(Seaseon 2): 6. Dia Kembali?

106 15 5
                                    

       Omer merangkul Cemre, menyuruh para tamu ulang tahun untuk pulang, lalu ia mengantar Cemre sampai ke depan restoran tanpa peduli teman-teman Ece berusaha membangunkan Ece yang tidak sadarkan diri.

Kebetulan taxi akan melewati restoran itu, Omer mengayunkan tangannya agar taksi itu mau berhenti di depannya dan Cemre. Taksi pun akhirnya berhenti.

“Pulanglah dulu. Istirahatlah,” ujar Omer, memegang kedua pipi gadis yang ada di hadapannya.

______

     Di sisi lain, Ayse berjalan menuju tempat rahasia yang masih dikawal banyak pengawal tempat itu.

Dia bersembunyi di balik dinding tempat lain, melihat para pengawal itu sedang berjaga-jaga.

Ayse mengambil petasan serta korek yang ada di sakunya, lalu ia menyalakan petasan itu dan melemparkannya ke hadapan para pengawal. Menghela napas panjang, menutup kedua telinganya.

Petasan itu meledak-ledak. Para pengawal panik, emosi akan hal ini.

“Siapa yang melakukannya?! Cepat cari dia!” seru salah satu pengawal itu.

Para pengawal pun sibuk mencari orang yang melakukan ini. Ini saat yang tepat bagi Ayse untuk masuk ke dalam tempat itu. Mengendap-endap, butuh untuk masuk ke sana.

Sesampainya di depan pintu tempat itu, Ayse memegang gagang pintu dan hendak membukanya. Sayang, pintu itu terkunci.

“Sial! Bagaimana ini?” gumam Ayse cemas, mondar-mandir di depan pintu. Tak lama kemudian, ia melihat pintu jendela yang sedikit terbuka. Tersenyum semringah.

______

     Taksi yang ditumpangi Cemre sudah pergi. Omer memandang taksi itu pergi. Hendak masuk ke dalam restoran itu lagi, tapi langkahnya terhenti karena mendengar suara telepon yang ada di sakunya. Omer mengangkat teleponnya.

“Hallo?” ucap Omer pada telepon.

“Omer, Aysegul demamnya kumat lagi! Tolong datanglah ke rumah sakit!”

Omer mematikan telepon dan langsung melangkah cepat menuju mobil, kemudian masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, Omer mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Bagaimana tidak, sebagai seorang ayah tentu khawatir pada anak-anaknya bahkan rela meninggalkan suatu yang penting demi keselamatan anak-anaknya.

______

      Ayse masuk ke dalam ruangan rahasia itu melalui jendela. Di dalam, ia sibuk mencari sesuatu, membongkar seluruh barang yang ada di dalam. Tak lama kemudian, ia membuka rak lemari dan menemukan sesuatu di sana; map yang berisi beberapa dokumen.

“Mereka tidak ada di sana. Coba cari di dalam!”

Ayse mendengar langkah dan suara bicara para pengawal yang akan menuju kemari. Panik. Dengan cepat, ia keluar dari sini melalui jendela, berlari secepat mungkin sebelum pengawal itu datang dan mengejarnya.

______

     Mobil hitam berhenti di depan rumah sakit. Seorang pria turun dari mobil, melangkah cepat menuju ruangan Aysegul dirawat. Di sana, ia melihat Ceddet bersama Aysegul, Aydin yang langsung pergi dari hadapan Omer karena rasa bencinya, dan Aysegul duduk di atas ranjang sambil bersandar di dinding. Semakin hancurnya Omer saat ia melihat tangan putrinya diinfus.

DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang