25. Yamaz dan Emine - Rujuk

104 19 6
                                    

     Yamaz dan Emine bersandar di bagasi mobil, melihat indahnya pemandangan perairan Bhosporus yang dihiasi cantiknya bangunan Menara Maiden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Yamaz dan Emine bersandar di bagasi mobil, melihat indahnya pemandangan perairan Bhosporus yang dihiasi cantiknya bangunan Menara Maiden. Silirnya angin menghembus ke arah mereka yang kini sedang canggung, enggan berbicara. Mereka bingung mau bicara apa, karena masalah perselingkuhan yang membuat mereka seperti ini.

 Mereka bingung mau bicara apa, karena masalah perselingkuhan yang membuat mereka seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, Emine pun menghela mendengkus, menoleh pada Yamaz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, Emine pun menghela mendengkus, menoleh pada Yamaz.

“Seperti anak-anakmu yang kini merindukanmu kembali ke rumah, ingin kembali kita bersama-sama, dan ingin kembali canda nan tawa. Namun, apa itu mungkin bisa seperti itu kembali, Yamaz?”

Yamaz menoleh, membalas pandangan Emine. “Kalau anak-anakmu menginginkan itu, lalu mengapa kau melakukan hal yang salah di hadapan kami? Mengapa bisa membuatnya rindu, kemudian mengadu? Mengapa, Emi?”

“Aku tahu itu salah. Tapi, setidaknya aku bisa memperbaiki diri, kan? Ini demi anak-anak kita; Eliza, Zulaikha, mereka membutuhkanmu.”

“Lalu apa yang kauinginkan?”

“Kita kembali, bisa?”

Yamaz memalingkan wajahnya ke arah lautan dan berpikir sejenak. Entah mengapa kali ini Yamaz enggan memberi kesempatan sekali lagi untuk Emine semenjak istrinya si Emi—panggil sayang Yamaz—kepergok selingkuh dengan pria lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang