatkan pesonanya yang selama ini banyak membuat banyak gadis hilang akal.

Sakura mendengus sebal , Gaara tengah tebar pesona padanya dia tahu itu.

"Aku tidak akan mempan dengan pesonamu tuan Rei Gaara ,jadi sekarang katakan saja apa maumu agar aku bisa segera kembali untuk mandi dan istirahat"

Gaara terkekeh kecil mendengar kalimat Sakura yang begitu jujur.

"Apa kau tidak merindukanku Sakura ,aku kira kita bisa duduk sedikit lebih lama disini" Ujarnya.

Sakura kembali mendengus.

"Maaf sekali lagi kalau harapanmu itu tak sesuai ekspektasi , jadi cepatlah katakan Gaara ada apa kau memaksaku kesini"

Gaara berhenti terkekeh lalu memperhatikan lamat-lamat gadis cantik didepanya,Sakura makin cantik dan dewasa andai dia tidak tahu kedua sahabatnya tergila-gila pada gadis ini mungkin dia juga akan ikut jatuh cinta ,tapi Gaara tak mau makin memperumit keadaan cukup Naruto dan Sasuke saja.

"Baiklah Sakura aku langsung saja ke intinya kalau begitu"

Sakura mengangguk setuju, tapi diam tak mengatakan apapun.

"Sakura kau tahu kan kasus Malpraktek yang dituduhkan pada UIH aku tahu itu ada hunungannya dengan bagian Neurologi?"

Gaara memang sudah tahu Sakura bekerja di UIH di bagian Neurologi.

"Yah sedikit tahu ,lalu?"

"Aku tahu ini akan sulit untukmu karena ini melibatkan Sasuke didalamnya tapi Sakura aku butuh bantuanmu karena ini juga memyangkut kredibilitas devisimu"

Sakura sedikit menegang mendengar nama Sasuke disebut,tapi dia lebih memilih diam.
lagipula Gaara benar ini juga tentang kredibilitasnya sebagai dokter Neurologi.

"Bantuan apa maksudmu?"

"Aku tahu tuan Sarutobi itu pasien dari bagianmu,aku merasa ada sesuatu dalam kasus ini , yang aku yakin dengan kapasitasmu kau bisa membantuku untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi"

"Aku tidak yakin apa aku bisa lagipula ada dokter Uchiha Itachi dan Uchiha Mikoto yang lebih ahli dariku''

Gaara menggeleng.

Bond Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang