Dua puluh Tiga

4.1K 335 54
                                    















Happy reading.......




Shikamaru menekan bel didepannya dengan gugup jujur dia merasa sedikit takut bila kebenaran yang dia pikirkan itu terbukti posisi Gaara dan Sasuke pasti akan semakin sulit untuk memenangkan sengketa hak paten obat kanker mereka .

Shikamaru juga tahu apa yang sudah adik iparnya dan sahabatnya korbankan untuk obat ini bukan hanya tenaga tapi juga uang dan waktu Sasuke dan Gaara selalu mencita-citakan ini dari 3 tahun lalu menciptakan Obat yang akan menyelamatkan dunia medis dari momok kanker yang menakutkan . Shikamaru tidak rela bila perjuangan dua sahabatnya itu harus berhenti setelah mereka akhirnya berhasil menciptakan obat itu.

Sekali lagi Shikamaru menekan bel dengan tekad lebih dari tadi dia harus lebih kuat sekarang karena entah kenapa feeling Shikamaru mengatakan bahwa kebenaranlah yang ada dibalik pintu didepannya .

Kebenaran yang menyesakkan yang sialnya harus dia dan Sasuke juga Gaara hadapi.

Bunyi klik pintu terbuka mengurungkan Shikamaru menekan bel untuk yang ketiga kalinya menetralkan nafasnya Shikamaru mencoba bersikap setenang mungkin mengabaikan rasa berat dan cemas di dadanya.

Pintu berplisture itu perlahan terbuka menampilakan sosok yang nampak kaget melihat Shikamaru berdiri didepan pintu rumahnya .

"Wow Nara apa ini kejutan hingga dipagi berhujan ini kau berkenan mengunjungiku apa ada yang penting sampai kau begitu repot bahkan datang tanpa menelfon?"

Shikamaru menatap pria yang lebih tua darinya itu intens membuat pria kejeniusanya hampir menyamai Shikamaru sendiri terlihat kaget.

"Well kau sepertinya sedang dalam suasana hati yang kurang baik Nara?"

Shikamaru tetap tak bergeming .

"Aku kesini hanya ingin memastikan sesuatu meskipun aku yakin tanpa memastikan analisaku benar.." Ucap Shikamaru tegas membuat pria didepannya terkekeh .

"Yah ternyata prediksiku tidak meleset hanya butuh hitungan hari saja semuanya terbongkar kalian gigih juga"

Shikamaru mendengus .

"Jangan basa basi aku ingin tahu kenapa kau melakukan ini padahal kami begitu percaya padamu "

Pria itu terkekeh kecil membuat Shikamaru sedikit emosi.

"Kenapa kau ingin tahu padahal aku bahkan tidak melakukan kesalahan asal kau tahu . Ini juga milikku aku ikut andil besar dalam proyek ini aku berhak melakukan apapun yang kumau "

"Termasuk menjualnya pada Hyuuga ?!!" Potong Shikamaru emosi.

Pria didepannya kali ini tertawa .

"Hyuuga hanya pion dia bahkan tidak akan mampu membayarku asal kau tahu"

"Ada orang lain?" Gumam Shikamaru.

"Tentu saja ada orang lain yang mau membayarku dengan sangat besar dan sebuah perjanjian yang akan membuatku nyaman seumur hidupku tapi bukan berarti Hyuuga tidak terlibat"

"Kau gila . Sasuke dan Gaara ...mereka begitu percaya padamu!"

"Aku tahu tapi Sasuke dan Gaara hanya manusia sok baik mereka hanya ingin membuat obat ini sebagai amal dan mereka lupa bagaimana aku membuat obat ini selama bertahun tahun banyak yang telah aku korbankan untuk ini!"

Shikamaru mendengus jadi ini alasannya memang Gaara dan Sasuke berpikir ingin menjual obat ini hanya kepada pemerintah dengan tujuan penekanan harga gila-gilaan dipasaran memang mereka tetap akan mendapat keuntungan dari peredaran obat ini bila hak paten tetap menjadi milik mereka selain tidak ingin obat ini diproduksi farmasi lain yang mungkin saja akan membuat harga terlalu.memang bukan keuntungan tujuan mereka melainkan kemanusiaan itulah tujuan mereka.

Bond Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang