Dua

6.8K 582 15
                                    

Happy reading..

Sakura menatap sekelilingnya ,Ino bilang dia akan menjemputnya ketika dia sampai di Konoha tapi lihat sudah 15 menit dia menunggu tapi tak juga terlihat batang hidung dari si muka barbie tukang gosip itu.

Kembali Sakura menatap ponselnya tak ada satupun pesan masuk apalagi panggilan.

Kemana kau Ino..

Sakura jadi dilema sekarang dia harus kemana dulu,dia tak mungkin pergi ke Apartemen Ino karena dia memang belum tahu dimana alamat Apartemen Ino yang baru

Ting.

Satu massage masuk dengan cepat Sakura membukanya .

Sakura mendengus bukan dari Ino melainkan Naruto yang menanyakan apa dia sudah sampai di Konoha.

Naruto nampaknya masih tak bisa tidak mengkhawatirkannya, Sakura senang merasa begitu besarnya perhatian Naruto untuknya meski untuk itu Sakura merasa cukup bersalah karenanya.

Naruto selalu melakukan segalanya untuknya bahkan Naruto rela pindah dari Konoha ke Kumo untuknya tapi sekarang dia malah meninggalkan Naruto , ah betapa jahatnya dirinya tapi menjadi dokter dirumah sakit Konoha adalah mimpinya sekaligus mimpi almarhum Ayahnya , telah banyak hal yang Sakura lalui untuk ada dititik ini sungguh Sakura merasa menjadi orang paling jahat tapi inilah mimpinya dan Sakura yakin Naruto dengan segala kebaikan hatinya akan mendukung Sakura apapun itu.

Aku baru sampai Naru ,sedang menunggu Ino menjemput.

Send

Sakura memutuskan mencari cafe di sekitar bandara perutnya sedikit lapar, tadi pagi dia hanya sarapan roti lapis buatan ibunya itupun tidak habis bagaimana bisa kau menelan makananmu bila disaat kau makan teman makanmu terus mencerahimu tentang hal - hal yang kau sudah sangat paham.

Sakura bukan tidak suka tapi nasihat ibunya sebenarnya lebih tepat diberikan pada anak high school ayolah Sakura sudah dewasa sekarang ibu.

Sakura terus melangkah, ada banyak yang berubah dari Bandara Konoha dan itu membuat Sakura sedikit kesusahan mencari cafe di sekitar Bandara.

Sakura tersenyum kecil ketika pada akhirnya menemukan deretan cafe di bagian barat Bandara.

Sebuah cafe paling sudut Bandara menjadi pilihan Sakura,sebuah pesan kembali masuk ketika dia baru mendudukan pantatnya di kursi didekan pintu masuk.

Ino belum menjemput?

Belum Naru.

Kau tidak menelfonnya saja

Sudah .

Tunggu saja Sakura-chan mungkin
Ino sedang sibuk.

Yeah aku menunggunya sambil
makan siang.
Kau sudah makan Naru?

Ya aku sedang makan siang.

"Sakura..."

Suara bariton yang familiar menyapa Sakura mengalihkan atensinya dari pesan-pesan Naruto.

Matanya mengerjap memastikan.

"Sensei? kau disini "

Kakashi tersenyum dibalik maskernya.

"Warna rambutmu menyedot atensiku Sakura"

Bond Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang