Empat Belas

4.4K 437 135
                                    



Happy reading





"Jadi apa proposal ibumu?"

Mata hijau Sakura bergulir menatap mata hitam Sasuke yang terlihat penasaran.

Dia menghela nafas berat membuat Sasuke mengernyit dia yakin apapun proposal yang mereka bicarakan ini cukup membebani Sakura.

"Ibu memintaku memberi kesempatan pada Naruto..." Sakura menatap Sasuke lebih intens mencoba mencari reaksi dimata itu dan Sakura tahu Sasuke nampak terkejut karenanya."Kau tahukan selama ini apa yang Naruto lakukan untukku dan.." jeda ."Ibuku.."

Sasuke memang tak tahu apa spesifikasinya tapi paham apapun itu pasti hal terbaik yang dilakukan Naruto,karena Sasuke begitu mengenal Naruto dia adalah tipe pria yang akan menggali tanah terdalam untuk menemukan sebongkah berlian untuk Sakura.

"Ibu tidak pernah meminta apapun padaku selama hidupnya semenjak ayah meninggalkan kami.."

"Saat aku kembali ke Kumo aku seperti mayat hidup aku hidup tapi aku mati ,aku tersenyum tapi aku menangis semua tak sama lagi dan ibuku menyadarinya tentunya tapi tak pernah tahu kenapa aku seperti itu ..''

" Dia mencoba bertanya tapi aku tak pernah memberi jawaban jelas hanya sesuatu tentang putus cinta..."

"Aku makin menutup diri dari dunia menjadi seorang introvert dan menjadi anti sosial dan ibuku putus asa untuk menanyakan dan mencoba menarikku kembali kedunia kebahagiaan yang bagiku hanya semu..."

"Naruto pindah ke Kumo 2 tahun yang lalu dia beralasan ingin mencari pengalaman di Kumo sebelum menerima hierarki Namikaze ,dia mulai bekerja di desa kami yang kecil mulai mendekatiku dan ibuku tanpa letih mencoba membawaku kembali mengenal peradaban .."

"Ibu langsung jatuh cinta dengan kepribadian hangat dan cerianya ,memujanya seperti pangeran berkuda putih untuk putrinya.." Sakura mengusap matanya yang berkabut.

"Aku berkali-kali meyakinkan ibu bahwa tak ada romansa diantara kami meski siapapun tahu Naruto tak pernah berhenti mencintaiku dan aku yang naif berusaha terus menyangkal dan menghindari kenyataan itu..''

"Aku gadis yang patah hati kehilangan kekasih dan .." Sakura menghela nafas berusaha menahan airmatanya tetap ditepi meski sulit."Bayi..."

Sesuatu didada Sasuke mencelos ,tenggorokannya terasa dilolosi badai.

"Dan Naruto ada diwaktu yang selalu tepat disaat aku dititik terendahku Sasuke...dia merawatku seperti aku bocah .."

"Menemaniku mengatakan banyak hal bodoh yang membuatku melupakan kesedihanku.."

"Berusaha sangat keras untuk membuatku kembali tersenyum dan menyatukan hatiku yang telah hancur.."

"Dan ibuku..ibuku yang tak tahu apapun kenapa putrinya bersedih hanya tahu Naruto adalah ksatria itu yang membawa kembali senyum putrinya." Sakura menghela nafas mencoba mengatur nafasnya yang mulai sesak. "Apa ibuku salah kalau dia meminta kesempatan untuk Naruto seorang pria yang membawa kembali senyum putrinya..."

Sasuke menggeleng lalu dengan lembut meraih bahu Sakura membawanya dalam pelukannya ,membuat isak kecil Sakura akhirnya lolos dan rasa bersalah itu membanjiri hatinya yang kini meradang sakit.

Dia tidak bisa membayangkan apa yang telah Sakura alami selama ini tapi dia tahu pasti sangat menyakitkan dan Sakura bisa bertahan selama ini karena Naruto yang selalu ada menawarkan bahunya ,Sasuke tiba-tiba merasa sangat malu.

"Tidak.." Dan hanya itu yang bisa dia ucapkan.

"Yah Ibu tidak salah Sasuke..tidak tapi dia juga salah kenapa mengatakan sekarang disaat kau ..kau ..kita tahu kebenaran.."

Bond Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang