Dua puluh satu

5K 456 69
                                    

Happy reading...

"Apa kau curiga padaku?" Gaara menghela nafas ketika Shikamaru mengajukan pertanyaan yang cukup benar sebenarnya dan dia bodoh kalau percaya Shikamaru tidak menyadari apa maksud dari semua pertanyaannya.

"Kalau aku harus jujur yah Shika ,dan aku sangat tidak suka akan hal ini
tapi hanya kita berempat yang mempunyai akses kekantor kita aku tidak mungkin curiga pada Sasuke atau pada diriku sendiri karena aku tidak, jadi hanya kau dan Kabuto yang tersisa"

Shikamaru menghela nafas . Dihisapnya rokoknya kuat-kuat lalu dihembuskan asap penuh nikotin itu dengan lembut . "Aku tahu aku juga sudah mengira itu tapi sayang itu bukan aku ataupun Yakushi aku bisa meyakinkanmu"

"Lalu kalau bukan kita berempat apa kau pikir ada seseorang yang mampu masuk sedangkan kantor itu diakses kita berempat , apa kau sedang bercanda!" Ucap Gaara keras. Apa yang diucapkan Shikamaru sedikit membuatnya emosi karena hanya mereka yang bisa mengakses ruangan itu dan itu bukan main-main untuk bisa masuk bukan hanya dengan sandi tapi juga dengan tes sidik jari.

Shikamaru menghela nafas lelah dia tahu Gaara tentu tidak semudah itu percaya dan dia bisa maklum akan hal itu. "Aku mungkin tidak punya bukti tapi kita sama-sama punya kepentingan dalam obat ini Gaara kau tahu bagaimana Yakushi mengorbankan segalanya untuk proyek ini apa kau yakin dia mau mengorbankan kerja kerasnya untuk sibrengsek Hyugaa dan kau tahu aku,kau tahu aku lebih membutuhkan obat ini lebih dari kalian semua lebih cepat obat ini diproduksi lebih baik"

Gaara terdiam mendengar ucapan Shikamaru rasa bersalah memenuhi hatinya tentu saja Shikamaru adalah orang yang paling membutuhkan obat ini untuk mengobati Ayahnya yang sudah 2 tahun ini divonis menderita kanker paru-paru dan sebenarnya apa yang dikatakan Shikamaru adalah yang dia pikirkan dari awal tapi dia bahkan tidak ingin sama sekali mencurigai Shikamaru dan Kabuto.

"Aku minta maaf tapi kau tahu aku hanya tidak tahu harus pada siapa curiga kita bahkan merahasiakan ini dari semua orang"

Shikamaru berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju jendela besar flat miliknya. "Aku tahu ini agak susah tapi kita pasti bisa mencari tahu ini "

Keduanya terdiam. "Aku sudah meminta orangku di Hyuuga farmasi untuk membuka mata dan telinga mereka" Ucap Gaara ."Dan aku juga akan mulai mengawasi Neji "

"Neji ?" Shikamaru membeo. "Kenapa?"

"Aku tahu dia dipihak kita Shika tapi itu tidak bisa menutupi kecurigaanku"

Shikamaru terdiam , dia sudah lama mengenal Neji dia satu-satunya Hyuuga yang dia pikir sedikit berbeda mereka berteman sudah sangat lama . Sebenarnya begitupun dengan Gaara dan Sasuke mereka satu Universitas tapi dia lebih dekat dengan Neji dia sudah seperti saudara itu hampir sama dengan hubungan Sasuke dan Gaara.

"Apa kau pikir dia mungkin ?"

Gaara mengangkat bahu. "Mungkin saja kau mengenalnya lama tapi kita tahu darah selalu lebih kental dari air Shika"

"Neji adalah satu-satunya anak laki-laki Hyuuga dia pewaris , dan sudah menjadi tradisi para darah bangsawan anak laki-laki selalu punya kewajiban untuk keluarganya"

"Kenapa kemarin kau mau menerimanya" masih ada ragu di hati Shikamaru.

Gaara menutup matanya lalu mendesah lelah "Karena aku percaya padamu Shikamaru "

Bond Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang